Bisnis franchise saat ini sedang menjadi salah satu idola dalam dunia bisnis di Indonesia. Bisnis franchise ini diminati karena sebagian calon entrepreneurs tidak mau repot-repot dan tak mau mengambil resiko untuk memulai sebuah ide bisnis.
Erwin Setiabudi Prasetyo, General Manager PT Baba Rafi membagikan beberapa tips untuk berbisnis franchise di Indonesia. Erwin menjadi salah satu pembicara di pelatihan wirausaha Ciputra Entrepreneurship yang bekerjasama dengan Universitas Ciputra dan PT Kaltim Pasifik Amoniak di Surabaya, Rabu (15/1).
Erwin menekankan tiga hal penting yang harus dihindari para pengusaha saat mereka membangun bisnis franchise di Indonesia. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Melakukan terlalu banyak improvisasi
Dalam bisnis franchise, improvisasi tidak dilarang. Namun improvisasi yang terlalu berlebih justru akan menjadi bumerang bagi pewaralaba. Alasannya, proses atau operasi bisnis yang dijalankan akan menjadi berbeda dari standar operasi yang ditetapkan oleh pemegang waralaba
Dalam bisnis franchise, improvisasi tidak dilarang. Namun improvisasi yang terlalu berlebih justru akan menjadi bumerang bagi pewaralaba. Alasannya, proses atau operasi bisnis yang dijalankan akan menjadi berbeda dari standar operasi yang ditetapkan oleh pemegang waralaba
2. Pasrah
Pengusaha waralaba tidak boleh terlalu pasrah. Artinya, menyerahkan tanggung jawab kepada karyawan. Selain, pengusaha waralaba juga tidak boleh melepaskan tanggung jawab kepada karyawan. Pengusaha harus tetap turut aktif dan terlibat dalam setiap operasi bisnis.
Pengusaha waralaba tidak boleh terlalu pasrah. Artinya, menyerahkan tanggung jawab kepada karyawan. Selain, pengusaha waralaba juga tidak boleh melepaskan tanggung jawab kepada karyawan. Pengusaha harus tetap turut aktif dan terlibat dalam setiap operasi bisnis.
3. Selingkuh
Selingkuh dalam konteks ini artinya menjalankan usaha lain yang berbeda. Mengapa hal ini harus dihindari? Alasannya adalah pengusaha tidak akan pernah bisa fokus untuk menjalankan bisnis yang digelutinya.
Selingkuh dalam konteks ini artinya menjalankan usaha lain yang berbeda. Mengapa hal ini harus dihindari? Alasannya adalah pengusaha tidak akan pernah bisa fokus untuk menjalankan bisnis yang digelutinya.
No comments :
Post a Comment