Ooredoo Asia Pte. Ltd, grup usaha di bawah naungan Qatar Telecom, bersiap mengubah nama PT Indosat Tbk (ISAT). Selaku pemilik saham mayoritas, mereka ingin mengubah merek dagang operator seluler tersebut menjadi Indosat-Ooredoo pada 2015.
Pemerintah sudah mendapat informasi mengenai kemungkinan tersebut. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mempersilakan kalau Ooredoo berniat mengubah merek dagang Indosat.
""Iya, sudah memberitahu begitu. Namanya akan diubah menjadi Indosat-Ooredoo," ujarnya di Jakarta.
Indonesia tidak akan coba mengintervensi perubahan nama Indosat. Ooredoo menguasai 65 persen saham, disusul Konsorsium Skagen asal Amerika Serikat 15,29 persen. Sementara RI cuma memiliki porsi 14,29 persen, sisanya milik publik.
Karenanya, Dahlan menilai pemerintah tidak berhak menghalangi perubahan nama tersebut. "Itu urusannya pemegang saham mayoritas, kalau kita enggak apa-apa," kata menteri BUMN.
Dalam jumpa pers di Yogyakarta kemarin, CEO Ooredoo Nasser Marafih menjelaskan bahwa pihaknya mengakuisisi pelbagai perusahaan telekomunikasi dunia. Rata-rata namanya diubah, sehingga memuat kata Ooredoo.
"Salah satunya bisa menghemat pengeluaran untuk kegiatan marketing dan promosi," ujarnya.
Perubahan nama Indosat ditargetkan terjadi pada 2015. Ooredoo akan menghubungi semua pihak terkait, termasuk regulator di Tanah Air, untuk memuluskan rencana tersebut.
"Saat ini sedang dalam tahap pembicaraan," kata Nasser
No comments :
Post a Comment