Tuesday, December 17, 2013

Bisnis Sop Durian Butuh Modal Rp9 Juta, Balik Modal 4 Bulan

Saat ini banyak pelaku usaha yang menawarkan sajian sop durian. Salah satu pelakunya, Hasan Hananan, yang mendirikan usaha Sop Durian Abeta di Depok, Jawa Barat.
Hasan mengaku, usaha yang dirintis sejak Februari 2012 ini menawarkan sop durian yang hampir sama dengan produksi para kompetitornya. Yaitu, durian disajikan dengan dicampur es, roti, cincau hitam, dan aneka topping.
Ide membuka usaha ini pun muncul setelah saya melihat banyak peminat sop durian di gerai milik teman saya, ujarnya.
Meski pemain di bisnis ini sudah mulai banyak, namun, ia optimistis usahanya bisa berkembang. Supaya konsumen tidak cepat bosan, ia berupaya membuat varian rasa, yaitu sop durian original, sop durianmeises, serta sop durian komplit berisi ketan dan meises. Satu porsi dibanderol berkisar Rp 7.000 hingga Rp 10.000, tergantung jenis topping.
Supaya lebih cepat berkembang, setahun kemudian, Hasan membuka tawaran kemitraan. Kini, sudah ada tiga gerai Sop Durian Abeta yang berlokasi di Depok dan Jakarta Selatan. Rinciannya, dua gerai milik pusat, dan sisanya kepunyaan mitra.
Sekarang baru ada satu mitra di Tanjung Barat, Jakarta Selatan yang membuka gerai di dekat kampus IISIP Jakarta, paparnya.
Berminat menjadi mitra sop durian Abeta? Anda harus merogoh kantong untuk investasi. Nilainya Rp 9 juta. Dengan investasi tersebut, mitra akan mendapatkan booth, perlengkapan berjualan seperti termos, boks es, brosur, pelatihan pembuatan selama dua hari, seragam, dan bahan baku untuk di awal usaha.
Menurut Hasan, dalam sehari, satu gerai bisa menjual sekitar 40 porsi hingga 50 porsi sop durian. Berdasarkan hitungan itu, sebulan, mitra bisa mengantongi omzet berkisar Rp 8,4 juta.
Setelah dikurangi biaya sewa tempat Rp 500.000 sebulan, bayar gaji pegawai Rp 2 juta, dan pembelian bahan baku sekitar 1,4 juta, serta biaya operasional, maka mitra masih bisa mengantongi keuntungan bersih sebesar 40%. Jika, target itu tercapai, maka mitra bisa kembali modal dalam waktu empat bulan.
Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan baku berupa durian, roti, dan cincau hitam dari pusat. Hingga akhir tahun ini, Hasan masih fokus menggaet mitra di wilayah Jakarta dan Bogor. Katanya, untuk kedua kawasan tersebut, tidak dikenakan biaya pengiriman booth. (bn/tribunnews.com)

No comments :

Post a Comment