Pada dasarnya semua jenis investasi jika memiliki horizon investasi jangka panjang pasti akan menguntungkan. Bagaimana dengan investasi saham?
Sebuah produk investasi memilliki tingkat resiko yang berfariatif, tergantung dengan jenis dan macam produknya. Boleh dibilang semua jenis investasi memiliki resiko. Tak heran jika setiap investasi juga bisa menimbulkan kerugian bagi investornya, apa lagi jika bermain di saham. Namun, bagaimana menjadi orang pintar dengan berinvestasi yang tepat di tengah kondisi saat ini? Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, dalam berinvestasi investor sebaiknya membiasakan diri terhadap volatilitas yang terjadi di setiap pergerakan harga dari aset dasar yang menjadi acuannya. Soalnya, pada dasarnya semua jenis investasi jika memiliki horizon investasi jangka panjang pasti akan menguntungkan.
“Pengambilan posisi akumulasi dan ambil untung juga penting untuk dilakukan jika ingin meraih imbal hasil secara signifikan dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang,” ujar Satrio, saat ditemui di Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2013.
Ia mencontohkan, jika investor sukses melepas portofolio investasinya di pasar saham ketika level IHSG mencapai rekor tertinggi pada 22 Mei 2013 lalu di level 5.208 poin dan kembali akumulasi saat ini, maka itu memberikan imbal hasil yang cukup besar.
Satrio menambahkan, jenis investasi juga sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko dari investor. Untuk investor yang ingin berinvestasi secara jangka panjang, maka bisa memilih produk reksa dana campuran. Sedangkan untuk investor yang berani mengambil risiko, produk investasi yang menjanjikan keuntungan tentu saham dan produk turunannya seperti reksa dana saham.
“Memang saat ini produk komoditas mulai kembali meningkat, khususnya emas. Untuk instrumen investasi ini sebaiknya memang memiliki horizon investasi jangka panjang. Sebab jika perekonomian China mulai membaik, maka emas dapat kembali menjadi instrumen investasi yang menguntungkan bagi investor,” tambahnya.
Apalagi, lanjut Satrio, harga emas dunia yang saat ini berada di level USD1.338,9 per troy onz memang memiliki posisi kecenderungan untuk kembali menguat.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan sampai dengan saat ini, instrumen investasi saham dan turunannya seperti reksa dana saham memberikan imbal hasil masih lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lain seperti produk komoditas emas, batubara, nikel, timah, kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ataupun obligasi negara.
Berdasarkan data yang dihimpun wartawan, rata-rata imbal hasil yang diberikan oleh instrumen investasi saham jika mengacu kepada kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama delapan bulan terakhir sebesar 7,78%
No comments:
Post a Comment