Widi Agustian - Okezone Ilustrasi. enlarge this image JAKARTA - Minggu, 15 September 2013 merupakan
tepat tahun kelima
bangkrutnya bank investasi
asal Amerika Serikat (AS),
Lehman Brothers. Seperti dilansir dari CNBC,
Minggu (15/9/2013), lima tahun
lalu, hal ini menjadi menjadi
salah satu momentum dalam
krisis keuangan global yang
memicu serangkaian program dana talangan pemerintah dan
menyebabkan resesi terburuk
sejak great depression. Hal ini melahirkan tuntutan
reformasi struktural, bonus
bankir lebih kecil dan
peningkatan permodalan. Hal ini
telah dipenuhi oleh sejumlah
lembaga keuangan. Bagaimana menurut Anda?
Lima tahun setelah
bangkrutnya Lehman Brother,
adakah krisis keuangan global
yang masih mungkin terjadi.
Atau kita telah belajar dari kesalahan kita? Sekadar kilas balik, Senin, 15
September 2008, Lehman
Brothers Holdings Inc
mengajukan pernyataan
bangkrut. Lehman Brothers
adalah bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat,
setelah Citigroup, JP Morgan
dan Merrill Lynch. Berita bangkrutnya bank ini
tentu merupakan hal yang
sangat mengejutkan
mengingat keberadaan bank ini
sudah teruji selama 158 tahun.
Lehman Brothers sendiri memiliki aset sebesar USD639
miliar. Selain itu, bank ini juga pernah
berhasil melewati masa-masa
sulit saat terjadi
kebangkrutan perusahaan
kereta api di AS tahun 1.800-
an, depresi dunia tahun 1930- an, serta runtuhnya hedge
fund Long-Term Capital
Management (LTCM) pada
tahun 1998. Utang Lehman Brothers sudah
mencapai USD613 miliar. Jumlah
ini sedikit lebih rendah
daripada asetnya yang diklaim
senilai USD639 miliar. Ketika
pengumuman kebangkrutan itu disampaikan, nilai sahamnya
langsung jatuh hingga
mencapai 94 persen. Akhirnya,
saham dari perusahaan ini
dihapus dari pasar Wall Street.
Artinya, 1,2 miliar lembar saham perusahaan yang
memiliki riwayat 158 tahun itu
berharga nol. Lehman dipastikan bangkrut
setelah Barclays PLC dan Bank
of America Corp membatalkan
pembicaraan akuisisi. Barclays
PLC sebelumnya sangat
berminat untuk mengakuisisi Lehman Brothers. Akan tetapi,
rencana ini urung dilakukan
karena tidak mendapat
jaminan dari Departemen
Keuangan AS dan perusahaan
di Wall Street untuk melindungi diri dari kerugian aset Lehman. Runtuhnya Lehman Brothers
ibarat deret kartu yang
disusun dan jatuh. Imbasnya
menjalar ke seluruh penjuru
dunia. Eropa, Jepang, China,
Korea dan masih banyak lagi negara yang mengalami
dampak yang cukup parah.
Saham-saham di pasar modal
mengalami terjun bebas.
No comments:
Post a Comment