Selasa, 17 September 2013 13:36 wib
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat (AS) terpuruk di kisaran Rp11.400 per USD. Tiap perusahaan pun
memiliki cara untuk mengatasi pelemahan rupiah.Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar mengatakan, Garuda akan terus memantau ruang gerak nilai tukar rupiah.
"Kita mereview, selama kursnya stabil itu masih baik. Yang sulit itu kursnya naik turun naik turun," kata Emir seusai acara Seminar 'How Much Your Brand Worth' di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Emir melanjutkan, saat ini dengan melihat kurs yang masih belum stabil, Garuda Indonesia telah menaikkan harga tiket sebesar 5 persen, terhitung 1 Agustus 2013.
"Pengaruhnya memang besar, kita naikkan harga 5 persen per 1 Agustus," tambahnya.
Selain itu, lanjut Emir, dampak dari laju kurs yang tidak stabil yang saat ini dirasakan oleh Garuda, yaitu mengenai sewa pesawat dan pembelian bahan bakar atau fuel. Oleh karena itu, upaya efisiensi yang dilakukan Garuda Indonesia yaitu dengan pemakaian pesawat lebih diperbanyak.
"Secara tidak langsung dampaknya ada, sewa pesawat, fuel, maintanance. Setengah-setengah lah," tukas dia.
No comments:
Post a Comment