Friday, September 20, 2013

Rupiah Merosot, Bea Keluar Kedelai Dibebaskan

Ilustrasi. (Foto: Okezone)NUSA DUA - Pemerintah berencana menurunkan bea keluar kedelai menjadi nol persen. Hal ini dilakukan, agar dapat melakukan stabilisasi harga kedelai di pasaran.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan, salah satu penyebab kedelai mahal lantaran pasokan yang sulit, yang disebabkan oleh musim kering di Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan.

"Kalau tahun ini karena kurs. Jadi harapannya, kalau barangnya ada, mahalnya kan Cuma karena kurs, maka dengan tarif itu diturunkan menjadi nol persen, maka yang naik karena kurs itu paling enggak bisa diturunkan sedikit," jelas dia di sela-sela APEC Finance Minister Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (20/9/2013).

Menurutnya, kuncinya agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat menjaga supaya importirnya tidak menjual dengan harga tahun lalu. "Tahun lalu itu kan bea masuk di-nolkan, mereka jual sama, mereka untungnya lebih gede. Kan enggak fair buat masyarakat gitu," jelas dia.

Sayangnya, dia enggan mengungkapkan sampai kapan bea keluar kedelai tersebut dipatok di kisaran nol persen. Meski demikian, dia mengatakan pemerintah siap menaikkan tarif bea keluar tersebut jika memang harga sudah stabil.

"Barangnya ada, dan kurs tidak lagi jadi beban, dan terutama kalau domestik menghasilkan, itu harus dinaikkan," tukas dia.

No comments:

Post a Comment