Biaya, jarak, dan dokumen adalah di antara kendala-kendala kepemilikan rekening
oleh Leora Klapper, Douglas Randall, dan Jenny Marlar
WASHINGTON, D.C. -- Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gallup/Bank Dunia, di negara-negara dengan pendapatan tinggi, warga kaya maupun warga miskin cenderung memiliki rekening bank, namun kondisi ini tidak ditemukan di negara-negara berkembang. Kemungkinan orang dewasa terkaya di negara-negara berkembang untuk memiliki rekening bank adalah dua kali lipat dibandingkan orang dewasa termiskin, dengan perbandingan 62% vs. 24%.
Temuan ini diperoleh dari proyek Global Financial
Inclusion Indicators (Global Findex) yang dilakukan oleh Bank Dunia,
tingkat individual pertama, dengan data perbandingan internasional
tentang bagaimana orang dewasa di seluruh dunia menabung, meminjam,
melakukan pembayaran, dan mengelola risiko. Pada tahun 2011, Gallup
mengumpulkan data di 148 negara dan kawasan untuk penelitian tersebut,
yang didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation. Data tingkat negara dirilis pada bulan April, sedangkan kumpulan data mikro lengkap
dirilis pada tanggal 13 Desember melalui Open Data Initiative dari Bank
Dunia, yang memungkinkan peneliti, pembuat kebijakan, dan para pemimpin
sektor swasta untuk melakukan analisis mendalam.
Lebih dari 2,5 juta orang dewasa dari seluruh penjuru dunia tidak
memiliki rekening bank, yang mayoritas secara tidak merata berada di
negara-negara berkembang. Kurangnya akses ke lembaga keuangan formal
mempersulit orang dewasa untuk menabung secara aman demi masa depan
mereka dan melakukan pinjaman untuk menanamkan investasi penting dalam
pendidikan dan bisnis. Pelibatan sektor keuangan merupakan komponen
penting bagi pembangunan keuangan suatu negara, yang berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi. Analisis ini mencakup 102 negara yang
diklasifikasikan sebagai negara "berkembang," yaitu negara yang menurut Bank Dunia tidak masuk kategori negara berpendapatan tinggi.
Meskipun ada perbedaan dalam penetrasi rekening -- yang
didefinisikan dengan memiliki rekening di bank, lembaga kredit,
koperasi, kantor pos, atau lembaga keuangan mikro lainnya -- di seluruh
kuintil pendapatan, namun responden di semua grup pendapatan menyatakan
tidak memiliki cukup uang sebagai alasan no. 1 untuk tidak memiliki
rekening di bank. Bahkan penduduk makmur di negara-negara berkembang
mungkin tidak merasa punya cukup uang untuk mendorong mereka memiliki
rekening bank. Biaya perbankan yang tinggi juga menjadi kendala yang
banyak disampaikan. Bagi kebanyakan orang, biaya tinggi yang dibebankan
oleh bank untuk membuka atau memelihara rekening membuat mereka merasa
memiliki rekening sebagai kemewahan yang tidak terjangkau.
Meskipun tidak memiliki cukup uang dan biaya merupakan
alasan umum untuk tidak memiliki rekening bank pada semua grup
pendapatan, namun alasan ini menjadi kurang dominan ketika pendapatan
meningkat. Orang-orang dari keluarga berpendapatan tinggi cenderung
mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rekening karena anggota keluarga
lain sudah memilikinya.
Di antara kelompok berpendapatan rendah, jarak ke bank
merupakan alasan yang sering dikemukakan untuk tidak memiliki rekening
bank. Orang dewasa di rumah tangga juga cenderung memilih tinggal di
kawasan pedesaan, di mana penetrasi bank juga rendah.
Meskipun penduduk ini memiliki cukup uang untuk membuka
rekening bank, namun perjalanan ke bank untuk menabung atau menarik uang
mungkin tidak praktis.
Kurang lebih satu dari lima orang dewasa menyatakan
tidak memiliki dokumentasi yang mencukupi sebagai kendala, seberapa pun
tingkat pendapatan mereka. Banyak bank meminta bukti penduduk tetap atau
slip gaji, dan di negara-negara di mana banyak orang yang terlibat
secara informal dalam kegiatan ekonomi, dokumentasi ini menjadi sulit
terpenuhi.
Bottom Line
Meskipun memiliki cukup uang adalah kendala utama bagi
penetrasi rekening di negara-negara berkembang, hambatan utama lainnya,
seperti persyaratan dokumentasi dan penetrasi cabang bank, bisa diatasi.
Penelitian terbaru
oleh Bank Dunia memperlihatkan bahwa orang dewasa yang hidup di
negara-negara dengan lingkungan pendukung yang lebih baik untuk
mengakses layanan keuangan -- termasuk biaya rekening yang lebih rendah
dan kedekatan dengan perantara keuangan -- secara signifikan lebih
cenderung melaporkan kepemilikan dan kerap menggunakan rekening bank.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kebijakan yang mempromosikan
rekening dasar atau rekening rendah-biaya atau membebaskan beberapa
deposan dari persyaratan dokumentasi berkaitan dengan kepemilikan
rekening tinggi di antara penduduk pedesaan dan masyarakat miskin.
Database yang lengkap dan laporan terkait, bersama-sama dengan survei dalam 15 bahasa, tersedia di http://www.worldbank.org/globalfindex.
Akses kumpulan data tingkat negara, laporan, dan kuesioner lengkap di www.worldbank.org/globalfindex.
Untuk mendapatkan kumpulan data lengkap dan riset yang
disesuaikan dengan kebutuhan dari survei berkelanjutan Gallup yang
dilakukan di lebih dari 150 negara, silakan hubungi kami.
Metode Survei
Hasil penelitian berdasarkan pada wawancara tatap muka
dan melalui telepon dengan sekitar 1.000 orang dewasa di setiap negara,
berusia di atas 15 tahun, dilakukan pada 2011, di 102 negara berkembang.
Untuk hasil berdasarkan sampel keseluruhan, bisa dikatakan dengan
tingkat kepercayaan 95%, bahwa margin maksimal tingkat kesalahan
sampling berada di antara ±2 persen hingga ±5,1 persen.
No comments:
Post a Comment