KELEMAHAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) World Trade Organization (WTO) Pascal Lamy mengatakan, kelemahan sistem ekonomi di negara berkembang saat ini, tidak didukung oleh kebijakan politik yang baik (governmet policy).
Hal itu, menurutnya, bisa dilihat dari usia pertama globalisasi yang berantakan karena tidak ada tanggapan politik yang efektif. "Jadi kelemahan mendasar dalam ekonomi hari ini ada di fundamental politik," katanya dalam Panglaykim Memorial Lecture 2011, di Jakarta, Selasa (14/6/2011).
Indonesia, kata Pascal, lebih beruntung dibandingkan negara berkembang lainnya. Indonesia bahkan diakui bisa mengatasi dampak krisis, tidak terpengaruh krisis global dan itu telah diakui oleh negara-negara di dunia. Namun kata dia, ketika dunia telah berkembang menjadi lebih terintegrasi, garis kebijakan pemerintah menjadi kabur dan membuat kebijakan menjadi lebih kompleks.
Dikatakan Pascal, isu-isu ekonomi saat ini, dibayani oleh pergeseran pola perdagangan, tumbuhnya pusat-pusat produksi baru dan persaingan arus keuangan (volatile) dan nilai tukar, jika tidak didukung oleh kebijakan pemerintah yang tepat, akan membuat ekonomi stagnan. "Perdagangan hari ini, tidak mencerminkan realitas arus perdagangan," kata dia.
Sedangkan untuk negara miskin kata Pascal, upaya untuk mengintegrasikan negara-negara miskin ke dalam ekonomi global harus fokus pada tantangan yang kompleks. Di antaranya peningkatan kapasitas nasional, membantu negara-negara miskin tersebut dengan modal agar bisa membantu diri mereka sendiri, bukan hanya memastikan bahwa mereka sesuai dengan aturan-aturan perdagangan atau keuangan.
Sebuah tantangan yang lebih besar dibidang ekonomi, lanjut Pascal, bagaimana membuat legitimasi sistem global bisa berjalan lebih baik dan bisa mencerminkan harapan masyarakat.
No comments:
Post a Comment