Wulan Ayodya, pakar UKM dan pelimik UKMKU menekankan, bahwa pembukuan adalah hal yang sangat wajib dipunya oleh pemilik usaha. “Pembukuan mutlak diperlukan bagi seorang pengusaha ketika ia mulai mengawali sebuah usaha, apapun bidang usahanya,” katanya.
Sebagai pengajar di bidang UKM, Wulan banyak menemukan anak didiknya yang jarang atau malah tidak membuat pembukuan. Bila ditanyakan, jawabannya hampir sama, mereka malas dan merasa ribet untuk mencatat segalanya. “Malah, ada juga yang beralasan tak punya waktu,” katanya.
Padahal menurut Wulan, kita hanya perlu menyisihkan waktu sekitar 10 menit untuk membuat pembukuan setiap harinya. “Biasanya, para pengusaha baru lebih fokus pada proses produksi, jualan sebanyak-banyaknya. Sedangkan pembukuan tidak diperhatikan,” tambahnya. Banyak juga yang beranggapan jika selama usaha dikerjakan sendiri, uang tidak akan pergi kemana-mana.
Pembukuan sebenarnya bukan masalah yang susah, pada dasarnya, untuk pemula ada beberapa poin yang harus dicatat atau dibuat, yakni:
1. Buku pengeluaran, segala macam pengeluaran di tulis di buku ini
2. Buku pemasukan, segala macam pemasukan di tulis di buku ini
3. Buku arus kas, hal ini sangat penting untuk dicatat agar kita bisa mengetahui saldo akhir yang dimiliki
4. Buku catatan stok, digunakan mengetahui stok barang yang habis dan masih ada
5. Buku Inventaris barang, berfungsi untuk bisnis restoran. Catatan ini berguna untuk mengetahui inventaris barang yang kita miliki sejak dari awal usaha, contohnya: piring, garpu yang miliki
6. Buku laba rugi, berfungsi untuk membantu dan mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian usaha yang dijalani selama ini.
2. Buku pemasukan, segala macam pemasukan di tulis di buku ini
3. Buku arus kas, hal ini sangat penting untuk dicatat agar kita bisa mengetahui saldo akhir yang dimiliki
4. Buku catatan stok, digunakan mengetahui stok barang yang habis dan masih ada
5. Buku Inventaris barang, berfungsi untuk bisnis restoran. Catatan ini berguna untuk mengetahui inventaris barang yang kita miliki sejak dari awal usaha, contohnya: piring, garpu yang miliki
6. Buku laba rugi, berfungsi untuk membantu dan mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian usaha yang dijalani selama ini.
Keenam jenis pembukuan tersebut, menurut Wulan wajib dimiliki oleh para pengusaha. Selain mempermudah bisnis, pembukuan juga bertujuan untuk melihat apakah bisnis yang dijalani itu berkembang atau tidak. “Biasanya, orang yang tidak pernah membuat pembukuan akan frustasi pada akhir bulan karena tidak mengetahui keuntungan bisnisnya selama satu bulan tersebut,” jelas Wulan.
Padahal, Kebiasaan baik dalam membuat pembukuan ini sangat berguna bagi orang yang memulai usaha. Yang tak kalah penting, kalau pencatatan dilakukan dengan baik, akan lebih mudah untuk bisa mengajukan kredit ke bank. “Hal ini berhubungan dengan peminjaman modal untuk pengembangan usaha. Bank lebih suka pengusaha yang mencatat usahanya dengan teliti dan rapi,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mike Rini Sutikno, ahli keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, pembukuan menjadi sangat penting saat berbisnis karena si pengusaha akan tahu jejak rekam bisnisnya. “Mau pengusaha besar atau kecil, mereka harus punya pembukuan bisnis,” katanya. Untuk pebisnis skala rumahan, Mike menyarankan untuk membuat pencatatan sederhana.
“Tak usah rumit-rumit membuatnya, yang penting semua pemasukan dan pengeluaran tercatat semua,” katanya. Bila dari awal si pengusaha sudah malas mencatat laporan keuangannya, pasti suatu saat ia akan mengalami kesulitan. Apalagi bila ingin meminjam modal ke bank untuk pengembangan usaha.
Bank akan meminta laporan keuangan selama setahun. Dari situ bank akan tahu, apakah bisnis yang dijalankan oleh si pengusaha itu untung atau tidak. Logikanya, bank tidak akan mau mencairkan pinjaman kepada pengusaha yang tidak untung. “Karena, ujung-ujungnya si pengusaha itu akan kesulitan membayar cicilan pinjaman,” lanjutnya. (majalah sekar)
No comments:
Post a Comment