Tuesday, August 27, 2013

Pendapatan adalah Kendala Terbesar bagi Dunia Perbankan di Negara-Negara Berkembang

Biaya, jarak, dan dokumen adalah di antara kendala-kendala kepemilikan rekening

 

oleh Leora Klapper, Douglas Randall, dan Jenny Marlar
WASHINGTON, D.C. -- Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gallup/Bank Dunia, di negara-negara dengan pendapatan tinggi, warga kaya maupun warga miskin cenderung memiliki rekening bank, namun kondisi ini tidak ditemukan di negara-negara berkembang. Kemungkinan orang dewasa terkaya di negara-negara berkembang untuk memiliki rekening bank adalah dua kali lipat dibandingkan orang dewasa termiskin, dengan perbandingan 62% vs. 24%.
gzrtpkxbju6v7ddxfn8_5g
Temuan ini diperoleh dari proyek Global Financial Inclusion Indicators (Global Findex) yang dilakukan oleh Bank Dunia, tingkat individual pertama, dengan data perbandingan internasional tentang bagaimana orang dewasa di seluruh dunia menabung, meminjam, melakukan pembayaran, dan mengelola risiko. Pada tahun 2011, Gallup mengumpulkan data di 148 negara dan kawasan untuk penelitian tersebut, yang didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. Data tingkat negara dirilis pada bulan April, sedangkan kumpulan data mikro lengkap dirilis pada tanggal 13 Desember melalui Open Data Initiative dari Bank Dunia, yang memungkinkan peneliti, pembuat kebijakan, dan para pemimpin sektor swasta untuk melakukan analisis mendalam.
Lebih dari 2,5 juta orang dewasa dari seluruh penjuru dunia tidak memiliki rekening bank, yang mayoritas secara tidak merata berada di negara-negara berkembang. Kurangnya akses ke lembaga keuangan formal mempersulit orang dewasa untuk menabung secara aman demi masa depan mereka dan melakukan pinjaman untuk menanamkan investasi penting dalam pendidikan dan bisnis. Pelibatan sektor keuangan merupakan komponen penting bagi pembangunan keuangan suatu negara, yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Analisis ini mencakup 102 negara yang diklasifikasikan sebagai negara "berkembang," yaitu negara yang menurut Bank Dunia tidak masuk kategori negara berpendapatan tinggi.
Meskipun ada perbedaan dalam penetrasi rekening -- yang didefinisikan dengan memiliki rekening di bank, lembaga kredit, koperasi, kantor pos, atau lembaga keuangan mikro lainnya -- di seluruh kuintil pendapatan, namun responden di semua grup pendapatan menyatakan tidak memiliki cukup uang sebagai alasan no. 1 untuk tidak memiliki rekening di bank. Bahkan penduduk makmur di negara-negara berkembang mungkin tidak merasa punya cukup uang untuk mendorong mereka memiliki rekening bank. Biaya perbankan yang tinggi juga menjadi kendala yang banyak disampaikan. Bagi kebanyakan orang, biaya tinggi yang dibebankan oleh bank untuk membuka atau memelihara rekening membuat mereka merasa memiliki rekening sebagai kemewahan yang tidak terjangkau.
74t4sch490w_guae0aa
Meskipun tidak memiliki cukup uang dan biaya merupakan alasan umum untuk tidak memiliki rekening bank pada semua grup pendapatan, namun alasan ini menjadi kurang dominan ketika pendapatan meningkat. Orang-orang dari keluarga berpendapatan tinggi cenderung mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rekening karena anggota keluarga lain sudah memilikinya.
Di antara kelompok berpendapatan rendah, jarak ke bank merupakan alasan yang sering dikemukakan untuk tidak memiliki rekening bank. Orang dewasa di rumah tangga juga cenderung memilih tinggal di kawasan pedesaan, di mana penetrasi bank juga rendah.
Meskipun penduduk ini memiliki cukup uang untuk membuka rekening bank, namun perjalanan ke bank untuk menabung atau menarik uang mungkin tidak praktis.
Kurang lebih satu dari lima orang dewasa menyatakan tidak memiliki dokumentasi yang mencukupi sebagai kendala, seberapa pun tingkat pendapatan mereka. Banyak bank meminta bukti penduduk tetap atau slip gaji, dan di negara-negara di mana banyak orang yang terlibat secara informal dalam kegiatan ekonomi, dokumentasi ini menjadi sulit terpenuhi.
Bottom Line
Meskipun memiliki cukup uang adalah kendala utama bagi penetrasi rekening di negara-negara berkembang, hambatan utama lainnya, seperti persyaratan dokumentasi dan penetrasi cabang bank, bisa diatasi. Penelitian terbaru oleh Bank Dunia memperlihatkan bahwa orang dewasa yang hidup di negara-negara dengan lingkungan pendukung yang lebih baik untuk mengakses layanan keuangan -- termasuk biaya rekening yang lebih rendah dan kedekatan dengan perantara keuangan -- secara signifikan lebih cenderung melaporkan kepemilikan dan kerap menggunakan rekening bank. Penelitian ini juga menemukan bahwa kebijakan yang mempromosikan rekening dasar atau rekening rendah-biaya atau membebaskan beberapa deposan dari persyaratan dokumentasi berkaitan dengan kepemilikan rekening tinggi di antara penduduk pedesaan dan masyarakat miskin.
Database yang lengkap dan laporan terkait, bersama-sama dengan survei dalam 15 bahasa, tersedia di http://www.worldbank.org/globalfindex.
Untuk mendapatkan kumpulan data lengkap dan riset yang disesuaikan dengan kebutuhan dari survei berkelanjutan Gallup yang dilakukan di lebih dari 150 negara, silakan hubungi kami.
Metode Survei
Hasil penelitian berdasarkan pada wawancara tatap muka dan melalui telepon dengan sekitar 1.000 orang dewasa di setiap negara, berusia di atas 15 tahun, dilakukan pada 2011, di 102 negara berkembang. Untuk hasil berdasarkan sampel keseluruhan, bisa dikatakan dengan tingkat kepercayaan 95%, bahwa margin maksimal tingkat kesalahan sampling berada di antara ±2 persen hingga ±5,1 persen.

 

No comments:

Post a Comment