Wednesday, September 11, 2013

Cari Stok Dolar AS, Pemerintah Terbitkan Sukuk USD1,5 M

Guna menstabilkan kebutuhan dolar Amerika Serikat (AS) yang nantinya digunakan untuk membayar utang maupun melakukan impor bahan bakar minyak (BBM), maka pemerintah akan kembali menerbitkan surat utang dengan denominasi valuta asing. Adapun surat utang yang diterbitkan yakni surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk.

Melansir keterangan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sukuk global tersebut ditargetkan mencapai USD1,5 miliar yang akan jatuh tempo pada 2019.

"Transaksi ini dilakukan melalui serangkaian pertemuan dengan para investor di London dan Timur Tengah yang dilakukan pada Agustus 2013," ungkap Dirjen DJPU Robert Pakhpahan, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Sukuk global ini telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moody's, BB+ dari 5&P, dan BBB- dari Fitch. Sukuk ini memiliki tenor 5,5 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Maret 2019.

Adapun tingkat imbalannya yakni sebesar 6,125 persen. Tingkat imbalan ini lebih rendah 25 bps daripada harga perkiraan awal yang berada di kisaran 6,375 persen.

Sukuk Global ini akan diterbitkan oleh Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia dan setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 1-7 September 2013. Sukuk Global akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange.

Adapun yang menjadi joint lead managers dan bookrunners yang ditunjuk Pemerintah untuk transaksi ini adafah Citi Group, Deutsche Bank dan Standard Chartered Bank.

Sedangkan co-managers dalam transaksi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, CIMB Bank, First Gulf Bank, dan Qatar National Bank.

No comments:

Post a Comment