JAKARTA - Rupiah untuk pertama kalinya berhasil kembali
ke bawah level Rp11.000 per USD, setelah beberapa minggu ini terpuruk
di atas level psikologis tersebut. Pada pembukaan perdagangan pagi ini,
nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke
Rp10.948 per USD.
Melansir Bloomberg, Kamis (19/9/2013), dalam perdagangan non-delivery forward (NDF)
pagi ini, Rupiah tercatat sempat menguat ke Rp10.908 per USD pada pukul
08.22 WIB. Adapun pada perdagangan kemarin, Rupiah ditutup di level
Rp11.324 per USD.
Valbury Security dalam risetnya
mengungkapkan, setelah beberapa hari terakhir pelaku pasar harap-harap
cemas menanti hasil pertemuan the Fed mengenai pengurangan stimulus,
akhirnya terjawab. Otoritas moneter AS telah menempuhnya dengan menunda stimulus.
Kebijakan Federal Reserve ini di luar dugaan dan mengejutkan investor.
Di mana Bank Sentral AS memutuskan untuk mempertahankan program stimulus
yang masif, seiring meningkatnya tekanan pada perekonomian AS. Fed
menegaskan jika otoritas ini masih membutuhkan lebih banyak bukti
pemulihan sebelum menyesuaikan laju pembelian asetnya.
Di sisi
lain, keputusan the Fed ini juga membawa imbal hasil obligasi Treasury
AS, yang telah meningkat selama musim panas. Sebab pelaku pasar
berekspektasi bahwa The Fed akan memotong stimulus pembelian obligasi
USD85 miliar per bulan.
No comments:
Post a Comment