Sunday, November 29, 2015

JALAN MENUJU SURGA

Kemenangan berupa surga dan selamat dari neraka  tidaklah terwujud tanpa taufik, karunia, ampunan dan Rahmat Allah.
Amal perbuatan kita tidaklah sebanding dengan segala kenikmatan Allah dan Kenikmatan surga. Oleh karna itu, Seharusnya melalui Investasi Amal. Jika seorang muslim berbuat lalai, berarti itu menghantarkan ia ke Pintu Neraka. Dari masalah ini, Kami memfokuskan pembahasan Amalan ke Pintu Surga sebagai suatu tuntutan dan akan dikupas secara rinci, INSYA ALLAH.
 Disini kami menegaskan beberapa hal sebelum pembahasan tentang jalan-jalan menujuh surga, Yaitu Sebagai Berikut :
1. Hendaklah pembaca menjauhi sikap memilih, Artinya konsisten dalam menjalankan ibadah dan harus penuh dengan rasa totalitas.

2. Hendaklahmemperhatikan sekala Prioritas dan derajat amalan serta nilainya, sehingga tidak mendahulukan yang sunah dari yang fardu (Wajib). Yang terendah dari yang tertinggi, perkara yang wajib dari perkara yang lebih wajib.

3. Sebagian kita mendengar hadis yang mengaitkan antara masuk surga dengan Zikir atau ibadah sunah, sehingga ia lebih memprioritaskan ibadah tersebut daripada yang wajib seperti Jihat di Jalan Allah menegakan Agama dan mengusir para musuh, Amar Makruf Nahi Mungkar, Istiqoma, beretika baik, menegakan rumah dan masyarakat muslim, menegakan syariat Allah dan Lain Sebagainya (Kebaikan). Pendapat mereka ini berdasarkan hadis seorang sahabat yang Bertanya : "Ya Rasul.... Sesungguhnya ajaran Allah telah banyak kami tanggung, Maka Tunjukanlah kepadaku suatu pintu (Ajaran) yang selalu aku pegang ? Beliau Menjawab :"Hendaklah lisanmu tidak berhenti henti basah karena berzikir kepada Allah (Mengingat Alla). Dapat kita Pahami dari hadis ini Bahwa : sebagaimana yang diungkapkan oleh Ath-Thibi bahwasannya orang tersebut tidak ingin meninggalkan fundamental Ajaran Islam. Akan tetapi ia meminta suatu ibadah sunah yang selalu ia kerjakan selama tidak diwajibkan. Sebagaimana yang dipahamidari perkara orang itu, Bahwa ia telah mencapai Konsisi Uzhur  yang mendapatkan keringanan.

4. Sebagaimana yang dikatakan di awal pembahasan ampunan, bahwa kita mendengar suatu dalil yang menyebutkan balasan besar untuk amalan ringan. Sebenarnya , balasan ini didiperoleh dikala hati diselimuti Motivasi, Keikhlasan, dan Kejujuran yang mendorong berbuat amalan ringan ini serta dikerjakan secara terus menerus tanpa terputus. sebagaimana balasan ini dapat diraih dengan konsisten dengan ibada-ibadah wajib dan menjauhi perbuatan Dosa Besar.

5. Disini kami tidak menyebutkan seluruh jalan menujuh surga, akan tetapi cukup menyebutkan sebagian saja karena kekawatiran Apologetik. Kami telah mendapatkan 1700 hadis selain ratusan Ayat Ayat Alquran yang terdapat kata "SURGA" dalam Kitab Al-Hadis At-Tis'Ah.

Sekarang kami akan menjelaskan jalan dan sebab yang menyampaikan kepada Surga, Yaitu Sebagai berikut.

1. Iman, Tauhid, dan Islam
    Allah SWT Berfirman:
{ QS. AL KHAFI (18) : 107}
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلا 107


   

{QS . AZ ZUKHRUF (43) : 68 - 70)}

"Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. يَا عِبَادِ لا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ 68
(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ 69
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan." ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ 70

{QS. AL MU'MINUN (23) : 1 - 11}
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ 1
(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ 2
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ 3
dan orang-orang yang menunaikan zakat, وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ 4
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ 5
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ 6
Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ 7
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ 8
dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ 9
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ 10
(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ 11


    Dari Utsman RA. Nabi Bersabda :
    "Barang siapa yang meninggal dan mengetahui bahwa tiada tuhan selain Allah, Niscaya Ia Masuk Surga"

    Dari Abu Hurairah Ra. Rasulullah memerintahkan bilal untuk menyeru manusia: "Bahwasanya tidaklah masuk surga kecuali jiwa yang masuk Islam". Menurut sebagian riwayat "JIWA YANG BERIMAN".

    Dari Abu Dzar ra. Nabi Bersabda : Seorang untusan dari Tuhanku mendatangiku  (Dalam riwayat lain : Jibril), Lalu ia memberitahukan kepadaku dan berkata : "memberikan kabar gembira kepada ku Bahwasanya Orang-orang yang meninggal dari umatku dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun niscaya masuk surga " Aku bertanya , "Jika  ia Berzina dan Mencuri ?"Beliau Menjawab "Meskipun Ia Berzina dan Mencuri"

    Dari Mu'adz. Nabi bersabda : 
   "kunci surga adalah mengucapkan persaksian bahwasannya Tiada Tuhan Selain Allah"
    " Barang siapa yang akhir ucapannya La Ilaha illallah Niscaya Masuk Surga"

Inilah jalan menujuh surga dan iman memiliki cabang-cabang yang menghantarkan kepada Surga Antara lain Sebagai berikut :

1) Tawakkal
   
     Allah SWT Berfirman dalam {QS. Asy-Syura (42) : 36}

Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 36

Dalam Ayat Lain Allah SWT Berfirman {QS. An Nahl (16) : 41 - 42}

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلأجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ 41
(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal. الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ 42



Dari Ibnu Abbas ra. Nabi Bersabda : Dikatakan kepadaku, Lihatlah ke Ufuk yang lain, tiba-tiba  datang seorang yang berkulit hitam lagi besar ". Lalu dikatakan kepada Ku," Ini adalah umat Mu dan bersama mereka tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa Hisab (Perhitungan Amal) dan azab. Kemudian para sehabat membicarakan tentang siapa mereka ?, Lalu Nabi Keluar menemui mereka, seraya Bersabda :" Mereka adalah orang yang tidak pernah menggunakan besi panas dalam pengobatan, tidak meminta mantra,tidak perna minta di ramal dan hanya kepada tuhan mereka bertawakal".


2) Yakin 

Diantara cabang-cabang keimanan yang menghantarkaan kepada Surga adalah Kepercayaan , Keyakinan, dan ketenangan hati  terhadap hakekat iman.

Allah SWT Berfirman dalam {QS. Al Fajr (89): 27-30}

Hai jiwa yang tenang. يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ 27
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً 28
Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, فَادْخُلِي فِي عِبَادِي 29
dan masuklah ke dalam surga-Ku. وَادْخُلِي جَنَّتِي 30



   Dikatakan dalam sebuah tafsir tentang jiwa yang tenang, Maksudnya tenang karena keimanan, membenarkan kalam Allah, dengan pahala dan hari kebangkitan. Dikatakan :"Aku telah meyakini bahwasannya Allah adalah tuhannya (jiwa), Pasrah kepada perintah-Nya, tenang menjalankan ketaatan kepada Nya dan meyakini pertemuan dengan-Nya." dan dikatakan :" Jiwa yang tenang dan tunduk kepada Allah SWT dan perkataan mereka kembali kepada dua makna, KETENANGAN ILMU dan IMAN serta ketenangan gerak hati dan aksi (Amal).

Allah SWT Berfiman dalam {QS. Al-Baqarah (2) : 4-5}

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ 4
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 5


Dari Abu Hurairah Ra. Nabi Muhammad SAW Bersabda :
"Pergilah , Maka siapa saja yang kamu temui dari belakang apgar ini yang bersaksi bahwasannya tiada tuhan selain Allah dengan meyakini sepenuh hati, Maka berilah kabar gembira kepadanya bahwa ia akan masuk surga."



3) Takut dari Murka dan siksanya 

    Diantara cabang-cabang keimanan yang mengantarkan kepada surga adalah takut dari siksaan Allah sehingga memotivasi untuk menjauhi segala larangan Allah, menghindari Murka-nya, dan berusaha meraih Ridha-Nya

Rasulullah Bersabda
 " Barang siapa yang takut niscaya ia akan berusaha, siapa yang berusaha niscaya akan mencapai kedudukan mulia, ingatlah Perniagaan Allah Amat Mahal, ingatlah perniagaan Allah adalah surga"

       Al-Mundziri berkata tentang makna hadis tersebut adalah barang siapa yang takut niscaya akan termotivasi untuk berusahan dan beramal menuju akhirat, berpacu dalam beramal shale karena takut dari berbagai malapetaka dan rintangan.
       Imam An-Nawawi berkata Bahwa yang dimaksud dengan Al-Idlaj adalah berusaha keras dalam ketaatan. Sedangkan dalil-dalil tentang hubungan antara rasa takut dan masuk surga amatlah banyak, diantaranya firman Allah dalam {QS. Ar-Rahman (55) : 46 }

Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ 46

    Maksudnya takut posisinya di hadapan Allah SWT di kala perhitungan Amal perbuatan dan Al-Maqam  maknanya Bangun, dikatakan Takut akan Eksistensi Tuhannya artinya pengawasan-Nya terhadap tingkah lakunya dengan merasa terawasi, dan takut sebagaimana yang diungkapkan oleh Abu Abbas RA dan lainnya. Adapun takut yang diungkapkan oleh Abu Abbas ra yaitu mengantarkan untuk meninggalkan kemaksiatan, melaksanakan segala kewajiban  dan taat kepada Allah SWT. Lalu Abu Darda bertanya :" Meskipun ia berbuat Zina dan Mencuri".


No comments :

Post a Comment