Friday, January 10, 2014

Ekonom Jim O'Neill Belum Yakin dengan Potensi RI Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia


Ekonom Jim O'Neill kurang yakin dengan peluang Indonesia jika kendala-kendala utama seperti infrastruktur masih tidak teratasi. (Image credit: BBC.co.uk)
Di tahun 2001, kita pernah mendengar dunia mulai membicarakan kekuatan ekonomi baru. Negara-negara itu adalah Brazil, Russia, India dan China (BRIC). Istilah ini digagas oleh ekonom Jim O'Neill yang kini juga meramalkan kebangkitan perekonomian 4 negara besar: Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki (MINT).
Mengapa negara-negara MINT masuk dalam pertimbangan O'Neill? Apakah yang membuat Indonesia dan 3 negara ini begitu istimewa di mata O'Neill?
Orang awam tentu tahu bahwa keempat negara itu adalah kekuatan ekonomi yang lebih 'segar' dibandingkan BRIC. Di samping memiliki populasi yang banyak, negara MINT diuntungkan dari segi demografis yang masih muda. Dalam 20 tahun mendatang, 4 negara itu diramalkan akan menjadi kekuatan ekonomi baru. Angkatan kerja di negara-negara MINT juga sedang naik pesat karena warga usia produktif berlimpah ruah.
Hal inilah yang menjadi kelebihan yang membuat banyak negara lain iri termasuk negara-negara ekonomi maju termasuk raksasa ekonomi China dan Rusia. Sehingga jika negara-negara MINT ini bersatu bersama, tidak mustahil nantinya tercapai pertumbuhan ekonomi fenomenal layaknya yang dicapai China antara tahun 2003 dan 2008.
Kelebihan lainnya yang perlu diketahui ialah bahwa ketiga negara MINT ini memiliki posisi geografis yang strategis dalam perdagangan dunia. Menurut O'Neill yang menulis untuk laman BBC, Menlu Meksiko mengatakan bahwa semua negara MINT itu memiliki kelebihan geografis yang perlu dimanfaatkan lebih maksimal dalam dunia perdagangan yang makin dinamis.
Di Indonesia yang dikatakan sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia, O'Neill mengatakan kepemimpinan dan infrastruktur masih menjadi masalah utama meskipun ada banyak masalah lain yang tidak kalah penting. Namun, tantangan-tantangan ini setara dengan peluang dan potensi yang muncul bersamaan.
O'Neill menulis,"Di salah satu daerah kumuh Jakarta, Pluit, tanah makin turun 20 cm per tahun karena pengambilan air tanah yang berlebihan, tetapi harga properti di daerah lain di Jakarta malah melambung."
Menurut O'Neill, dirinya masih belum banyak yakin dengan potensi Indonesia di masa datang. Tantangannya demikian besar dan belum banyak prestasi atau hal luar biasa yang muncul. "Negara ini masih membutuhkan lebih banyak pemahaman dalam tujuan komersial di luar komoditas dan Indonesia harus meningkatkan infrastrukturnya,"tulisnya lebih lanjut. (bbc/ap)

No comments :

Post a Comment