Thursday, September 26, 2013

90. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR DALAM LENTARA JIWA PENERANG KEGELAPAN


1. PENDAHULUAN 
Sejenak bila kita renungkan kembali bahwa manusia terbagi dalam empat golongan yaitu :
  1. Orang yang mengerti dan mengerti bahwa ia mengerti. Itulah orang pandai, maka ikutilah dia ;
  2. Orang yang mengerti tapi tidak mengerti bahwa ia mengerti. Itulah orang yang lalai, maka peringatkanlah ia ;
  3. Orang yang tidak mengerti dan ia mengerti bahwa ia tidak mengerti. Itulah orang yang sadar diri, maka ajarilah ia ;
  4. Orang yang tidak mengerti dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti. Itulah orang yang bodoh, maka tinggalkanlah ia.
Dengan memperhatikan keempat golongan manusia diatas, maka kita membayang pula bahwa manusia condong membuat kejahatan dari kebaikan. Sebabnya nafsu lebih tua  umurnya dari unsur jiwa (kesadaran, kecerdasan, akal). Iblis lebih tua umurnya dari manusia. Sedang manusia dikepung oleh empat penjuru musuh, kiri hawa, di kanan nafsu, di muka dunia, di belakang setan yang menunda ke muka. Tubuh dan dunia dalam kekotoran karena itu perlu pengetahuan dan keimanan serta bersihkan jiwa.
Apa artinya hidup ini. Tujuan hidup ialah kebahagian, ini tidak dapat diperoleh dengan memburu kesenangan, tetapi dengan suatu cara hidup yang sewajarnya dan sederhana, sebisa-bisanya tidak bergantung dari segala alat-alat hidup bikinan.
Ingatlah bahwa hidup itu permainan penuh kegembiraan bagi orang memikir, permainan penuh kesedihan bagi orang yang merasa. Oleh karena itu Allah Swt menyuruh kita semua suka berpikir dan mengenang akan kejadian alam ini, yakni ciptaan Allah.
Dengan mengungkapkan pikiran diatas, memberikan arti bagi kita untuk memikirkan ungkapan bahwa „Lentera Jiwa Penerang Gegelapan“ untuk menyadarkan kita melepaskan diri dari proses berpikir „Maksiat“ dalam hubungan dengan Allah disatu sisi dan disisi lain berpikir „Negatip“ dalam hubungan dengan manusia.
Untuk itulah kita membuka mata hati untuk mendalami makna keutamaan berpikir seperti yang termuat dalam
QS. 3 : 191“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.“
Bertitik tolak apa yang kita utarakan diatas, maka betapa penting kedudukan ilmu pengetahuan dalam menanggapi seluruh hidup di dunia ini dengan „Lentera jiwa penerang kegelapan“, itu artinya kita membayangkan bahwa bukan kepandaian, nasiblah, yang mengusai hidup manusia, oleh karena itu ungkitlah daya kemauan yang kuat dalam apapun yang kita kerjakan adalah hasil pemikiran.
Dengan demikian dengan bekerja keras, dan keberanian menghadapi hidup maka segala kesesalan dapat kita dihilangkan, sepanjang ada daya kemuan yang kuat, maka disitu terbuka pintu suatu keinginan dalam mewujudkan kebiasaan yang diridhoi oleh Allah Swt. Jadi hidup itu hanya dapat dimengerti dengan menoleh kebelakang, tetapi harus dijalani dengan melihat kedepan.
Untuk bisa keluar dari kebiasaan yang dipengaruhi oleh „Lentera jiwa penerang kegelapan“, maka simaklah pula pola pikiran yang mengungkapkan bahwa Hukum hidup menuntut : ketulusan terhadap Tuhan, kekerasan terhadap diri sendiri, keadilan terhadap semua orang, maka terbukalah kekuatan pikiran yang mengatakan bahwa senyummu di hadapan saudaramu bernilai sedekah. Tidaklah kalian akan masuk surga sebelum kalian saling mencintai satu sama lain.
Dengan ungkapan pikiran diatas mendorong keinginan menjadi kebiasaan yang menuntut perubahan dalam diri ini, agar makna lentera jiwa penerang kegelapan dapat dilawan dengan adanya bujukan “Iblis dan syetan” dengan membangun kemampuan Berilmu dari kekuatan “Kepercayaan (Islam) dan “Keyakinan” (Iman) dalam menghadapi penghancur amal kebaikan yang ditimbulkan oleh perbuatan kita sendiri seperti yang terungkap dalam pandangan kita terhadap apa yang disebut dengan RIYA’ dan UJUB”
RIYA’ adalah eseorang memperlihatkan amal kebaikannya demi mencari wibawa dan kedudukan dalam hati manusia.
Tetapi Riya’ dalam pengertian menurut syariat adalah sebagai berikut: suatu ungkapan terwujudnya sebuah tujuan dalam ibadah dan amal perbuatan yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah ebagai syarat dalam perwujudannya menurut syariat. Berdasarkan difinisi ini, arti riya’ adalah melakukan suatu amal perbuatan sebagai syarat pendekatan demi mendapatkan kedudukan di mata manusia.
Selanjutnya renungkan apa-apa yang terungkap dalam surat AlQuran yang mengungkapkan :
Larangan bersikap riya’ dan sombong :
QS. 8 : 47” Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.
Dilarang melakukan shalat karena Riya’ ; QS. 4 : 142” Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
Jangan menafkahkan harta karena riya’ : QS. 2 : 264“ Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
QS. 4 : 38“ Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
Riya’ termasuk salah satu sifat mendustakan agama :
QS. 107 : 4“ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5“ (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,    6“ orang-orang yang berbuat riya.   7“ dan  enggan (menolong dengan) barang berguna.
QS. 98 : 5“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
QS. 39 : 3“ Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): „Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya“. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.
QS. 18 : 110“ Katakanlah: „Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: „Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa“. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya“.
UJUB, seperti yang terungkap dalam surat :
QS. 18 : 103” Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” ; 104” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. ; 105” Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
2.  TUJUH PERKARA MENGHANCURKAN DIRI DALAM LENTER JIWA PENERANG GEGELAPAN
Allah Swt. Menyuruh supaya kita semua suka berpikir dan mengenang alam ini, yakni ciptaan Allah.
Sejalan dengan pokok pikiran diatas, lebih lanjut dapat kita renungkan seperti dalam QS. 3 : 191“ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
QS. 2 : 87“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
QS. 4 : 27“ Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).
135“ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.
QS. 5 : 29“ “Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim.”, 48, 49, 70, 77 ; 6: 119, 150 ; 7: 81, 176 ; 12 :53 ; 13 : 37 ; 18 : 28 ; 20 : 96 ; 27 : 55
Allah mengunci hati orang yang menuruti nafsu :
QS.45 : 23“ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ; 47 : 16
Dilarang mengikuti hawa nafsu : QS. 4 : 135“ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.
Hawa Nafu QS. 53 : 3“ dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.,23“ Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka“; 54 : 3 ; 79 : 40
Mempertuhankan hawa nafsu : QS. 25 : 43“ Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?“ ; 45 : 23
Nafsu elalu mendorong  pada kejahatan kecuali yang diberi rahmatnya Tuhan
QS.12 : 53“ Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“
Dengan mmahami , menghayati dan mengamalkan apa-apa yang tertuang dalam surat da ayat diatas, memberikan petunjuk untuk kita pikirkan, sehingga memberi daya kemauan yang kuat untuk kita memerangi kekuatan iblis dan syetan yang terus mempengaruhi dalam kita bersikap dan berperilaku.
Oleh karena itu dengan menerangi lentera jiwa gegelapan, diharapkan kita mampu melepaskan diri dari kekuatan pikiran maksiat dalam hubungan dengan Allah Swt dan berpikir negatip dalam hubungan dengan manusia, sehingga kita dapat mengungkit daya ingat agar kita tidak terjerumus.
Dengan demikian, agar kita mampu meletakkan landaan pikiran yang kuat atas „Memulai Hidup Baru“, maka semakin lama kita berbuat maksiat, semakin menguat kesedihan itu pada diri kita. Ehingga kita merasakan kehidupan yang sempit hati yang penuh kegelisahan, dan wajah yang selalu bermuram durja. Untuk seperti yang termuat dalam surat dan ayat dibawah ini :
QS. 20 : 124“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.
QS. 6 : 44“ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
QS. 2 : 38“ Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Dengan memahami, menghayati dan mengamalkan apa-apa yang terungkap diatas, maka menuntun hidup dengan jiwa tanpa topeng kepalsuan, maka meretas jalan menjadi diri sendiri untuk menyeleaikan tujuh perkara yang menghancurkan diri yang mencakup hal-hal yang terkait dengan :
Pertama, Apa yang disebut Nafsu yang condong pada paham meterialis artinya manusia akan terperangkap dengan kebiasaan yang disebut 1) tamak terhadap suatu kekayaan ; 2) kikir untuk mengeluarkan santunan ; 3) lupa sanak keluarga, teman dan kerabat ; 4) menciptakan berbagai cara untuk memperoleh suatu kekayaan yang berlebihan ; 5) dengki dan sombong ; 6) lupa siapa dirinya dan siapa yang menciptakannya.
Kedua, Apa yang disebut Marah adalah Nafsu api yang dibakar setan artinya berdasarkan ahli psikologis , marah yang berlangsung dan menyakiti manusia aka menimbulkan gangguan jiwa kita. Ebagai akibat dari kemarahan terhadap jiwa ialah kita menjadi sakit misalnya terkena gangguan lambung, gangguan sakit kepala dsb.
Ketiga, Apa yang disebut jangan mengikat diri sepenuhnya terhadap kesenangan dunia artinya orang-orang yang imanya goyah dan tak berpendirian, maka akan diombang ambingkan kehidupan dunia. Dia menceburkan dunia dalam-dalam, mmbenamkan diri dalam kesibukan mencari nafkah, menumpuk kekayaan hingga terbitlah sifat tamak di hatinya. Semua itu adalah nafsu yang berperan dan menyetir diri kita hingga akhirnya terseret kejurang yang dalam jurang kesesatan.Mereka yang mengikat diri sepenuhnya kepada dun ia, maka dia termasuk tertipu.
Keempat, Apa yang dsebut bagaimana menghadapi hawa nafsu artinya seseorang yang mempunyai pikiran waras dan akal sehat tentunya menyadari, betapa berbahayanya nafsu dalam dada  yang kelak akan berkorban. Sebab itu mereka kemudian berusaha  untuk menghadapi nafsu tersebut agar jinak dan tak memperdaya diri sendiri. Orang-orang dalam golongan inilah yang benar-benar takut jika dirinya  menjadi budak pelayan nafsunya  sendiri.
Kelima, Apa yang disebut dengan nafsu syahwat (seksualitas) artinya sesungguhnya nafsu syahwat telah melekat sejak adanya Nabi Adam dan Hawa du nia. Sampai saat ini nafsu syahwat merupakan eparuh bagian dari kehidupan.Artinya syahwat memang sangat dipentingkan dan merupakan kebutuhan kedua setelah kebutuhan makan. Itulah sebabnya sehingga nafsu yang satu ini ering membahagiakan dalam kehidupan. Namun tak jarang banyak yang celaka karena nafsu syahwat tersebut.
Keenam, Apa yang disebut dengan keutamaan mengekang hawa nafsu (seks) artinya jika tidak mampu mengengkangnya, maka kita akan diperdaya oleh nafsu itu. Jika sudah diperdaya maka segala kehidupan tiada yang lebih penting kecuali kepuasan bersetubuh / seks.
Padahal anggapan semacam itu adalah suatu anggapan yang bodoh. Seseorang yang berakal pikiran sempurna, tak mungkin mendewakan seks. Tetap memandang seks adalah kebutuhan diantara sekian banyak kebutuhan. Hawa nafsu syahwat bisa kita umpamakan / kita samakan dengan penyakit pada umumnya, terhadap penyakit lebih baik kita mencegah daripada menyembuhkan. Mencegah berarti jangan sampai penyakit itu menyerang tubuh kita. Kita upayakan tubuh tahan serangan penyakit.
Ketujuh, Apa yang disebut dengan perkawinan bukan semata pelampiasan nafsu seks artinya kebanyakan orang beranggapan bahwa melakukan perkawinan hanya semata karena dorongan pelampiasan seks saja. Anggapan dan pandangan semacam itu adalah benar-benar keliru. Sebab jika kita menganggap perkawinan merupakan alat pelampiasan syahwat, tentu akan kecewa  dan akan tersesat. Jika kita berpendirian begitu barangkali kehidupan rumah tangga tak akan memberikan ketenangan batin, kedamaian dalam beribadah, melainkan selalu dipecundang nafsu syahwat belaka. Padahal jika kita mendewakan nafsu yang satu itu, pasti kita akan tersesat. Kita akan diperdaya oleh hawa nafsu seksualitas.
Ketujuh perkara yang menghancurkan diri, terletak cara setan memasuki jiwa manusia, oleh karena itu bagi kita yang beriman hendaknya merasa wajib memerangi setan yang ada dalam tubuh dan darah ini. Setan yang menyusup melalui peredaran darah manusia ini disebabkan setan itu termasuk badan halus. Setan sebangsa dengan ruh yang dapat menyelinap dan menyusup ke segala tempat dan keadaan.
3. PENUTUP
Sejalan dengan keinginan untuk memberi sinar cahaya kedalam apa yang disebut dengan „Lentera jiwa penerang kegelapan“, maka disitu terletak kekuatan pikiran untuk mengendalikan tujuh perkara yang menghancurkan diri.
Oleh karena itu, perlu kita ketahui, mengapa kita harus siap dan wajib memerangi setan, dimana ada dua sebab di antaranya adalah 1) sebab setan merupakan musuh yang nyata bagi manusiaberiman kepada Allah. Musuh yang menyesatkan dan tidak dapat diharapkan adanya kebaikan darinya dan tidak dapat diharapkan perdamaian. Itulah sehingga setan akan merasa puas jika melihat manusia jatuh kembah makmaksiatan. ; 2) kita diharuskan memusuhi setan karena etan memang sejak dilahirkan sudah bertabiat memusuhi kita. Ia selalu iap siaga untuk memerangi manusia. Siang maupun malam berusaha memperdayakan manusia dengan berbagai cara. Setan tidak pernah berhenti untuk membuat manusia lupa dan lali kepada Allah.
Untuk terus memberi sinar cahaya kedalam lentera jiwa penerang kegelapan, maka pikirkan hal-hal yang berkaitan 1) Tidak meremehkan perbuatan sunah ; 2) Menjadikan ibadah sebagai kenikmatan ; 3) Banyak beristighfar ketika membaca Al Qur’an ; 4) Shalat pada waktunya.
87. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATRDALAM
MEMBANGUN SEMANGAT JIWA
1. PENDAHULUAN
Membangun wujud semangat jiwa, bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan, walaupun mudah diucapkan tapi sulit bagi setiap orang yang tidak berusaha dengan Allah Swt. Untuk itu cobalah anda membayangkan buah pikiran yang terungkit dari kebiasaan manusia bahwa :
„Di dunia ini lebih mudah membuat kebaikan dari kejahatan. Tetapi manusia lebih condong membuat kejahatan dari kebaikan. Sebabnya nafsu lebih tua umurnya dari jiwa yang memiliki unsur kesadaran, kecerdasan dan akal. Iblis lebih tua umurnya dari manusia. Sedang manusia di kepung oleh empat pencuru musuh, kiri hawa, di kanan nafsu, di muka dunia, di belakang setanyang menunda ke muka. Tubuh dan dunia dalam kotoran karena perlu pengetahuan dan keimanan serta bersihkan jiwa“.
Oleh karena itu galilah potensi yang ada dalam diri anda dengan menumbuhkan daya kemauan yang kuat untuk mewujudkan keinginan dalam menemukan semangat jiwa anda sendiri. Jadi wujudkan kedalam kehidupan anda menjadi manusia tanpa topeng kepalsuan.
Dengan pikiran diatas maka kebiasaan hidup menjadi kekuatan dalam pikiran anda yang mendorong dalam penghidupan, berjalan lurus berkata benar karena tidak ada salah yang tidak ditimbang dan hutang yang tidak dibayar. Yang bungkuk dimakan sarung, tidak ada busuk yang tidak berbau, bengkak yang tidak meletus. Yang benar akan tegak, yang batil akan tumbang dengan membangun semangat jiwa
Hanya dengan berbuat dengan kebiasaan berpikir ketaatan dan berpikir positip, terbuka pintu anda menggali kebiasaan yang ditopang oleh niat anda yang selalu berdoa dalam melangkah dan menyerahkan diri kehendak Allah Swt.
Oleh karena itu, bila niat anda berkeinginan meretas jalan dalam membangun semangat jiwa berarti anda berusaha mewujudkan keinginan jiwa tanpa topeng kepaluan dalam hidup ini, jadi niat anda yang ingin ditegakkan dengan mengetuk dinding jiwa berarti anda mampu untuk mengungkit daya ingat anda kedalam bagian dari pendekatan berpikir 7M yaitu Memahami, menghayati dan Mengamalkan.
Berpikir seperti yang kita ungkapkan diatas, berarti damai yang ada di hati manusia akan menimbulkan damai di muka bumi, kejahatan yang ada di hati mengakibatkan kacaunya mesyarakat. Hati yang beriman akan menimbulkan perasaan dan akhlak yang tinggi. Kayuhlah biduk anda tetapi jangan halangi biduk orang yang lain. Oleh karena itu, ketuklah dinding jiwa anda, untuk menemukan usaha-usaha membangun semangat jiwa denga meluruskan kebersihan ruhani, kelurusan aqidah, kelembutan rasa, kekuatan kata, gejolak jiwa , ketegasan sikap dan ketajaman mata hati.
Dengan demikian, mewujudkan dalam membangun semangat jiwa terletak daya kemauan yang kuat untuk memberikan motivasi dengan mengungkapkan „dengan perkataan terbuka pintu syorga , dengan perkataan juga terbuka pintu neraka. Yang paling manis bukan gula, tetapi lidah. Dan yang paling pahit bukan empedu, tetapi juga lidah. Perkataan yang manis seperti santan dengan tengguli dan perkataan yang tajam seperti alu pencungkil duri“
Dari ungkapan diatas mengajarkan kepada kita untuk meretas jalan dalam keinginan membangun semangat jiwa bukanlah sesuatu yang gambang untuk dilaksanakan, tetapi dengan kepercayaan dan keyakinan segala usaha dengan doa dan kehendak Allah Swt. Kita akan sampai melepaskan diri dari kebiasaan dalam jiwa tanpa topeng kepalsuan, maka kita dapat mengingat hal-hal seperti yang terungkap bahwa kebanyakan manusia dipuji senang hatinya, dicela kecil hatinya, beruntung sangat gembira, rugi keluh kesah, sehendaknya ada jangan harap, kalau hilang jangan cemas, tidak harap benar karena untung dan tidak cemas karena rugi.
Dengan belajar mengungkapkan situasi-ituasi yang kita bayangkan, maka terbayangkan sesuatu inspirasi untuk mendorong daya kemauan apa yang kita inginkan yaitu usaha-usaha membangun semangat jiwa.
2. MENUMBUH KEMBANGKAN PIKIRAN KEDALAM
MEMBANGUN SEMANGAT JIWA.
Melalui kedewasaan berpikir (rohaniah, sosial, emoional, inteletual), maka dengan segenap hati saya mulai mengejar apa yang paling saya cintai dalam perjalanan hidup ini sebagai suatu kekuatan yang akan mengungkit pikiran saya dalam Ketaatan dan Positip, maka disitu terletak pintu membangun semangat jiwa.
Untuk menambah wawasan anda tentang JIWA, saya sarankan untuk membaca buku „ Menyelam Ke samudera Jiwa & Ruh“ oleh Agus Mustofa. Serta bukalah Al Qur’an.
Tapi secara umum tentang JIWA, dapat diungkapkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bahwa :
1. Roh manusia (yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan hidup) 2. Seluruh batin manusia ( yang terjadi dari oerasaan, pikiran, angan-angan, dsb). 3.Sesuatu atau orang yang utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat.
Bertolak dari pengertian diatas, maka dibawah ini diuraikan hal-hal yang terkait dengan MEMBANGUN SEMANGAT JIWA, dilihat dari sudut pandangan dalam apa yang disebut dengan Peta Untuk Pikiran ; Peta Untuk Tubuh dan Peta Untuk Jiwa dengan dorongan unsur jiwa dalam proses berpikir.
Pertama Peta Untuk Pikiran:
Ubahlah cara berpikir anda, maka dunia anda akan berubah sejalan dengan daya kemauan anda karena hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri.
Kita dapat membayangkan dalam kehidupan. Pikirlah tentang dirimu. Jika satu bangsa sudah mulai berpikir tak ada satu pun kekuatan yang bisa menghentikannya.
Oleh akerena itu untuk menggerakkan kekuatan ingatan anda, maka gerakkan pikiran untuk menumbuh kembangkan SEMANGAT JIWA dalam peta untuk berpikir maka disitu terbuka satu kekuatan yang mampu anda gali dalam potensi diri anda.
Untuk itu cobalah anda renungkan apa-apa saja yang dapat menjadi pendorong agar dapat meningkatkan kedewasaan berpikir seperti apa-apa yang akan anda pikirkan dengan hal-hal yang terkait dengan kebiasaan berpikir anda mengenai :
1) Tempuhlah jalan menuju pembelajaran yang
berkelanjutan ;
2) Tumbuhkan kekuatan kepercayaan (dasar agama) dan
keyakinan (iman) ;
3) Berikap dan berperilaku terbukalah terhadap nikmat
yang diberikan Allah Swt ;
4) Kobarkan sukacita ;
5) Latihlah kekuatan sikap dan perilaku dalam bersyukur ; 6) Ampunilah diri sendiri ;
7) Ungkit daya ingat anda dalam krisis iman ;
8) Terimalah apa yang tak dapat anda ubah ;
Cobalah anda kembangkan seperti halnya yang diungkapkan pada angka 1 s/d 8 sebagai suatu model untuk mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan keinginan untuk mendorong semangat jiwa.
Kedua, Peta Untuk Tubuh :
Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia dari bagian ujung kaki sampai ujung rambut.
QS. 10 : 92” Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”
QS. 41 : 21” Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
QS.41 : 22” Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
Bertolak dari ungkapan diatas, manusia sosok makhluk hidup yang memiliki tiga unsur yang disebut badan, jiwa dan ruh, sehingga renungkan yang terkait dengan penciptaan manusia dan organ-organnya seperti yang teruraikan dibawah ini :
1) Bagaimana Allah mengeluarkannya dari tulang punggung laki-laki dan tulang rusuk kaum wanita.
2) Bagaimana Allah mengumpulkan kedua jenis ini.
3) Bagaimana Allah membimbing mereka itu dengan rantai kecintaan tadi
4) Bagaimana Allah mengeluarkan air mani itu dengan adanya gerak persetubuhan.
5) Bagaimana Allah menarik darah haid dari dasar urat-urat dikumpulkannya dalam rahim ibu.
6) Kemudian bagaimana Allah menitahkan seorang anak bayi dari setetes air mani.
7) Bagaimana Allah membuat air manis yang asalnya berwarna putih yang mengkilat, lalu menjadi segumpul darah yang merah.
8) Bagaimana Allah menjadikan egumpal darah menjadi sekepal daging.
9) Selanjutnya bagaimana pula Allah membagi-begikan maing-masing bagian dari air mani tadi.
10) Kemudian perhatikan juga keadaan kelompok mata yang menutupi / meliputi seluruh mata.
11) Perhatikan pula mulut dan lidah dan hikmah Allah wtmembuat dua buah bibir.
12) Perhatikan pula tentang gigi.
13) Perhatikan pula, mengapa Allah Swt menjadikan di dalam mulut itu tabiatnya basah yang teratur.
14) Perhatikan pula rahmat serta kasih sayang Allah Swt. Menjadikan rasa lezatnya makanan.
15) Kemudian perhatikan pula bahwa manusia itu diberi indera untuk merasakan bau.
16) Selanjutnya perhatikan pula mengapa Allah memasang hidung.
17) Kemudian perhatikan pula Allah menciptakan tenggorokan.
18) Selanjutnya perhatikan tentang pencptaan tangan
19) Selanjutnya perhatikan pula mengapa manuia diberi kedua buah paha dan dua buah betis
20) Selanjutnya perhatikan lagi, bahwa manusia dengan bentuk diciptakan dari setetes air mani yang hina.
21) Selanjutnya perhatikanlah tentang penciptaan kepala yang tersusun dari limapuluhlima tulang yang berbeda-beda bentuk dan rupanya. 6 buah tulang untuk tengkorak kepala ; 24 untuk tulang rahang ; 2 buah untuk rahang bawah dan sisanya untuk gigi yang lebar
22) Perhatikan Allah membuat leher ebagai tempat memaang kepala.
23) Selanjutnya perhatikanlah Allah menciptakan beberapa alat untuk menggerakkan tulang-tulang yaitu otot / urat.
24) Kemudian perhatikan mengapa Allah menciptakan kepandaian dan kecerdasan akal pada manusia itu berangsur-angsur sampai menjadi dewasa
25) Perhatikan pula ketika manusia itu telah berusia dewasa menciptakan suatu jalan padanya untuk dapat menurunkan keturunan.
26) Selanjutnya pikirkanlah tentang jumlah anggota badan serta fungsinya dan gunanya setiap anggota untuk keperluan yang dikehendakinya.
27) Kemudian pikirlah tentang sesampainya makanan kedalam perut.
28) Perhatikan tentang anggota manusia yang diciptakan satu-satu dan sejodoh-jodoh dan hikmah yang dikandungnya.
Sejenak bila kita renungkan apa-apa yang terungkap diatas mengenai manusia, maka ajaran islam untuk menganjurkan agar setiap orang mau memikirkan berbagai kejadian langit dan mengamati alam semesta, menghayati dan mentafakkuri setiap persoalan dan peristiwa yang terdapat dalam alam semesta ini, supaya meyakini terhadap kebesaran, kekuasaan dan kesempurnaan Allah Swt. Yang menjadikan dan mengatur semuanya sehingga makin sadarlah akan segala kelemahan dirinya masing-masing di hadapan Allah Swt.
Oleh karena itu, baik bidang agama maupun bidang dunia ditentukan sekali oleh hasil pemikiran dan ilmu pengetahuan, sehingga dalam perjalanan hidup abadi ini betapa pentingnya „Membangun Semangat Jiwa Kedalam Peta Untuk Tubuh“ sebagai daya dorong yang positif terhadap manusia untuk memanfaatkan unsur jiwa yang terdiri dalam „Kesadaran, Kecerdasan dan Akal“ untuk dapat secara berkesinambungan untuk menyinari tubuh yang terdiri organ-organ yang diciptakan oleh kebesaran Allah Swt untuk mampu menjalankan fungsinya dalam kekuatan pikiran „Ketaatan dan Positip“ dalam menjalankan potensi hidup
Sejalan dengan pokok pikiran diatas, maka renungkanlah yang disebut dengan 1) Pendengaranmu ; 2) Pandanganmu ; 3) Hatimu ; 4) Lisanmu ; 5) Kemaluanmu ; 6) Tanganmu ; 7) Kaki ; 8) Perutmu ; 9) Pikiranmu ; 10) Nafsumu.
Ketiga, Peta Untuk Jiwa :
Dalam kamus bahasa indonesia, mengungkapkan bahwa Jiwa adalah roh manusia (yang ada dalam tubuh dan menyebabkab hidup) ; Seluruh kehidupan batin manusia ( jang terjadi dari perasan, pikiran, angan-angan dsb)
Menurut Agus Mustofa dalam bukunya „Menyelam Ke Samudera Jiwa & Ruh“ bahwa Jiwa adalah sosok non fisik yang berfunsi dan bersemayam di dalam tubuh sorang manusia.
Untuk mendalami makna jiwa, maka dibawah ini diungkapkan beberapa contoh dalam surat dan ayat ini :
QS. 2 : 155“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
QS. 3 : 164 „ Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. ; 185“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
QS. 4 : 63“ Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. ; 95“ Tidaklah sama antara mu’min yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,
Selanjutnya silahkan anda membuka dalam surat dan ayat ini: QS. 5 :45 ; 6: 36,151 ; 7 : 172 ; 8 : 72 ; 9 : 81, 103, 118 ; 17 : 33 ;
18 : 74 ; 21 : 102 ; 25 : 68 ; 31 : 28 ; 32 : 13 ; 39 : 42, 70 ; 40 : 17 ; 49 : 15 ; 61 : 11 ; 75 : 2 ; 81 : 14 ; 85 : 2 ; 86 : 4 ; 91 : 7, 8, 9
Bertitik tolak apa yang kita utarakan diatas, maka dalam usaha Membangun semangat Jiwa yang harus kita sinari secara berkelanjutan bergantung adanya kemauan yang kuat untuk itu diperlukan apa yang disebut dengan PETA UNTUK JIWA yang menuntun sikap dan perilaku yang terbaik bagi hidup manusia ialah sedapat mungkin hidup dalam kesimbangan jiwa dan ini hanya dapat tercapai jika ia mencari kesenangannya dalam hal-hal yang bersifat abadi, maka jiwa adalah Tuhan dalam rumah dan bisa membuat surga menjadi neraka dan neraka menjadi surga.
Oleh karena itu, membangun semangat jiwa menjadi suatu peta yang dapat menuntun dalam bersikap dan berperilaku dibutuhkan kekuatan untuk memberikan daya dorong dengan memanfaatkan potensi diri anda kedalam hal-hal yang berkaitan dengan :
1) Tidak menentang takdir Allah swt.
2) Menghapuskan angan-angan mengenai kekayaan
3) Taubat
4) Sebab-sebab cinta Allah pada hamba-Nya
5) Nasihat seorang mukmin untuk saudaranya
6) Sabar
7) Menghapuskan sifat riya
8) Menghilangkan sikap pura-pura
9) Mendahulukan akhirat daripada dunia
10)Memerangi syetan dan hawa nafsu
11) Jangan risau akan rizki
12) Takut kepada Allah swt
13) Tidak berpaling kepada Allah swt.
14) Mengeluarkan cinta dunia dari dalam hati
15) Larangan berdusta
16) Mengakui nikmat Allah swt
17) Cinta kepada Allah swt.
18) Tidak merendah di hadapan orang kaya karena
Mengharapkan hartanya.
19) Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.
20) Larangan takabur
21) Meninggalkan seuatu yang tidak bermanfaat.
22) Jangan menipu
23) Ikhlas dalam beramal
24) Kejujuran
25) Mengikuti Sunnah Rasullullah Saw.
26) Ungkapkan yang lainnya sejalan dengan
kemampuan dari potensi diri anda
3. PENUTUP
Membangun semangat jiwa menjadi satu kekuatan yang mampu mendorong tujuan hidup ialah kebahagian dan ini tidak dapat dicapai dengan memburu kesenangan, tetapi adanya di dalam suatu kehidupan yang sederhana dan sewajarnya, sedapat mungkin bebas dari segala alat benda keduniaan.
Oleh karena itu, orang yang berkeinginan memperoleh kehidupan yang tenteram dan kebahagian, hendaklah bersedia menjaga „Pikiran, Tubuh, Jiwa“ dari tipu daya syeitan, iblis dan jin sebagai suatu kerangka untuk dapat mnuntun rahasia dari kehidupan yang baik adalah dengan selalu siap menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan demikian manfaatkanlah potensi diri anda dengan menjalani apa yang kita sebut dengan Renungan Tentang Umur Manusia. Dengan Nama Allah, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang : „Tiada daya dan upaya kecualidengan izin Allah, Maha Tinggi dan Maha Agung. Maha suci Engkau, tiada ilmu bagi kami melainkan apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, esungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana“
Ketahuilah, bahwasanya umur itu ialah suatu masa yang berlaku sebagai bagian dari zaman, sesuai firman
QS.10 : 16 „Katakanlah: “Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu”. Sesung- . guhnya aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kamu tidak memikirkannya?.
88. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
DALAM KESEIMBANGAN JIWA
1. PENDAHULUAN
Agama adalah penuntun kehidupan, ilmu filsafat adalah pikiran. Agama melihat ke atas, persahabatan meninjau kedalam. Kita membutuhkan kedua-duanya yaitu pikiran dan kehidupan dan kita membutuhkan supaya kedua-duanya tetap harmonis.
Oleh karena itu, agama tak mungkin diyakini oleh manusia kalau hanya dari sumber unsur akal dari jiwa, tetapi juga sumber jiwa lainnya yang diebut dengan kesadaran dan kecerdasan.
Jadi membangun adanya keseimbangan jiwa adalah keseimbangan dari ketiga unsur JIWA yang disebut KESADRAN, KECERDASAN, dan AKAL. Oleh karena itu menggerakkan kemampuan dalam pemberdayaan otak anda itu berarti anda berpikir dalam usaha mencari kebenaran. Kebenaran itu akan anda, sangat tergantung kepada aktualisasi dari kesadaran, kecerdasan dan akal berdasarkan kaidah-kaidah sebagai berikut :
1. Kaidah satu yang kita sebut dengan pontenialitas murni kesadaran untuk memulai anda berpikir dalam suasana hening dalam usaha mencari jawaban atas masalah dalam pikiran anda.
2. Kaidah dua yang kita ebut dengan sebab dan akibat untuk membangkitkan kecerdasan dalam pikiran dalam mencari jawaban atas pilihan bertindak yang ejalan dengan lahir dan batin.
3. Kaidah ketiga yang kita sebut dengan daya produktif untuk membangkitkan akal dalam pikiran anda dalam proses pengambilan keputusan esuai dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik atas diri anda dan diluar diri anda.
4. Kaidah keempat yang kita sebut dengan niat dan hasrat merupakan keinginan anda untuk mempertajam daya ingat melali catatan-catatan yang dibuat anda untuk selalu diingat dan direnungkan realisasinya.
Dengan memperhatikan dalam kaidah-kaidah sebelum melangkah, itu berarti anda berpikir kedalam arus pikiran yang disadari sehingga menunjukkan secara produktif anda dapat memanfaatkan energi dan informasi yang ada dalam diri anda.
Ingatlah dengan membangun keseimbangan jiwa maka bayangkan kekuatan potensi diri anda dalam usaha memanfaatkan otak dan hati dalam proses berpikir, maka pahamilah bahwa keimanan membawa manusia bersih hatinya, jinak jiwanya, berbicara lembah lembut, hidup sabar, pemaaf dan baik sangka.
2. KESEIMBANGAN JIWA DALAM USAHA HIDUP
Kebutuhan menumbuh kembangkan keseimbangan jiwa dalam usaha hidup, maka terungkapkan dalam pikiran bahwa hidup dalam pelayaran yang jauh untuk menuju keakhirat, maka untuk itu kuatkan kepercaaan dan keyakinan, karena itu 1) Perkuat sampan, tambal mana yang bolong ; 2) Peringan beban ; 3) Perbanyak perbekalan ; 4) egala pekerjaan dengan ikhlas.
Bertolak dengan pikiran diatas, maka tak ada gunanya seserang berdiri di tempat yang teduh dan mengeluh sinar mentari tak menerangi dirinya. Dia harus keluar dan berada di tengah lapangan yang panas berdebu dimana semuanya berjuang menghadapi segala tantangan dan berusaha keras untuk memenangkannya.
Dengan demikian kekuatan motivasi yang harus di dorong oleh daya kemauan yang kuat, maka disitu terbuka pintu untuk melaksanakan kedalam wujud apa yang kita sebut dengan kesiapan secara berkesinambungan untuk dapat melaksanakan keseimbangan jiwa kedalam :
Pertama, Kemampuan memahami dunia
Perumpamaan dunia seperti air hujan : QS.10 : 24 „Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berfikir.“
Perumpamaan kehidupan dunia yang mempesonakan manusia :QS. 18 : 45 „Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
46“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Kehidupan dunia keenangan yang menipu : QS. 57 : 20“ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Dunia itu indah dalam pandangan manusia :QS. 3 : 14 „Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Kehidupan dunia adalah senda gurau dan main-main :QS. 6 : 32 „Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
Kehidupan dunia jangan sampai memperdayakan :QS. 31 : 33“ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
Kehidupan dunia jangan sampai menipu :QS. 35 : 5“ Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. 6“ Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
Kenikmatan dunia jangan membuat kikr :QS. 47 : 36“ Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.
Kehidupan dan kenikmatan dunia jangan sampai menyeret ke dalam neraka :QS. 28 : 60“ Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah keni`matan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya? 61“ Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya keni`matan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?
Kedua, Kemampuan menjalankan pekerjaan :
Bekerja sebagai tanda syukur kepada Allah :QS. 34 : 13“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
Sebagian besar yang dimakan manusia dari hasil bekerja :QS. 36 : 34“ Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, 35“ supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Allah menjadikan siang agar manusia berusaha / bekerja : QS.28 : 73 „Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Ketika bekerja ingatlah ibadah kepada Allah QS. 62 : 9“ Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10“ Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Pekerjaan manusia memang berbeda-beda QS.43 : 32 „Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
Para nabi juga bekerja : QS. 28 : 23-28 :
23“ Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.
24“ Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdo`a: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.
25“ Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami”. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu`aib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syu`aib berkata: “Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu”.
26“ Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.
27“ Berkatalah dia (Syu`aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik”.
28“ Dia (Musa) berkata: “Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan”.
Ingatlah bahwa rezeki masing-masing manusia itu berbeda : QS. 16 : 71“ Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari ni`mat Allah?
Ketiga, Mendalami makna saat kayamu :
Kaya yang sebenarnya adalah kaya jiwa :
Bukannya kaya itu karena banyaknya harta dan benda.
Akan tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kaya jiwa (hati) (HR. Bukhori dan Muslim)
Kaya yang teladan, patut diirikan :Tidak boleh seseorang iri hati terhadap orang lain kecuali dalam dua hal 1) seorang yang diberikan pengertian Al-Qur’an, maka ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang malam ; 2) seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka ia membelanjakannya setiap malam untuk segala amal kebajikan (HR. Bukhori dan Muslim)
Kebanyakan orang hidup mewah adalah mendusta-kan kebenaran : QS. 34 : 34“ Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.
Ingatlah hal-hal yang terungkap dalam : Janganlah rakus / tamak terhadap dunia ; Tabungan anda yang sebenarnya adalah sedekah anda ; Mendermakan kelebihan harta suatu kebajikan ; Jika kaya ingatlah orang-orang miskin. ; Jangan terperdaya oleh harta dan wanita ; Jangan menjadi hamba harta.
Jangan berlaku boros tidak pula kikir : QS. 7 : 31” Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
QS.25 : 67” Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Keempat, Mendalami makna saat miskinmu :
QS. 4 : 32” Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ingatlah dan dalami hal-hal yang terungkap seperti :
Dialah orang yang sesungguhnya miskin ; Orang miskin masuk surga lebih dahulu ; Kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang miskin ; Rasulllah hidup sangat sederhana ; Keluarga Rasullah juga sangat sederhana ; Doa Nabi untuk memohon rezeki ; Qona’ah terhadap pemberian Allah ; Meski miskin jangan meminta-minta ; Jika mengetahui balasannya, maka akan minta miskin.
Kelima, Mendalami makna waktu luangmu :
Gunakan lima perkara penting sebelum datang lima yang lain. Perhatikan (manfaatkan) lima perkara sebelum datangnya lima yaitu : 1) Hidupmu sebelum matimu ; 2) Keehatanmu sebelum sakitmu ; 3)Kesempatanmu sebelum sempit / repotmu ; 4) mudamu sebelum tuamu ; 5) Kayamu sebelum miskinmu (HR. Hakim) ;
Selalu ingatlah terhadap mati agar waktu bermanfaat.Telah datang kepadaku Malaikat jibril, lalu berkata.“Ya Muhammad, hiduplah esukamu, tetapi sadarlah bahwa kamu pasti mati ; cintailah siapa saja yang kamu cintai tetapi sadarlah bahwa kamu pasti akan berpisah ; kerjakanlah apa saja yang kamu sukai, tetapi sadarlah bahwa kamu pasti mendapat balasannya dan ketahuilah bahwa semulia-mulia orang beriman ialah orang yang berdiri (sholat) di tengah malam dan orang yang tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain (HR. Hakim)
Hari demi hari hendaklah amalan ibadah semakin meningkat. Barang siapa yang (amalnya) hari ini lebih baik dari kemarin, maka dialah yang beruntung, barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dialah yang tertipu ; barangsiapa yang hari ini lebih jelek dari kemarin, maka dialah yang terkutuk (HR. Hakim)
Berlomba-lomba dalam kebajikan untuk mengisi waktu. QS. 2 : 148“ Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“
Perlu menyusun rencana untuk masa depan (akhirat). QS. 59 : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Senantiasa ingat kepada Allah agar tidak merugi :
Tidaklah seorang duduk di suatu majelis, lalu dia tidak mengingat Allah di dalamnya,melainkan akan mendapat kerugian. Dan tidaklah seorang berjalan melewati suatu jalan dan tidak mengingat Allah, melainkan dia akan mendapatkan kerugian. Dan tidaklah seorang menghampiri tempat tidurnya dan tidak mengingat Allah, melainkan dia akan mendapatkan kerugian (HR.Ahmad)
Sesengguhnya manusia dalam keadaan rugi.
QS. 103 : 1 “Demi masa.- 2” Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, 3“ kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Banyak berbuat kemanfaatan untuk orang lain :
Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi mereka (yang lainnya) dan amal yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalah kegembiraan yang engkau masukkan ke dalam diri orang muslim, atau engkau menyingkirkan kesulitan darinya atau engkau melunasi hutangnya atau engkau menghilangkan rasa laparnya. Lebih baik aku berjalan bersama saudaraku sesama muslim untuk memenuhi kebutuhan daripada beritikaf di misjid selama sebulan (HR. Thabrani dan Ibnu Abid-Dunya)
Jangan menghabiskan waktu seperti orang-orang kafir : QS. 47 : 12“ Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.
Keenam, Mendalami makna waktu sempitmu :
Selalu ingat bahwa kehidupan dunia hanya sebentar. QS.79 : 46“ Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.
QS. 30 : 55“ Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “Mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)”. Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran).
Dalam kesempitan, hendaklah selalu bersabar.
QS. 39 : 10“ Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Dalam kesempitan hendaklah beregera untuk taubat.
QS. 3 : 133“ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Cari tahu halhal yang terkait dengan ungkapan seperti : Mohon perlindungan Allah ; Tidak memanfaatkan keempitan untuk kejahatan ; Beramal kebajikan meski dalam kesempitan ; Meskipun dalam kesempitan jangan melanggar larangan Allah ; Meski dalam kesempitan jangan melanggar hak orang lain ; Meski dalam keempitan, jangan berharap akan kematian ; Mohon kelapangan kepada Allah.
Ketujuh, Mendalami makna masa mudamu :
Berusahalah jika Allah menghendaki segala sesuatu akan berubah atau terjadi.
QS.13 : 11“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS.13 : 39“ Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).
Cari tahu hala-hal yang terkait dengan ungkapan seperti : Pemuda yang mendapat naungan Allah ; Menjaga masa muda senantiasa dkat kepada Allah ; Mulai muda banyak mengisi dengan amal ibadah ; Mulai muda banyak mencari ilmu dan mengajarkannya ; Ingatlah perjuangan jihad mumpung masih muda ; Jadilah anak yang sholih ; Senantiasa yang muda menghomati yang tua ; Yang muda mengetahui hak yang lebih tua ; Yang muda ingin panjang umur dan lapang rezeki.
Kedelapan, Mendalami makna masa tuamu :
Sadar dengan cukup nya umur. QS. 35 : 37“ Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.
Umur panjang tidak berkah. QS. 2 : 96“ Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Semakin tua banyak banyak istighfarnya. QS.3 : 133” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
Cari tahu dengan hal-hal ungkapan seperti : Sudah berapakah umur di badan ? ; Meski tua jangan berharap mati ; Kiat umur panjang penuh berkah ; Akhlak yang baik menambah beratnya timbangan ; Semakin tua semakin banyak berdzikir ; Orang tua yang baik elalu menyayangi.
Kesembilan, Mendalami makna kala sehatmu :
Badan dan mental sehat hati harus juga ehat dan selamat. QS. 26 : 87 – 91“ – 87“ dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, 88“ (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, 89“ kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, 90“ dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa, 91“ dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat”,
Menjaga diri dan keehatan tidak membinasakan diri. QS. 2 : 195“ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Ingat banyak mati, orang sehat ada juga mati.
QS. 3 : 185“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Cari tahu dengan hal-hal ungkapan seperti Sehat adalah kenikmatan yang perlu disyukuri ; Menggunakan waktu ehat sebaik-baiknya ebelum datang sakit ; Memperbanyak amal ibadah agar usia lebih berkah ; Jangan sombong karena badan sehat dan kuat ; Menjaga kesehatan dengan berhati-hati mengisi perut ; Dilarang keluar masuk daerah yang terserang wabah.
Kesepuluh, Mendalami makna kala sakitmu :
Sadar bahwa sakit itu dengan izin Allah dan dia yang menyembuhkannya. QS. 26 : 80-81. 80“ dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, 81“ dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
Boleh mengadu kepada Allah atau seseorang asalkan bukan karena kecewa. QS. 12 : 86“ Ya`qub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”
Cari tahu dengan hal-hal ungkapan seperti Sabar dan tabah di kala sakit dan berbaik sangka kepada Allah ; Sakit dapat menghapus dosa-dosa ; Perlu bersyukur meski sakit, karena amalan harian ketika sehat diberi pahala ; Bila sakit segera berobat ; Dilarang berobat dengan barang haram ; Bleh berobat dengan doa-doa dan mantra yang tidak syirik ; Dilarang memakai jimat dan isim ; Banyak mengingat mati, tetapi jangan minta mati.
3. PENUTUP
Cobalah kita renungkan bahwa berbuat baik perlu perhitungan yang matang apabila salah berbuat sesuatu akibatnya sering merugikan diri sendiri, oleh karena itu bayangkan pula bahwa tanpa berani berbuat, tak ada yang dimulai. Itu berarti tak pernah ada karya kita artinya daya kemauan yang kuat menentukan kekuatan untuk membangun keinginan dalam usaha-usaha mewujudkan keseimbangan jiwa.
Mewujudkan keseimbangan jiwa berati ada kekuatan niat untuk meletakkan landasan agar sikap dan perlu dituntun dalam pola pikir yang bersifat ketaatan dalam hubungan dengan Allah Swt disatu sisi dan disisi lain berpikir positif dalam hubungan dengan manusia, maka terbukalah pintu hati untuk meretas jalan menjadi diri sendiri
Jadi wujud keseimbangan jiwa, seberapa jauh kita dapat memanfaatkan unsur jiwa dalam keadaran, kecerdasan dan akal agar kita mampu mengetuk dinding jiwa tanpa topeng kepalsuan dalam perjalanan hidup abadi melalui kebersihan ruhani, kelurusan aqidah, kelembutan rasa, kekuatan kata, gejolak jiwa, ketegasan sikap, dan ketajaman mata hati.
Jika makhluk mengetahui bagaimana besarnya nikmat Allah kepadanya. Jika yang diberi rizki mengetahui sebagian kebaikan Allah Yang Maha Memberi Rizki kepadanya. Maka tak ada manusia yang menolak kecuali ia pasti menyatakan ketundukan pada Allah dengan lidah dan mulutnya dengan pendengaran dan telinganya dengan penglihatan dan matanya dengan tangan dan tengadahnya, dengan kaki dan langkah-langkahnya.
Dengan demikian, Ya Allah, dengan rahmat-Mu sampaikanlah kami ke wilayah karamah-Mu. Wahai yang maha Pengasih dari yang pengasih.
Oleh karena itu renungkan selalu dalam memanfaatkan keseimbangan jiwa dalam memandang seperti apa yang disebut dengan pujian adalah ujian, sehingga ungkitkan kekuatan ingatan anda kedalam makna bahwa yang mudah tersanjung mudah terandung, sehingga berhati-hatilah kepada pujian. Ikapilah dengan cermat setiap pujian yang datang kepadamu. Lihatlah selalu bahwa dirimu adalah orang senantiasa diselubungi kelemahan, kekurangan, aib, cela dan sifat-sifat buruk. Manfaatkanlah unsur jiwamu, dengan demikian engkau tidak terperangkap dalam jebakan yang bisa membuatmu hancur.
89. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
DALAM LENTARA JIWA PENERANG KEHIDUPAN
1. PENDAHULUAN
Sejenak bila kira renungkan dalam melaksanakan usaha perjalanan hidup abadi ditentukan oleh apa yang kita kerjakan oleh hasil pemikiran kita sendiri, oleh karena itu kita membayangkan adanya suatu harapan, betpapun tak dapat diandalkannya, setidak-tidaknya membantu kita menuju kearah tujuan hidup kita melalui jalan yang menyenangkan. Jadi orang yang kehilangan harapan tidak akan pernah dapat mengatakannya.
Apa yang kita pikirkan dalam „Lentera jiwa penerang kehidupan“ tak lain ungkitlah daya ingat untuk menumbuh kembangkan daya kemauan yang kuat kedalam perjalanan mencari ILMU artinya Jika seseorang tidak berjuang untuk menghidupi dirinya sendiri, maka ia akan mengeluh dalam kemiskinan atau mencela sahabatnya bahkan lebih, oleh karena itu berjalanlah di hamparan bumi Allah dan carilah kekayaan, maka kau akan hidup penuh kemudahan kalaupn mati termaafkan. Jadi jangan puas dengan hidup tanpa apa-apa dan jangan tidur terlena, bagaimana mungkin dapat tidur orang yang hidup dalam keadaan sengsara.
Dengan memperhatikan pikiran diatas, mengajarkan kepada kita bahwa harapan-harapan dan cita-cita mudah saja diadakan, tetapi tantangan yang harus dihadapi ialah jalan yang harus ditempuh menuju kepada realisasi.
Untuk itulah dalam perjalan hidup abadi membutuhkan perjalanan mencari ilmu agar kamu dapat merantau mencari rezeki, sehingga wujud lentera jiwa penerang kehidupan, seberapa jauh anda dapat membangun kekuatan „Kepercayaan (dalam Islam) dan Keyakinan (dalam Iman). Tanpa kekuatan itu kita tidak dapat menumbuhkan kekuatan pikiran „Ketaatan“ dalam hubungan dengan Allah Swt dan pikiran „Positip dalam hubungan dengan manusia“
Dengan demikian cobalah anda renungkan kembali untuk mendalami makna unsur kata ISLAM dan IMAN menjadi suata untaian kalimat yang bermakna sebagai suatu pendekatan dalam kebiasaan anda berpikir, maka disitu terletak „Lentera Penerang Kehidupan.
2. LENTERA PENERANGAN KEHIDUPAN
Dapatkah anda membayangkan bahwa „Adakah surga di rumahmu?“ Jawabnya adalah bergantung seberapa jauh anda mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dapat menuntun anda dalam kehidupan ini. Dengan ilmu pengetahuan anda dapat berusaha meningkatkan tingkat kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual. Tapi ingat pula ungkapan „Ilmu Pengetahuan tanpa agama, pincang, agama tanpa ilmu pengetahuan, buta“. Jadi renungkan pula „Carilah ilmu itu biarpun sampai ketanah Tiongkok(Al Hadisth)
Bertolak dari pikiran diatas, maka mewujudkan „Lentera Penerang Kehidupan“ menjadi satu kebutuhan yang harus mampu menuntun dalam bersikap dan berperilaku sebagai suatu usaha yang berkelanjutan untuk mengetuk dinding jiwa untuk meretas jalan menjadi diri sendiri agar dengan lentera penerang kehidupan itu anda dapat menangkap makna bahwa di dunia ini lebih mudah membuat kebaikan dari kejahatan.
Tetapi manusia lebih condong membuat kejahatan dari kebaikan. Sebabnya nafsu lebih tua umurnya dari unsur jiwa (kesadaran, kecerdasan, akal). Iblis lebih tua umurnya dari manusia. Sedang manusia dikepung oleh empat penjuru musuh, kiri hawa, di kanan nafsu, di muka dunia, di belakang setan yang menunda ke muka. Tubuh dan dunia dalam kekotoran karena itu perlu pengetahuan dan keimanan serta bersihkan jiwa.
Sejalan dengan apa yang kita pikirkan untuk dapat terus dapat memberikan sinar cahaya kedalam „Lentera Penerang Kehidupan“ ini dimana „Seorang Mukmin yang paling sempurna imannya, ialah orang yang paling baik budi pekertinya (Al Hadisth).
Jadi renungkan pula apa yang terungkap dalam „Setiap sesuatu mempunyai hakikat. Seseorang belum dapat mencapai hakikat iman, hingga ia maklum sungguh bahwa suatu kebenaran tiada akan membimbingnya kepada kesalahan, dan sesuatu kesalahan tiada akan membimbingnya kepada kebenaran (Al Hadisth, riwayat Abi Addardak).
Oleh karena itu, bangkitkan dalam pikiran kita untuk memberi „Lentera Penerang Kehidupan“ untuk selalu mengingat apa yang disebut „Takutlah dirimu kepada Tuhan seolah-olah engkau selalu menampaknya, sekalipun engkau tak menampaknya, tetapi ia selalu melihat setiap gerakmu, sebelum maut menyentuhmu ! Takutlah pada permohonan seseorang teraniaya, karena permohonannya itu akan dikabulkan tuhan !“ (Al Hadith riwayat Zaid bin Arqam).
Dengan memperhatikan hal-hal yang kita utarakan diatas diharapkan menggugah pikiran ini, dengan merenungkan kebiasaan pikiran agar dapat membuat daya dorong dalam memberikan inspirasi dalam bersikap dan berperilaku dalam suasana „Lentera Penerang Kehidupan“, untuk itu cobalah kita pahami dalam merenung hal-hal yang terkait dari kekuatan untuk mencari tahu yang lebih mendalam apa yang disebut :
· Merenung sejenak dengan hati yang bersih dalam memahami dunia yang tertipu yang tampak.
· Marilah kita mencari ilmu demi perjalanan menuju Allah untuk membersihakan hati yang berkarat.
· Perbanyaklah untuk beramal dengan membayangkan kiamat sudah dekat.
· Mencari kesibukan dalam kebenaran/keadilan berarti melepaskan diri dari kesibukan kebatilan.
· Marilah saling menasihat, karena orang mukmin cermin bagi saudaranya.
· Dalami makna ketulusan dalam menghamba
· Dalami makna pemahaman makna atas Allah, manusia dan alam.
· Bererah pada takdir dan anugerah.
· Sadar diri dalam genggaman Kehendak Ilahi
· Bersyukur atas nikmat yang terulur.
· Bangkitkan daya kemauan yang kuat dalam Tawadlu’
· Bangkitkan semangat dalam gemar menginfahkkan harta.
· Bangkitkan daya kemauan untuk giat bekerja dan mencari nafkah.
· Belajarlah tanpa berhenti mencintai orang miskin.
· Gemar bersedekah
· Tidak ada daya keinginan dalam berambisi menjadi pemimpin.
· Dalamilah yang dapat merusak kebiasaan yang dapat merugikan diri kita terhadap hal-hal yang berkaitan dengan 1) Kekufuran ; 2) Bid’ah ; 3) Lalai ; 40 Cinta dunia.
· Belajarlah mendalami untuk bercermin akhlak Nabi saw.
· Ungkitlah daya ingkat kita yang terkait dengan jerat-jerat syaitan.
· Dalami makna yang terkait dalam orang-orang yang taubat.
· Dalami makna tentang jihat dan umatnya.
· Kemampuan dalam dzikir dan do’a
· Dan seterusnya, kembangkanlah percihan ilahi.
3. PENUTUP
Membangun wujud „Lentera Penerang Kehidupan“ dalam usaha-usaha kita menumbuh kembangkan kekuatan berpikir „Ketaatan“ dalam hubungan dengan Allah Swt dan disisi lain melahirkan kemampuan berpikir „Positip“ dalam hubungan dengan manusia.
Untuk itu jangan kita berhenti memberi cahaya dalam kekuatan kepercayaan (islam) dan keyakinan (iman), sejalan dengan itu renungkan ungkapan dalam QS. 8 : 2“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal „
QS. 2 : 115“ Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui“
Nikmat ilmu itu harus disyukuri : QS. 2 : 151“ Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni`mat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui“.
Ilmu adalah Karunia Allah : QS. 2 : 30“ Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni`mat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. ; 31“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” ; 32“ Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
84.  KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATRDALAM MEMBANGUN JALAN BARU
1. PENDAHULUAN
Setiap orang bisa memandang bahwa keberhasilan akan memberi inpirasi, dimana tidak ada yang luput dari hukum universal yang besar ini, oleh karenanya jika anda ingin terinspirai oleh keberhasilan pastikanlah anda melihat bagian dari keberhasilan, mungkin panggilan hidup anda.
Oleh karena itu, orang yang sukses memiliki program. Pertama ia merumuskan dan menetapkan suatu rencana kerja dan tekun menjalaninya. Ia tetapkan rencana-rencananya dan melaksanakannya Ia langsung menuju ke sasarannya.
Dengan demikian anda harus mampu mengungkit potensi diri anda itu berarti anda harus membangkitkan daya kemauan yang kuat jangan berhenti menjadi jalan buntu tanpa anda ungkit daya ingat yang mampu mendorong ke usaha membangun jalan baru.
Membangun jalan baru diperlukan keyakinan diri bahwa apa yang kita kerjakan hari ini adalah hasil pikiran, oleh karena itu harus anda sadari bahwa kegagalan adalah salah satu kuasa sukes dan berkesempatan gagal juga akan meningkatkan kesempatan anda untuk meraih sukses di masa depan. Jadi agar sukses, lakukanlah hal-hal yang anda tahu harus anda lakukan. Jangan lakukan hal-hal yang anda tahu tidak boleh anda lakukan.
Dengan demikian ingatlah bahwa jika anda bersikap sukses orang akan memperlakukan anda seperti orang sukses dan anda akan mendapatkan banyak kesempatan untuk berprestasi. Ingatlah selalu bahwa sukses adalah kata yang jadi mode. Janganlah membidik sukes jika anda menginginkannya, kerjakan saja yang anda sukai sesuai rencana pikiran anda, maka sukses akan datang dengan sendirinya. Jadi bayangkan pula dalam pikiran anda bahwa tak ada jalan empuk menuju sukses. Bekerja adalah kuncinya.
Bertolak dari pikiran diatas, anda adakalnya kemandekan hadir dalam pekerjaan atau kehidupan kita. Dalam kemandekan, anda merasa patah semangat, kehilangan arah, tak puas dengan keadaan, namun tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi siapa angka bahwa kemandekan ternyata ada gunanya ? Artinya kemandekan akan memaksa anda untuk menyadari bahwa perubahan harus terjadi dalam pekerjaan dalam kehidupan dalam visi anda. Dan ternyata saat anda mengalami kemandekan merpakan kesempatan terbaik untuk memulai perubahan yang akan menjadikan hidup anda makin bermakna.
Renungkanlah apa-apa yang perlu anda pikirkan bahwa yang diungkapkan disini mengatakan kepada anda dan kepada diri sendiri begini : Buddaakanlah pohon yang telah anda temukan berbuah di lahan anda. Janganlah mengingat-ingat kegagalan atau sukses anda di masa lalu. Masa lalu itu boleh dianggap gagal boleh juga dianggap sukses dianggap sukses hanya dalam arti bahwa ia memberi anda kesempatan yang ada sekarang, maka berjuanglah membangun jalan baru dalam kehidupan ini.
2. LURUSKAN PIKIRAN KEDALAM MEMBANGUNJALAN BARU UNTUK MEWUJUDKAN IMPIAN ANDA
Kita semua mendapati bahwa diri kita terpaku dan sengsara. Perasaan-perasaan seperti itu boleh jadi datang pada saat-saat terduga ; ketika kehilangan pekerjaan, setelah berakhirnya hubungan rumah tangga ; saat anak meninggalkan rumah dan rumah menjadi sepi karenanya atau meninggalnya seseorang. Tapi bisa juga perasaan-perasaan itu datang pada saat-saat tak terduga seperti ketika pekerjaan impian entah kenapa kehilangan pesonanya dsb.
Jadi pada saat-saat tersebut kita berada dalam kemandekan dan kita menderita. Ketika bekerja kita merasa jenuh atau tak tertantang atau kesal karena tak bisa maju menuju peran yang lebih memuaskan.
Mengenai bagaimana kita mencari jalan, berkali-kali keluar dari kemandekan menuju pembaharuan dalam pemahaman dalam pekerjaan, di rumah, bersama teman sejawat, bersama keluarga dan bagaimana kita menemukan rasa diri yang baru dalam segi-segi yang mendatangkan gairah dan kepuasan dalam hidup.
Oleh karna itu cobalah anda renungkan ungkapan seperti „Ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan jauh lebih baik daripada tumpukan harta, karena mencintai harta benda adalah sifat binatang dan senang dengan pengetahuan adalah sifat manusia“
Untuk itu gerakkan daya kemauan yang kuat agar  dapat mewujudkan keinginan dengan kekuatan niat dalam uaha menuntun ke jalan baru. Pikiran inilah yang kita sebut dalam kekuatan VISI disini bukan semata-mata rencana masa depan tetapi juga merupakan pembaruan rasa memiliki tujuan dalam pekerjaan sehari-hari.
Visi mensyaratkan kita berhenti berpikir, berkhayal dan lantas bertindak, melangkah kembali ke dalam aliran kreatif. Visi memerlukan pembentukan kesadran yang makin jelas dan akrab dengan aktivitas, orang-orang, dan lingkungan yang kita dapati paling memuaskan. Visi memperkenankan kita menyalurkan apa yang sudah bergolak kedalam diri kita, yang ingin ditunjukkan dengan lebih nyata. Dengan visi kita lebih bisa mengenali sumber daya, perubahan perilaku dan hubungan apa saja yang diperlukan agar kembali tersambung dengan apa pun yang paling penting bagi diri kita.
Apabila punya visi yang jelas kita merasa lebih terhubung dengan dunia, lebih hidup. Kesenjangan antara pikiran dan perbuatan, antara dunia dalam dan luar, lenyap dan kita bisa menjadi „diri“ kita sepenuhnya. Pilihan yang kita buat setiap hari dinyalakan oleh visi kita, sebagaimana lentera dinyalakan dengan minyak tanah.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka prinsip-prinsip kesuksesan adalah apabila Allah dan orang-orang di sekeliling ridha kpada anda. Jiwa anda pun mempunyai jiwa yang ridha dan anda mampu mempersembahkan amalan yang bermanfaat.
Dengan demikian, ketika sseorang merasakan kuasa di dalam dirinya berkobar-kobar untuk mengerahkan kemampuannya yang terbaik dalam mengerjakan apapun yang sedang dikerjakannya dan semua nalar mengatakan „amin“ kepada apa yang sedang dikerjakannya itu dan memberikan dukungan penuh terhadap upayanya itu, inilah yang disebut kebahagiaan, inilah yang disebut sukses.
Apapun yang bakal terjadi dan sedang kita renungkan kembali maka kala menghadapi krisis di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi, kita berusaha mencari jalan keluar  dengan menggunakan cara pandang dan metode lama. Kita langsung sadar cara ini tidaklah berhasil dan menemukan diri kita berada dalam kebuntuan. Kita langsung sadar cara ini tidaklah berhasil dan menemukan diri kita berada dalam kebuntuan.
Semangat dan tenaga kita mulai pudar, keyakinan kita pun jadi berkurang. Kita mulai mendengar munculnya kritik pedas dari dalam diri dan keraguan-keraguan lama atas kemampuan diri dan titik balik dari tujuan kita. Perasaan semacam ini mulanya bisa mengingatkan kita, tetapi kita mesti mengenalinya sebagai sinyal bahwa proses penting sedang berlangsung. Berada dalam KEMANDEKAN mengharuskan kita untuk  maju. Itu bisa menggirang kita pada sebuah cara baru dalam memahami dan suatu tipe informasi baru. Kita tiba pada titik penting, apa yang disebut dengan :
Pertama, Menghadapi krisis :
Sebelum berusaha memperdalam imajinasi , kita harus melihat lebih dekat pengalaman kemandetan. Kemandekatan dalam hidup punya kegunaan khusus dalam perkembangan psikologis kita. Kemandekan adalah seruan untuk diikuti untuk menyatukan aspek-aspek sisi emosional dan psikologis kita yang terpinggirkan oleh keadaan kehidupan lainnya. Dengan begitu kita berusaha untuk mengungkitkan kembali persoalan-persoalan masa lalu yang belum tuntas.
Kedua, Merasa terpaku dan meragukan diri sendiri :
Bertolak dari pikiran pertama, kalau kita akui bahwa kita sedang berada di dalam lembah yang dalam,dan jika kita bisa menangkis upaya pendakwa mempermalukan kita karena kita tidak sedang berada di puncak, maka kemugkinan-kemungkinan baru pun tersedia. Kita bisa membuka diri, melihat bahwa peta lama kita tidak lagi berguna, dan meninggalkan rencana-rencana yang didasarkan pada peta itu. Sekarang kita benar-benar menjadi penjelajah dengan hasrat kuat untuk melihat medan di depan kita ebagaimana adanya. Kita perlu untuk mempelajari lebih seksama upaya membuang peta lama.
Ketiga, Buka diri dan lepaslah :
Apa yang kita pikirakan dari ungkapan ingatan pada titi tiga diatas menjadi daya dorong yang kuat bagi kita menjadi satu kekuatan prakktik perhatian bebas juga periapan untuk langkah berikutnya dalam daur visi dan kemandekan. Dengan mengosongkan ruang, kita menyiapkan diri agar mampu mengenali apa yang mendorong kehidupan kita mengisi ruang kosong itu. Ketika kita sudah cukup banyak melepaskan sehingga bisa mendengar dengan jelas, kita bisa mlai bertanya : Apakah yang benar-benar penting sekarang ?  Informasi baru apa yang perlu kita perhatikan ?  Apakah diperlukan tindakan ? Setelah kita mengendorkan genggeman pada model mental, diperlukan usaha baru. Dari sudut pandang ruang kosong, perhatian bebas, kita sekarang harus membuka diri terhadap informasi baru.
Keempat, Beralih ke Pemahaman Baru :
Berolak dari pemikiran ketiga diatas, anda harus mampu bertindak berdasarkan imajinasi baru tentang situasinya yang berasal dari usaha awal pada daya kemauan yang kuat dar banyak pengalaman dan kesadran diri mendalam yang bisa dimanfaatkan. Kesadaran diri yang kita dapatkan dari tiap usaha melalui kemandekan akan bterus terkumpul  seiring waktu. Dengan wawasan yang terus membesar itu kita memperoleh pemahaman yang lebih luas atas pola-pola kehidupan yang bermakna bagi kita. Memahami pola-pola itu adalah tugas kita selanjutnya.
Dengan memperhatikan keempat pikiran yang terkait dengan kemandekan, maka kita perlu mengevaluasi kembali dari pernyataan VISI dalam perjalanan hidub kita yang telah kita gariskan sebelumnya untuk mencapai ke masa depan. Jadi untuk perlu kita hayati bahwa VISI BUKAN PERISTIWA YANG TERJADI SEKALI SAJA, oleh karena itu pikirkan untuk mengungkit daya ingat anda karena visi bukanlah satu pernyataan di bangun sepanjang hidup. Jadi renungkan langkah-langkah yang kita ungkapkan dibawah ini :
Kelima, Ungkapkan daya kemauan anda menjadi satu kekuatan baru kedalam Minat Terdalam Kita :
Pikiran ini sangat tergantung daya kemauan anda sepuluh minat dasar yang mencakup 1) Penerapan teknologi ; 2) Analisis kuantitatif ; 3) Pengembangan teori dan pemikiran konseptual ; 4) Produki kreatif ; 5) Membimbing dan memandu ; 6) Mengelola orang dan hubungan ; 7) Kendali usaha ; 8) Pengaruh melalui bahasa dan gagasan ; 9) Pemecahan masalah langsung ; 10) Pengaturan informasi.
Penulis menyadari sangat sulit bagi anda untuk mendalami kesepuluh minat, tanpa kemampuan anda untuk mencari buku bacaan dan memilihnya tanpa ada kemampuan untuk membaca cepat, sebagai contoh seberapa jauh anda ada minat dasar terhadap „Mengelola orang dan hubungan“ dimana isensinya adalah terkait dengan Kepemimpinan tim, untuk itu tema dan gambaran yang harus anda pahami adalah yang menyangkut „Tim, Pemimpin, Manajer, Mentor, tujuan, motivasi dsb.
Keenam, Belajar Membiarkan Hasrat Menjadi Pedoman kita :
Hal yang kita ungkapkan ini bukan sekedar membuka kekuatan pikiran kdalam kebiasaan, melainkan daya dorong kedalam diri kita untuk menjadi penuntun dalam berikap dan berperilaku.
Namunsumbangsih kita hanya bisa diwujudkan dalam kontek sosial tertentu. Kita selalu hidup mengikuti visi kita bersama-sama orang lain yang hidup mengikuti visi masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu belajar mengenali pola-pola yang menunjukkan jalan agar hasrat dan visi kita menentukan tempat dalam organisasi dan masyarakat manusia.
Ketujuh, Kekuasaan, Orang dan Prestasi :
Untuk kita renungkan bahwa jika prestasi menjadi pemotivasi osial utama, kita akan perlu belajar atau menghadapi tantangan dalam segala aspek kehidupan. Kita barangkali membangun keahlian dalam bidang-bidang yang tak berhubungan dengan profesional kita misalnya menjadi ahli sejarah perang dunia II, pakar opera, atau pembuat perahu kayu tradisional. Atletik adalah arena prestasi bagi individu-individu dengan kebutuhan prestasi dominan.
SEjalan dengan apa yang kita pikirkan diatas, maka menyelam dalam berbagai demensi prestasi yakni „Tantangan, Pembelajaran, dan Reputasi“ tidaklah saling terpisah. Sering kali ada tumpang tindih antara dua dimensi atau ketiganya. Oleh karena itu luangkan waktu sekarang untuk merenung dan membayangkan apa yang kita bicarakan sebagai serana untuk mengungkit daya ingat anda dari satu saat ke saat lainnya.
Dengan demikian, kalau anda melakukan latihan pengumplan gambaran, telitilah apa yang dinyatakan mengenai kebutuhan anda untuk berprstasi. Perhatikan seberapa banyak gambaran anda melibatkan pembangunan, penyelesaian atau pembuatan produk nyata
Kedelapan, Memetakan Wawasan Kita :
Setiap orang memiliki diri yang merupakan anyaman unik dan beraneka. Masing-masing orang punya pola kepribadian, sejadah sebagai alas kehidupan yang bermakna, yang terbuat dari berbagai minat dan motivasi. Sebahagian diantara kita suka dikelilingi orang-orang berorientasi prestasi, sementara yang lain suka ditemani orang-oang berorienatsi afiliasi. Ada yang suka lingkungan kerja lebih terstruktur dan ada yang suka sebaliknya.
Jadi sebahagian orang termotivasi oleh kekuasaan sementara yang lain termotivasi oleh prestasi atau hubungan. Dari pola tersebut kita bisa menentukan, peran, hubungan dan lingkungan kehidupan nyata yang paling bermakna bagi diri kita sendiri.
Kita telah mendifinisikan pola mendalam pada diri. Setelah mengenali pola-pola itu, kita akan lebih yakin dalam mengejar apa yang kita butuhkan dan inginkan, di tengah-tengah keadaan hdup yang senantiasa berubah. Namun perlu disadari bahwa wawasan paling tajam atas pola-pola  tersebut teori tercanggih atas kepribadian sekalipun, hanyalah gambaran sementara.
3. PENUTUP
Setiap orang menjalani apa yang dikerjakan berdasarkan oleh pikiran akan mengalami dimana kita harus melakukan yang terbaik sebisa kita dengan apa yang kita miliki. Renungkan pula bahwa sukses anda tergantung pada sukses orang-orang di sekeliling anda.
Bila proses dalam perjalanan hidup anda, kita juga dapat merasakan ketidak keberhasilan, oleh karena itu renungkan dalam mendorong daya kemauan anda menjadi suatu keinginan dengan niat menjelajah kekuatan pikiran untuk membangun jalan baru dalam setiap menghadapi tantangan dengan apa yang kita sebut KEMANDEKAN  dan kita berusaha untuk mendalami kembali apa yang telah kita rumuskan dalam pernyataan yang disebut dengan VISI sebagai alat menuntun bersikap dan berperilaku, namun visi tidak selamanya kita pertahankan sehubungan tuntutan perubahan.
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah kita utarakan pada bagian terdahulu diperlukan usaha-usaha untuk MENEROBOS KEMANDEKAN artinya kita harus menemukan niat untuk bertindak, sekecil apapun, supaya imajinasi baru kita makin terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan pikiran diatas maka langkah yang kita pikiralah adalah hal-hal yang menyangkut :
Pertama, Memikirkan untuk proaktif. Disini menekankan untuk menghindari masalah dari pada memecahkan masalah. Jadi bergerak dari mandek ke bertindak kedalam satu pikiran yang disebut menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam memperoleh pemahaman ketegangan yang dinamis dengan memusatkan perhatian pada sumber-sumber makna yang bermain dalam dunia pribadinya.
Kedua, Menentukan langkah setelah mengetahui posisi antara dua kutub yang menentukan arah bagaimana cara sebaiknya keluar dari kehidupan di perbatasan yang selalu berubah. Oleh karena itu kita harus siap menghadapi perubahan yang dibutuhkan sejalan dengan rncana yang kita siapkan dalam menempuh jalan baru.
  
 85. KEBIASAAN PIKIRAN  MENJELAJAH SUARA ATRDALAM USAHA MENJADI PEMENANG 
1. PENDAHULUAN
Keberhasilan anda dapat membuat anda menempuh salah satu dari dua jalan. Sukses dapat menjadikan anda seorang primadona, atau dapat menghaluskan ujung-ujung yang kasar, dapat pula menyingkirkan ketidaktenteraman, membiarkan hal-hal yang menyenangkan ke luar dengan sendirinya.
Oleh karena itu, ingatlah selalu bahwa ekali-kali anda putus asa dari pertolongan Allah. Dan jangan putus harapan dari rahmat Allah. Jangan lupa akan pertolongan Allah, sebab pertolongan Allah akan turun sesuai dengan derita yang anda alami.
Apa yang terungkap dari pikiran diatas adalah satu kekuatan untuk mendorong daya kemauan yan kuat artinya maksimalkan bakat yang diberikan Allah kepada anda, ilmu yang anda sukai, rezeki yang telah dikarunia-kanNya dan pekerjaan yang sesuai dengan diri anda.
Dengan memperhatikan hal-hal yang diungkapkan diatas untuk mengingatkan kepada anda untuk menjalani dan menikmati kejayaan hidup sebagai pendorong untuk menjadi pemenang. Yang paling berat menyangkut sukses adalah bahwa anda harus terus sukses. Oleh karena itu, untuk menuntun perjalanan hidup anda, buatlah Visi dan Misi yang besar dan bermakna serta berfokus pada makna kesuksesan.
Menjadi pemenang, carilah jalan untuk merangsang diri anda dan orang lain agar terus bersemangat menghadapi pekerjaan untuk mendorong kedalam usaha anda menjalani dan menikmati kejayaan hidup dengan pikiran nikmatilah setiap pekerjaan anda jadikanlah pekerjaan sebagai hal yang menyenangkan sebagi pintu masuk dalam perjalanan hidup ini untuk menjadi pemenang.
2. KESIAPAN MENJADI PEMENANG
Bayangkan dalam pikiran anda setiap kali anda membuka mata untuk melihat sinar matahari pagi anda sangat girang menghadapi hari-hari yang akan anda jalani. Setiap hari adalah hari yang indah, hari dengan kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas. Bahkan bernapas pun seperti menari.
Oleh karena itu, jangan pernah berhenti belajar. Orang yang sukses selalu haus akan ilmu (informasi) dan pengetahuan (keterampilan). Jadi bangkitkan daya kemauan anda untuk membaca buku sebayak-banyaknya. Tanamkan prinsip dalam  diri anda bahwa mencapai kesuksesan lebih mudah daripada kegagalan. Dan ingatlah bahwa ketika anda tidur, anda memimpikan mimpi yang indah. Keindahan bulan bersemayam dalam jiwa anda, dan mempersiapkannya untuk menyongsong esok pagi yang penuh kemenangan , hari kemenangan yang lain.
Pemenang akan senantiasa merasa gembira. Anda membayangkan sinar kesuksesan. Anda terfokus pada apa yang anda inginkan. Anda mau menerima keberhasilan tanpa takut akan kegagalan. Ketika ada hal-hal yang tidak beres anda melupakannya dan terus menjalani hidup ini.
Bertolak dari pemikiran yang anda bayangkan diatas, maka apa yang anda kerjakan adalah hasil pikiran anda, oleh karena itu ungkitlah daya ingat anda bahwa setiap orang adalah pemenang, itu berarti pula anda juga, untuk itu renungkan hal-hal yang terkait dengan:
1)              Lihatlah jejak kehidupan yang paling berhasil di sekitar anda artinya anda berusaha belajar dari peran yang berangkutan sebagai orang yang sukses. Belajar dari pengalaman orang orang yang memberikan keteladanan yang terpuji akan menjadi daya dorong untuk membuka mata hati anda.
2)              Yang menjadi persoalan anda harus memiliki percaya diri sehingga wujud anda sebagai pemenang tidak hidup dengan meniru hidup orang lain. Jadi anda tidak mewarisi sikap dan perilaku mereka namun anda mewarisi kekuatan dan daya tahannya.
3)              Kesuksesan anda adalah khas bagi anda sendiri, maka cernalah hasil kesuksesan orang lain tetapi jadikanlah diri anda sebagi model kesuksesan anda sendiri.
Untuk mengetahui apa yang dibalik rahasia kesuksesan, menjadi satu kekuatan yang dapat mempengaruhi daya kemauan anda dalam mencapainya, maka dibawah ini kita belajar dari hal-hal yang terungkap dibawah :
1)                  Belajar dalam usaha-usaha untuk mendapatkan dukungan dari orang lain, seperti ibarat semakin tinggi sebuah gunung semakin banyak bebatuan yang berada dibawahnya. Jadikanlah inspiransi dalam hidup anda bahwa sebagai pemenang yang mengilhami atau memunculkan repek dan kesetiaan dari orang lain melalui kombinasi antara kebaikan dan simpati dengan kekuatan pengaruh anda.
2)                  Bangun kekuatan kepemimpinan anda yang berarti adalah kunci keberhasilan anda mempengaruhi. Apa yang terpikirkan disini adalah dipahami kesuksesan berhubungan dengan menyebarkan pengaruh anda dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk maju berama anda.
3)                  Ungkit daya ingat anda dalam kemampuan membuat gerakan yang tidak terduga. Jadilah orang yang gerakannya sulit diduga dalam arti dengan kepemimpinan anda maka anda tahu kapan harus bertindak dan kapan harus bertindak.
4)                  Bersikap melindungi untuk mewujudkan dalam kemenangan terbesar diperoleh tanpa peperangan, oleh karena itu kembangkan selalu berpikir positif dan tidak berprasangka buruk kepada orang lain.
5)                  Berikan semua yang anda miliki sebagai daya dorong agar menjadi pemenang bukannya selalu menghabiskan waktunya untuk mengalahkan orang lain.
6)                  Renungkan dalam pikiran anda bahwa buang jauh-jauh segala pikiran tentang ketakutan akan kegagalan. Oleh karena itu, ingatlah bahwa sang pemenang tahu bahwa kesuksesan sering disertai resiko tetapi mereka menghadapi tantangan dengan sikap positif.
7)                  Jadikan satu kekuatan dalam diri anda berarti jadilah orang yang lebih sadar daripada orang lain, dengan demikian akan tumbuh sebagai pemenang dengan tidak merasa pesimis ataupun terlalu percaya diri. Dengan begitu anda sebagai pemenang menjalani kehidupan ini dengan keyakinan masih ada hari esok.
Bertolak apa-apa yang kita utarakan diatas, dengan daya kemauan yang kuat akan membuat keinginan melawan bawah sadar anda yang senentiasa melihat kegagalan.
Jadi pikirkan hal-hal yang kita ungkapkan dibawah ini :
1)              Jauhkan pikiran anda kedalam pernyataan seperti mengapa anda gagal ? Jangan terungkap seperti „saya ditakdirkan untuk gagal“ Oleh karena itu pemenang tidak menenggelamkan dirinya dalam kegagalan. Sebaliknya dia mengarahkan energinya untuk menciptakan keinginan kesuksesan.
2)              Rangkulah cahaya kesuksesan ada dalam hati anda, dengan begitu jika hati anda diisi dengan kegelapan maka tidak akan ada lagi ruangan untuk sinar matahari dan anda tidak akan pernah mampu menyinarihidup orang lain. Jadi kehidupan yang didorong oleh bawah sadar si pencari-kegagalan eperti jiwa yang telah tertutup bagi cahaya.
3)              Berhentilah berkutat dengan apa yang sudah anda raih saat ini, artinya renungkan bahwa kerakusan merupakan ulat di dalam hidup kita. Jadi ingatlah bahwa sifat rakus mendorong menghambat meraih prestasi yang lebih tinggi.
4)              Buang jauh-jauh perasaan mudah marah karena hatinya penuh dengan kebahagian. Oleh karena itu pemenang tidak bersikap emosional manakala keadaan berubah tidak seperti yang diharapkan. Ebalinya mereka memfokuskan diri untuk melakukan hal-hal yang tepat pada waktu- waktu berikutnya.
5)              Ingatlah dalam kekuatan pikiran anda bahwa pada seorang pemenang bukanlah orang yang bodoh, jadi orang yang bodoh itu demam akan kesuksesan sehingga tidak dapat melihat jalan dengan jelas, sehingga kebodohan bukanlah sifat seorang pemenang. Tidak juga perasaan tinggi hati.
6)              Pahamilah bahwa orang yang sombong tidak akan pernah sukses, oleh karena itu sebagian dari diri kita yang telah sukses tidak boleh bersikap sombong. Ebaliknya, kita harus saling memberi elamat dan bekerja sama untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik.
3. PENUTUP
Sejalan dalam usaha kita menjadi pemenang, maka pahamilah pula arti kegagalan. Jika anda memahami arti kegagalan, pasti anda juga akan memahami arti kesuksesan yang sebenarnya.
Oleh karena itu, para pemenang menikmati kehidupan dan melihat setiap pagi sebagai mukjizat kehidupan, untuk itu biasanya, seseorang sering tidak menyadari kehebatan yang dimilikinya. Galilah potensi anda sedalam mungkin. Dengan begitu anda bisa melihat kehebatan dan batas kemampuan yang anda miliki.
Bertolak dari pikiran diatas, maka ingatlah „Sekarang bersiaplah untuk menyambut kesuksesan“  dengan hal-hal yang terkait 1) Ucapkan terima kasih atas kritik anda ; 2) Kembangkan diri anda ; 3) Berhentilah mengeluh ; 4) Terimalah diri anda sendiri ; 5) Berikaplah ramah ketka sedang memberi arahankepada orang lain ; 6) Jangan bersikap sombong ; 7) Tidak seorang pun dapat meraih kesuksesan dengan keraguan ; 8) Hiruplah dalam suasana kesuksesan ; 9) Rumuskan kesuksesan anda sendiri.
Dengan mendalami hal-hal yang disebutkan diatas, biasanya seseorang sering tidak menyadari kehebatan yang dimilikinya. Galilah potensi anda sedalam mungkin. Dengan begitu anda bisa melihat kehebatan dan batas kemampuan yang anda miliki, maka bangunkan hati menjadi pemenang kedalam hal-hal yang diebut dengan 1) Rumuskan cetak biru kehidupan anda ; 2) Menikmati kesuksesan setiap hari ; 3) Anak panah dalam kegelapan ; 4) Kita semua dilahirkan sebagai pangeran ; 5) Pengalaman hidup anda ; 6) bangun jiwa yang menyelimuti tubuh.
Tingkatkan keterampilan anda dalam 1) Berpikir luas ; 2) Berpikir terfokus ; 3) Berpikir kreatif ; 4) Berpikir realistis ; 5) Berpikir strategis ; 6) Berpikir optimis ; 7) Berpikir proaktif ; 8) Tidak egois ; 9) Berpikir dalam tim ; 10) Berpikir sistem.

86. KEBIASAAN  PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATRDALAM  MENGENDALIKAN KEHIDUPAN ANDA
1. PENDAHULUAN
Menjalankan perjalan hidup bahagia, menuntun pikiran anda untuk mengendalikan kehidupan anda, maka disitu akan mengingatkan „Barangsiapa memiliki tingkah laku santun, perasaan yang sehat, dan akhlak yang mulia, maka dia akan membuat dirinya dan orang lain berbahagia dan akan mndapatkan hati yang tenang dan keadaan jiwa yang sejuk“
Oleh karena itu, Jangan sekali-kali anda putus aa dari pertolongan Allah. Dan jangan putus harapan dari rahmat Allah. Jangan lupa akan pertolongan Allah, sebab pertolongan Allah akan turun sesuai dengan derita yang anda alami.
Dengan demikian, renungkan kedalam daya kemauan yang kuat untuk melihat kepada yang diharamkan hanya akan menumbuhkan kesedihan di dalam hati. Orang yang bahagia adalah orang yang dapat menundukkan pandangan dan takut kepada Tuhannya.
Sejalan apa yang anda pikirkan bahwa kebahagiaan itu bagaikan sebuah pohon, yang airnya makanannya, udara-nya dan cahayanya adalah iman kepada hari kiamat. Dengan demikian ingatlah bahwa pekerjaan yang serius akan membebaskan jiwa dari pikiran yang jahat, dari khayalan-khayalan yang penuh dosa dan dari keinginan-keinginan yang diharamkan.
Sebelum anda melangkah lebih jauh dalam usaha untuk menuntunkan dalam mengendalikan kehidupan hidup, maka berjalanlah terus hingga anda sampai kepada-Nya. Disiplinkan dirimu dengan amal-amal yang membawamu meraih kemuliaaan di sisi-Nya. Lepaskan dirimu dari harapan yang berlebihan. Allah akan memberimu karunia sesuai dengan kehendak-Nya. Jangan jadikan amalmu jaminan di hadapan-Nya. Sebab, Dia tidak membutuhkan periapanmu. Bisa saja, pencerahan dan penyingkapan spritual engkau temukan melalui jalan yang tidak engkau duga.
Bertolak dari apa yang kita ungkapkan diatas, maka untuk mewujudkan untuk mengendalikan kehidupan dalam perjalanan hidup abadi dengan menumbuh kembangkan dalam memahami, menghayati dan mengamalkan kaidah-kaidah yang menuntun terkabulnya keinginan berdasarkan kekuatan niat yang akan kita ungkapkan selanjutnya.
 2. PRINSIP KAIDAH MENJADI PENUNTUN HIDUP
Ada rambu-rambu dalam perjalanan hidup abadi, untuk itu kita harus berpikir bahwa kebodohan adalah penyakit, karena sama halnya sibuta yang berjalan di tempat yang gelap gulita tanpa obor. Kebodohan membawa kesesatan tidak ada musuh yang lebih berbahaya dari kebodohan, Bergaul dengan orang bodoh adalah siksaan bagi jiwa . Kerugian, kesusahan , kelemahan dan kehinaan bukan diterbitkan nasib jelek akan tetapi oleh karena kebodohan.
Ingatlah bahwa kebahagian yang sejati tak pernah kelihatan oleh sesuatu mata, kebahagian yang sejati berdiam pada barang yang tak tampak, maka disitu terletak seberapa jauh daya ingat kita untuk menjalankan prinsip-prinsip sebagai kaidah menjadi penuntun hidup.
Kita harus dapat membayangkan bahwa kehidupan manusia  bukanlah suatu jalan yang datar dan licin melalui dengan senang dan damai, tetapi kehidupan manusia penuh dengan onak-duri, suka duka dan perjuangan belaka. Oleh karena itu keimanan membawa manusia bersih hatinya, jinak jiwanya, berbicara lembah lembut, hidup sabar, pemaaf dan baik sangka.
Oleh karena itu, teruskan perjalananmu hingga peripurna, meski keadaanmu belumlah sempurna. Sebab, bila engkau sudah memilih jalan hidup, semangatmu tak boleh redup. Jangan mengukur diri terlalu tinggi sebab anugerah-Nya tak datang secara pasti. Bisa jadi banyak yang engkau dapat meskipun perjalananmu kadang tersendat.Jika tiba-tiba engkau merasakan keajaiban, sadarilah bahwa itu kemurahan Allah, sumber kegaiban.
Sejalan dengan apa-apa yang telah mengingatkan kita, maka dibawah ini terdapat prinsip sebagai kaidah dalam menumbuh kembangkan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual melalui kekuatan 7M (Membaca, Menterjemahkan, Meniliti, Mengkaji, Menghayati, Memahami, Mengamalkan) sbb.
Pertama, Pahami dengan 7M hal yang terkai dengan kekuatan pikiran kita dari yang tidak tahu menjadi tahu dengan landasan yang kuat dari kebiasaan berpikir yang disebut dengan „Ketaatan“ disatu sisi disisilain mnjalan kekuatan berpikir „Positip“. Dengan dua kekuatan berpikir diatas dapat menuntun kita dalam bersikap dan berperlaku untuk menolak kebiasan berpikir „Maksiat“ dan Negatif“
Kedua, Pahami dengan 7M hal yang terkait dengan potensialitas murni dimana sember segala penciptaan adalah unsur jiwa (keadaran, kecerdaan, akal) murni, dengan potensialitas murni yang mencari pengungkapan dari tidak berwujud menjadi berwujud. Dan apabila kita menyadari bahwa diri kita yang sejati adalah suatu potensialitas murni, kita menyelaraskan diri dengan kuasa yang menyebabkan sesgala sesuatu di jagat raya ini menjadi berwujud.
Wujudnya aku berjanji untuk melaksanakan dengan 1) Aku akan membuka hubungan dengan medan potensialitas murni dengan waktu yang selalu teredia ; 2) Siap melaksanakan komunikasi dengan alam dan mampu menciptakan kreativitas ; 3) Menuntun sikap mampu untuk menahan diri.
Ketiga, Pahami dengan 7M hal yang terkait dengan Memberi dan Menerima, sebab jagat raya bertindak, berfungsi, melalui pertukaran yang dinamis. Oleh karena itu, diperlukan suatu komitmen yang mendalam dalam diri sendiri untuk menjalankan kaidah ini dengan 1) Kemanapun aku pergi dan siapapun yang kujumpai aku akan memberikan sesuatu ; 2) Menumbuhkan perasaan bertirima kasih egala pemberian dari kehidupan kepadaku ; 3) Aku berjanji akan senantiasa menjaga kelancaran sirkulasi kekayaan dalam hidupku dengan cara memberi dan menerima.
Keempat, Pahami dengan 7M hal yang terkait dengan „Karma“ atau sebab dan akibat, oleh karena itu aku harus memiliki komitmen untuk melakukan secara konsisten dengan 1) Aku akan tahu bahwa cara terbaik untuk menyiapkan diri bagi setiap saat di masa depan adalah dengan bersikap dan berperilaku insaf sekarang ; 2) Apakah pilihan ini akan mendatangkan kepuaan batin dan kebahagian bagiku dan juga bagi orang-orang yang terkena pengaruh pilihan ini ? ; 3) Meminta bimbingan hati memungkinkan aku melakukan pilihan tepat secara spontan bagi diriku sendiri serta semua yang ada di sekelilingku.
Kelima, Pahami dengan 7M hal yang terkait dengan Niat dan Hasrat, oleh karena itu pada setiap niat dan hasrat terkandung perangkat pengabulannya, sehingga di medan potensialis murni memiliki daya pengaturan yang tak terhingga, sehingga aku melangkah dengan daya kemauan yang kuat untuk 1) Aku rumuskan dalam daftar catatan apa yang aku pikirkan untuk penuntun dalam melangkah ; 2) Aku serahkan untuk mewujudkan atas kebesaran Allah dalam rancangan alam semesta yang jauh lebih besar lagi daripada yang kuniatkan ; 3) Aku akan menerima saat kini seperti adanya dan memanifestasikan masa depan melalui niat-niat dan hasrat-hasrat yang terdalam.
Keenam, Pahami dengan 7M yang terkait dengan kekuatan membangun kepribadian secara utuh yang tidak terpengaruh oleh lingkungan yang menyesatkan, oleh karena itu aku melangkah dalam 1) Aku akan berpartisipasi dalam segala hal dengan keterlibatan tanpa terpengaruh ; 2) Kuingat melalui kebijaksanaan dari ketidakpastian akan kutemukan kamannku ; 3) Ketika aku melangkah masuk ke medanegala kemungkinan, aku akan mengalami egala keasyikan, petualangan, keajaiban dan misteri kehidupan.
Ketujuh, Pahami dengan 7M yang terkait dengan tujuan hidup dalam menempuh perjalan hidup abadi sebagai suatu bakat khusus untuk diberikan kepada orang lain kita akan mengalami kegairahan dan kegembiraan roh kita sendiri yang merupakan tujuan tertinggi dari segala tujuan, oleh aku ingatkan dalam pikiran untuk melangkah dalam 1) Aku akan membawa unsur jiwa berupa kesadaran, kecerdasan dan akal sebagai sesuatu eksistensi yang kekal di tengah-tengah pengalaman yang terikat pada waktu ; 2) Aku mengekspresikan bakat tersembunyiku dan memanfaatkannya demi kepentingan umat manusia, perjalanan waktu tak akan relevan bagiku dan aku akan menciptakan kelimpahruahan dalam hidupku serta kehidupan orang lain ; 3) Aku akan bertanya pada diri sendiri setiap hari dengan cara bagaimana aku bisa berbakti ?
3. PENUTUP
Mengendalikan kehidupan, memerlukan seperangkat ilmu dan pengetahuan sebagai sahabat yang setia bagi teman hidup sampai kepada penghabisan umur kita.
Oleh karena itu, renungkan apa yang terungkap bahwa hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri, sehingga bangunlah kehidupan anda tanpa topeng kepalsuan dalam perjalanan hidup anda, untuk itu dengan pendekatan 7M anda harus mampu untuk menuntun dalam usaha-usaha pengendalian hidup. Ingatlah bahwa istana bukanlah pada rumah besar yang indah tetapi terletak dalam hati yang telah dapat sinar Illahi.
Dengan memahami ungkapan diatas, maka kaidah-kaidah yang telah kita paparkan dan dijalankan langkah-langkah meruapan prinsip-prinsip berdaya tinggi yang memungkinkan anda meraih penguasaan atas diri sendiri.
Itu berarti teruskan perjalananmu hingga paripurna, meski keadaanmu belum sempurna, sebab bila anda sudah memilih jalan hidup, semangatmu tak boleh redup.
Ingatlah bahwa bila Allah telah membuatmu mapan maka akan banyak buah yang engkau simpan. Panenlah setiap buah dari kedudukan dalam kedewasaan berpikirmu yang anda tumbuh kembangkan. Tapi ingat jangan terlalu berbangga diri karena engkau bisa dibuat-Nya rendah diri, hadirlah diantara makhluk-Nya dengan rendah hati agar terjagalah kebaikanmu yang telah tumbuh subur di hati. Ingatlah bahwa yang datang dari hati akan sampai ke hati, oleh karena itu berhati-hatilah ucapan ebab hati bagaikan tanah serapan.

Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
84.KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
      DALAM MEMBANGUN JALAN BARU

1. PENDAHULUAN 
Setiap orang bisa memandang bahwa keberhasilan akan memberi inpirasi, dimana tidak ada yang luput dari hukum universal yang besar ini, oleh karenanya jika anda ingin terinspirai oleh keberhasilan pastikanlah anda melihat bagian dari keberhasilan, mungkin panggilan hidup anda.
Oleh karena itu, orang yang sukses memiliki program. Pertama ia merumuskan dan menetapkan suatu rencana kerja dan tekun menjalaninya. Ia tetapkan rencana-rencananya dan melaksanakannya Ia langsung menuju ke sasarannya. 
Dengan demikian anda harus mampu mengungkit potensi diri anda itu berarti anda harus membangkitkan daya kemauan yang kuat jangan berhenti menjadi jalan buntu tanpa anda ungkit daya ingat yang mampu mendorong ke usaha membangun jalan baru.
Membangun jalan baru diperlukan keyakinan diri bahwa apa yang kita kerjakan hari ini adalah hasil pikiran, oleh karena itu harus anda sadari bahwa kegagalan adalah salah satu kuasa sukes dan berkesempatan gagal juga akan meningkatkan kesempatan anda untuk meraih sukses di masa depan. Jadi agar sukses, lakukanlah hal-hal yang anda tahu harus anda lakukan. Jangan lakukan hal-hal yang anda tahu tidak boleh anda lakukan. 
Dengan demikian ingatlah bahwa jika anda bersikap sukses orang akan memperlakukan anda seperti orang sukses dan anda akan mendapatkan banyak kesempatan untuk berprestasi. Ingatlah selalu bahwa sukses adalah kata yang jadi mode. Janganlah membidik sukes jika anda menginginkannya, kerjakan saja yang anda sukai sesuai rencana pikiran anda, maka sukses akan datang dengan sendirinya. Jadi bayangkan pula dalam pikiran anda bahwa tak ada jalan empuk menuju sukses. Bekerja adalah kuncinya.
Bertolak dari pikiran diatas, anda adakalnya kemandekan hadir dalam pekerjaan atau kehidupan kita. Dalam kemandekan, anda merasa patah semangat, kehilangan arah, tak puas dengan keadaan, namun tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi siapa angka bahwa kemandekan ternyata ada gunanya ? Artinya kemandekan akan memaksa anda untuk menyadari bahwa perubahan harus terjadi dalam pekerjaan dalam kehidupan dalam visi anda. Dan ternyata saat anda mengalami kemandekan merpakan kesempatan terbaik untuk memulai perubahan yang akan menjadikan hidup anda makin bermakna.
Renungkanlah apa-apa yang perlu anda pikirkan bahwa yang diungkapkan disini mengatakan kepada anda dan kepada diri sendiri begini : Buddaakanlah pohon yang telah anda temukan berbuah di lahan anda. Janganlah mengingat-ingat kegagalan atau sukses anda di masa lalu. Masa lalu itu boleh dianggap gagal boleh juga dianggap sukses dianggap sukses hanya dalam arti bahwa ia memberi anda kesempatan yang ada sekarang, maka berjuanglah membangun jalan baru dalam kehidupan ini. 
2. LURUSKAN PIKIRAN KEDALAM MEMBANGUN
    JALAN BARU UNTUK MEWUJUDKAN IMPIAN ANDA
Kita semua mendapati bahwa diri kita terpaku dan sengsara. Perasaan-perasaan seperti itu boleh jadi datang pada saat-saat terduga ; ketika kehilangan pekerjaan, setelah berakhirnya hubungan rumah tangga ; saat anak meninggalkan rumah dan rumah menjadi sepi karenanya atau meninggalnya seseorang. Tapi bisa juga perasaan-perasaan itu datang pada saat-saat tak terduga seperti ketika pekerjaan impian entah kenapa kehilangan pesonanya dsb. 
Jadi pada saat-saat tersebut kita berada dalam kemandekan dan kita menderita. Ketika bekerja kita merasa jenuh atau tak tertantang atau kesal karena tak bisa maju menuju peran yang lebih memuaskan.
Mengenai bagaimana kita mencari jalan, berkali-kali keluar dari kemandekan menuju pembaharuan dalam pemahaman dalam pekerjaan, di rumah, bersama teman sejawat, bersama keluarga dan bagaimana kita menemukan rasa diri yang baru dalam segi-segi yang mendatangkan gairah dan kepuasan dalam hidup. 
Oleh karna itu cobalah anda renungkan ungkapan seperti „Ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan jauh lebih baik daripada tumpukan harta, karena mencintai harta benda adalah sifat binatang dan senang dengan pengetahuan adalah sifat manusia“
Untuk itu gerakkan daya kemauan yang kuat agar  dapat mewujudkan keinginan dengan kekuatan niat dalam uaha menuntun ke jalan baru. Pikiran inilah yang kita sebut dalam kekuatan VISI disini bukan semata-mata rencana masa depan tetapi juga merupakan pembaruan rasa memiliki tujuan dalam pekerjaan sehari-hari. 
Visi mensyaratkan kita berhenti berpikir, berkhayal dan lantas bertindak, melangkah kembali ke dalam aliran kreatif. Visi memerlukan pembentukan kesadran yang makin jelas dan akrab dengan aktivitas, orang-orang, dan lingkungan yang kita dapati paling memuaskan. Visi memperkenankan kita menyalurkan apa yang sudah bergolak kedalam diri kita, yang ingin ditunjukkan dengan lebih nyata. Dengan visi kita lebih bisa mengenali sumber daya, perubahan perilaku dan hubungan apa saja yang diperlukan agar kembali tersambung dengan apa pun yang paling penting bagi diri kita.
Apabila punya visi yang jelas kita merasa lebih terhubung dengan dunia, lebih hidup. Kesenjangan antara pikiran dan perbuatan, antara dunia dalam dan luar, lenyap dan kita bisa menjadi „diri“ kita sepenuhnya. Pilihan yang kita buat setiap hari dinyalakan oleh visi kita, sebagaimana lentera dinyalakan dengan minyak tanah. 
Sejalan dengan pikiran diatas, maka prinsip-prinsip kesuksesan adalah apabila Allah dan orang-orang di sekeliling ridha kpada anda. Jiwa anda pun mempunyai jiwa yang ridha dan anda mampu mempersembahkan amalan yang bermanfaat.
Dengan demikian, ketika sseorang merasakan kuasa di dalam dirinya berkobar-kobar untuk mengerahkan kemampuannya yang terbaik dalam mengerjakan apapun yang sedang dikerjakannya dan semua nalar mengatakan „amin“ kepada apa yang sedang dikerjakannya itu dan memberikan dukungan penuh terhadap upayanya itu, inilah yang disebut kebahagiaan, inilah yang disebut sukses. 
Apapun yang bakal terjadi dan sedang kita renungkan kembali maka kala menghadapi krisis di tempat kerja atau dalam kehidupan pribadi, kita berusaha mencari jalan keluar  dengan menggunakan cara pandang dan metode lama. Kita langsung sadar cara ini tidaklah berhasil dan menemukan diri kita berada dalam kebuntuan. Kita langsung sadar cara ini tidaklah berhasil dan menemukan diri kita berada dalam kebuntuan.
Semangat dan tenaga kita mulai pudar, keyakinan kita pun jadi berkurang. Kita mulai mendengar munculnya kritik pedas dari dalam diri dan keraguan-keraguan lama atas kemampuan diri dan titik balik dari tujuan kita. Perasaan semacam ini mulanya bisa mengingatkan kita, tetapi kita mesti mengenalinya sebagai sinyal bahwa proses penting sedang berlangsung. Berada dalam KEMANDEKAN mengharuskan kita untuk  maju. Itu bisa menggirang kita pada sebuah cara baru dalam memahami dan suatu tipe informasi baru. Kita tiba pada titik penting, apa yang disebut dengan : 
Pertama, Menghadapi krisis :
Sebelum berusaha memperdalam imajinasi , kita harus melihat lebih dekat pengalaman kemandetan. Kemandekatan dalam hidup punya kegunaan khusus dalam perkembangan psikologis kita. Kemandekan adalah seruan untuk diikuti untuk menyatukan aspek-aspek sisi emosional dan psikologis kita yang terpinggirkan oleh keadaan kehidupan lainnya. Dengan begitu kita berusaha untuk mengungkitkan kembali persoalan-persoalan masa lalu yang belum tuntas.
Kedua, Merasa terpaku dan meragukan diri sendiri :
Bertolak dari pikiran pertama, kalau kita akui bahwa kita sedang berada di dalam lembah yang dalam,dan jika kita bisa menangkis upaya pendakwa mempermalukan kita karena kita tidak sedang berada di puncak, maka kemugkinan-kemungkinan baru pun tersedia. Kita bisa membuka diri, melihat bahwa peta lama kita tidak lagi berguna, dan meninggalkan rencana-rencana yang didasarkan pada peta itu. Sekarang kita benar-benar menjadi penjelajah dengan hasrat kuat untuk melihat medan di depan kita ebagaimana adanya. Kita perlu untuk mempelajari lebih seksama upaya membuang peta lama. 
Ketiga, Buka diri dan lepaslah :
Apa yang kita pikirakan dari ungkapan ingatan pada titi tiga diatas menjadi daya dorong yang kuat bagi kita menjadi satu kekuatan prakktik perhatian bebas juga periapan untuk langkah berikutnya dalam daur visi dan kemandekan. Dengan mengosongkan ruang, kita menyiapkan diri agar mampu mengenali apa yang mendorong kehidupan kita mengisi ruang kosong itu. Ketika kita sudah cukup banyak melepaskan sehingga bisa mendengar dengan jelas, kita bisa mlai bertanya : Apakah yang benar-benar penting sekarang ?  Informasi baru apa yang perlu kita perhatikan ?  Apakah diperlukan tindakan ? Setelah kita mengendorkan genggeman pada model mental, diperlukan usaha baru. Dari sudut pandang ruang kosong, perhatian bebas, kita sekarang harus membuka diri terhadap informasi baru.
Keempat, Beralih ke Pemahaman Baru :
Berolak dari pemikiran ketiga diatas, anda harus mampu bertindak berdasarkan imajinasi baru tentang situasinya yang berasal dari usaha awal pada daya kemauan yang kuat dar banyak pengalaman dan kesadran diri mendalam yang bisa dimanfaatkan. Kesadaran diri yang kita dapatkan dari tiap usaha melalui kemandekan akan bterus terkumpul  seiring waktu. Dengan wawasan yang terus membesar itu kita memperoleh pemahaman yang lebih luas atas pola-pola kehidupan yang bermakna bagi kita. Memahami pola-pola itu adalah tugas kita selanjutnya. 
Dengan memperhatikan keempat pikiran yang terkait dengan kemandekan, maka kita perlu mengevaluasi kembali dari pernyataan VISI dalam perjalanan hidub kita yang telah kita gariskan sebelumnya untuk mencapai ke masa depan. Jadi untuk perlu kita hayati bahwa VISI BUKAN PERISTIWA YANG TERJADI SEKALI SAJA, oleh karena itu pikirkan untuk mengungkit daya ingat anda karena visi bukanlah satu pernyataan di bangun sepanjang hidup. Jadi renungkan langkah-langkah yang kita ungkapkan dibawah ini :
Kelima, Ungkapkan daya kemauan anda menjadi satu kekuatan baru kedalam Minat Terdalam Kita :
Pikiran ini sangat tergantung daya kemauan anda sepuluh minat dasar yang mencakup 1) Penerapan teknologi ; 2) Analisis kuantitatif ; 3) Pengembangan teori dan pemikiran konseptual ; 4) Produki kreatif ; 5) Membimbing dan memandu ; 6) Mengelola orang dan hubungan ; 7) Kendali usaha ; 8) Pengaruh melalui bahasa dan gagasan ; 9) Pemecahan masalah langsung ; 10) Pengaturan informasi. 
Penulis menyadari sangat sulit bagi anda untuk mendalami kesepuluh minat, tanpa kemampuan anda untuk mencari buku bacaan dan memilihnya tanpa ada kemampuan untuk membaca cepat, sebagai contoh seberapa jauh anda ada minat dasar terhadap „Mengelola orang dan hubungan“ dimana isensinya adalah terkait dengan Kepemimpinan tim, untuk itu tema dan gambaran yang harus anda pahami adalah yang menyangkut „Tim, Pemimpin, Manajer, Mentor, tujuan, motivasi dsb.
Keenam, Belajar Membiarkan Hasrat Menjadi Pedoman kita :
Hal yang kita ungkapkan ini bukan sekedar membuka kekuatan pikiran kdalam kebiasaan, melainkan daya dorong kedalam diri kita untuk menjadi penuntun dalam berikap dan berperilaku. 
Namunsumbangsih kita hanya bisa diwujudkan dalam kontek sosial tertentu. Kita selalu hidup mengikuti visi kita bersama-sama orang lain yang hidup mengikuti visi masing-masing. Oleh karena itu, kita perlu belajar mengenali pola-pola yang menunjukkan jalan agar hasrat dan visi kita menentukan tempat dalam organisasi dan masyarakat manusia.
Ketujuh, Kekuasaan, Orang dan Prestasi :
Untuk kita renungkan bahwa jika prestasi menjadi pemotivasi osial utama, kita akan perlu belajar atau menghadapi tantangan dalam segala aspek kehidupan. Kita barangkali membangun keahlian dalam bidang-bidang yang tak berhubungan dengan profesional kita misalnya menjadi ahli sejarah perang dunia II, pakar opera, atau pembuat perahu kayu tradisional. Atletik adalah arena prestasi bagi individu-individu dengan kebutuhan prestasi dominan. 
Ejalan dengan apa yang kita pikirkan diatas, maka menyelam dalam berbagai demensi prestasi yakni „Tantangan, Pembelajaran, dan Reputasi“ tidaklah saling terpisah. Sering kali ada tumpang tindih antara dua dimensi atau ketiganya. Oleh karena itu luangkan waktu sekarang untuk merenung dan membayangkan apa yang kita bicarakan sebagai serana untuk mengungkit daya ingat anda dari satu saat ke saat lainnya.
Dengan demikian, kalau anda melakukan latihan pengumplan gambaran, telitilah apa yang dinyatakan mengenai kebutuhan anda untuk berprstasi. Perhatikan seberapa banyak gambaran anda melibatkan pembangunan, penyelesaian atau pembuatan produk nyata 
Kedelapan, Memetakan Wawasan Kita :
Setiap orang memiliki diri yang merupakan anyaman unik dan beraneka. Masing-masing orang punya pola kepribadian, sejadah sebagai alas kehidupan yang bermakna, yang terbuat dari berbagai minat dan motivasi. Sebahagian diantara kita suka dikelilingi orang-orang berorientasi prestasi, sementara yang lain suka ditemani orang-oang berorienatsi afiliasi. Ada yang suka lingkungan kerja lebih terstruktur dan ada yang suka sebaliknya.
Jadi sebahagian orang termotivasi oleh kekuasaan sementara yang lain termotivasi oleh prestasi atau hubungan. Dari pola tersebut kita bisa menentukan, peran, hubungan dan lingkungan kehidupan nyata yang paling bermakna bagi diri kita sendiri. 
Kita telah mendifinisikan pola mendalam pada diri. Setelah mengenali pola-pola itu, kita akan lebih yakin dalam mengejar apa yang kita butuhkan dan inginkan, di tengah-tengah keadaan hdup yang senantiasa berubah. Namun perlu disadari bahwa wawasan paling tajam atas pola-pola  tersebut teori tercanggih atas kepribadian sekalipun, hanyalah gambaran sementara.
3. PENUTUP 
Setiap orang menjalani apa yang dikerjakan berdasarkan oleh pikiran akan mengalami dimana kita harus melakukan yang terbaik sebisa kita dengan apa yang kita miliki. Renungkan pula bahwa sukses anda tergantung pada sukses orang-orang di sekeliling anda.
Bila proses dalam perjalanan hidup anda, kita juga dapat merasakan ketidak keberhasilan, oleh karena itu renungkan dalam mendorong daya kemauan anda menjadi suatu keinginan dengan niat menjelajah kekuatan pikiran untuk membangun jalan baru dalam setiap menghadapi tantangan dengan apa yang kita sebut KEMANDEKAN  dan kita berusaha untuk mendalami kembali apa yang telah kita rumuskan dalam pernyataan yang disebut dengan VISI sebagai alat menuntun bersikap dan berperilaku, namun visi tidak selamanya kita pertahankan sehubungan tuntutan perubahan. 
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah kita utarakan pada bagian terdahulu diperlukan usaha-usaha untuk MENEROBOS KEMANDEKAN artinya kita harus menemukan niat untuk bertindak, sekecil apapun, supaya imajinasi baru kita makin terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan pikiran diatas maka langkah yang kita pikiralah adalah hal-hal yang menyangkut : 
Pertama, Memikirkan untuk proaktif. Disini menekankan untuk menghindari masalah dari pada memecahkan masalah. Jadi bergerak dari mandek ke bertindak kedalam satu pikiran yang disebut menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam memperoleh pemahaman ketegangan yang dinamis dengan memusatkan perhatian pada sumber-sumber makna yang bermain dalam dunia pribadinya.
Kedua, Menentukan langkah setelah mengetahui posisi antara dua kutub yang menentukan arah bagaimana cara sebaiknya keluar dari kehidupan di perbatasan yang selalu berubah. Oleh karena itu kita harus siap menghadapi perubahan yang dibutuhkan sejalan dengan rncana yang kita siapkan dalam menempuh jalan baru.
    
Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
83. KEBIASAAN PIKIRAN  MENJELAJAH SUARA ATR
      DALAM MEMANFAATKAN POTENSI ANDA

1. PENDAHULUAN 
Potensi adalah kemampuan seseorang yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan, jadi sesuatu yang dapat menjadi aktual. Oleh karena itu kebutuhan untuk menjadi unggul di dunia kerja yang sangat bersaing diperlukan adanya usaha-usaha secara berkesinambungan untuk menumbuh kembangkan potensi diri anda.
Oleh karena itu diprlukan daya kemauan yang kuat untuk menumbuhkan suatu keinginan dalam usaha-usaha agar terbuka pikran anda untuk terus menambah ilmu dan pengetahuan baik yang dikembangkan dari informasi dan pengalaman sehingga anda dapat menumbuh kembangkan keterampilan di dunia kerja yang kometitif. 
Keterampilan personal anda seperti kemampuan memberi gagasan / ide, mengembangkan kerjaama, dan pelimpahan wewenang yang efektif telah menjadi kebutuhan yang sejalan dengan perubahan dalam organisasi yang serba komplek dan rumit.
Pemahaman keterampilan dalam analisis strategik sampai kebutuhan akan manajemen waktu disertai dengan sikap percaya diri yang akan mengantarkan anda kepada tujuan. Jadi diperlukan kesimbangan unsur yang terkait dengan keinginan anda untuk meningkatkan potensi diri anda, maka disitu terbuka suatu kekuatan kebiasaan anda dalam kemampuan untuk mengungkit daya ingat anda untuk maju tanpa batas. Yang menjadi pertanyaan seberapa jauh anda memandang dalam mewujudkan keinginan menjadi karekter anda ke depan, lihat dari pengalaman masa lalu,dan mengevaluasi masa sekarang dalam kesiapan menyambut pikiran untuk masa depan. 
Dengan memperhatikan pokokpikiran diatas, tegakkan niat anda untuk memanfaatkan potensi anda untuk membuat lompatan berpikir yang mendorong anda menjadi yang berbeda sebagai kebiasaan anda dalam mewujudkan keinginan anda untuk meraih keunggulan.
2. APA YANG PERLU ANDA RENUNGKAN KEMBALI 
Yang perlu anda pikirkan kembali dalam usaha untuk mewujudkan keunggulan, maka anda harus bekerja untuk melengkapi potensi diri anda. Jadi belajarlah membangun kekuatan anda dan mengembangkan kualitas pribadi yang merupakan kunci prestasi sangat ditentukan oleh daya kemauan anda sendiri.
Oleh karena itu, perlu anda renungkan bahwa aspek-aspek apa yang harus anda fokuskan  dalam mengembangkan potensi anda, dalam hal ini pengalaman mengajarkan kepada kita yang perlu anda pusatkan untuk dapat meningkatkan kemampuan anda yang berkaitan dengan : 
Pertama, yang terkait dengan kesiapan menata sifat kunci. Dalam hal ini perjalanan hidup ini ada yang akan membicarakan, kekuatan itu timbul karena bakat. Inilah yang harus kita renungkan bukan karena bakat melainkan kebiasaan anda berpikir dalam usaha membangun pribadi sebagai satu kekuatan seperti tekad, visi, misi, tujuan dan kepercayaan diri.
Sejalan pikiran tersebut maka ungkitlah daya ingat anda untuk menata yang disebut sifat kunci yaitu 1) Belajar untuk mengenali apa yang menjadi kelemahan anda ; 2) Rumuskan menurut pikiran anda cara yang mudah ; 3) Belajar untuk menerima kritik dari orang lain dan perbaiki yang perlu untuk ditindak lanjuti ; 4) Rumuskan ambisi jangka panjang sebagai peta anda melihat keempatan maju ; 5) Kesiapan untuk mengambil tanggung jawab di kesempatan pertama ; 6) Tetapkan target untuk prestasi dan karir anda kedepan ; 7) Luangkan waktu secara terus menerus untuk belajar dan lihatlah pengalaman anda dari kgagalan. 
Kedua, yang terkait dengan kesiapan apa yang disebut membangun keyakinan. Disini ditekankan dalam daya ingat anda adalah sifat mengembangkan kepercayaan diri melalui pengalaman dan latihan seperti bagaimana anda bisa membuat orang lain percaya kepada anda. Untuk itu belajarlah dari umpan balik dengan menanyakan kepada senior, rekan dan bawahan anda.
Dalam usaha mencari saran, lakukan yang terbaik, latihlah keahlian anda. Banggalah atas pekerjaan yang baik manfaatkan lompatan berpikir seperti belajar dari pengalaman seorang atelit dalam melakukan dasa lomba. Dengan begitu anda menggunakan informasi dan saran kritis untuk memperbaki prestasi anda. Terima kritik dengan lapang dada tapi jangan biarkan orang lain merusak harga diri anda. 
Lakukan secara bijaksana untuk membangu keyakinan melalui apa yang disebut dengan : 9) Jawab pertanyaan wawancara dengan jelas dan ringkas ; 10) Beri penghargaan pada diri sendiri saat anda berhak mendapatkannya ; 11) Latih dalam hati bagaimana anda ingin wawancara berjalan dan bandingkan dengan apa yang terjadi.
Ketiga, yang terkait dengan kesiapan menghadapi resiko. Pikirkan oleh anda bahwa hasil berarti didapat dari mengambil resiko. Kepercayaan diri dan keberanian adalah keahlian melihat ke segala arah ebelum bertindak. Hanya bagi mereka berpikir seperti seorang entrepreneur melihat masa depan dengan cerah sejalan dengan langkah-langkah yang tersusun secara sistimatik. 
Mengelola keberanian sebagai berwisata berarti yakin kemampuan anda  sendiri dan berani berisiko salah. Ketika berhadapan dengan suatu resiko, coba berpikir seperti seoang pengusaha, untuk mendorong supaya anda berpkir positif, untuk itu pikirkan oleh anda hal-hal yang terkait dengan pemikiran 12) Dukung diri anda. Resko yang hanya ada dalam penilaian anda mungkin salah ;
13) Jangan biarkan kesempatan berlalu, tapi pikir dahulu sebelum bertindak ; 14) Buat daftar pro dan kontra untuk menguji intuisi ; 15) Selidiki dahulu, jangan ambil keputusan ebelum fakta tersedia.
Keempat, yang terkait dengan kesiapan membangun semangat sebagai pondasi daya kemauan. Anda dalam hal ini memerlukan tenaga untuk menyelesaikan suat pekerjaan. Tetapi ha yanh membedakan antara kesuksesan dan gagal adalah pikiran. Anda menghasilkan dorongan jika terus menerus menyalurkan energi menuju tujuan pasti. 
Jadi dengan pikiran diatas, anda harus beremangat dalam membulatkan tekad sehingga dalam pikiran yang benar akan membantu anda melihat hal-hal yang dapat dilupakan. Dengan pikiran tersebut anda bersiap menguasai pikiran dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan pikiran untuk menyadari kebenaran, maka rumuskan hal-hal :  16) Tulis ambisi anda sehingga dapat digunakan sebagai suatu rencana praktis ; 17) Buat peraturan untuk tidak menyerah dan terus mencoba ; 18) Pikirkan kembali ketika satu tujuan tercapai buat tujuan yang lebih besar ; 19) Tiru orang bersemangat dan berenergi untuk mengembangkan keahlian terebut.
Kelima, yang terkait dengan kesiapan memimpin efektif. Berarti disitu terbuka pintu untuk anda renungkan bahwa kemampuan memimpin ialah kebutuhan sehingga lengkapi potensi anda dengan belajar bekerja produktif untuk orang lain maupun diri sendiri. Sejalan dengan itu gunakan ide staf untuk hail yang lebih baik dan wujudkan kemungkinan mereka menjadi pemimpin. 
Dengan pikiran diatas mendorong sikap partisipasi dalam usaha mengatur orang lain, sehingga diperlukan langkah yang berkaitan dengan 20) Jangan minta orang lain melakukan hal yang anda sendiri enggan melakukannya ; 21) Amil kesempatan untuk mendelegasikan tugas ; 22) Cari respon atas efektivitas anda ecara aktif ; 23) Ingat selalu bahwa pemimpin yang baik dilihat dari yang dipimpinnya.
Dengan demikian diperlukan usaha-usaha untuk meraih kerja sama, dengan begitu ada peluang anda untuk melihat dari dekat kemungkinan memunculkan pemimpin yang memiliki kemampuan yan sesuai dengan peran yang akan dijalankan olehnya. 
Keenam, yang terkait dengan kesiapan menjaga dalam kebugaran. Betapa pentingnya untuk memelihara kesehatan dengan memanfaatkan olah raga  mempunyai banyak dimensi. Tidak mungkin anda mengharapkan performa  tinggi kalau pikiran dan tubuh anda tidak dalam sehat. Gaya hidup frekuensi olah raga berpengaruh pada potensi dan prestasi anda.
Yang menjadi persoalan, adakah perhatian anda atasnya dalam Bersepeda, Berlari, Berenang, Berjalan kaki, Bola voli, Badminton, Golf, Dasa lomba dsb dalam rangka memelihara kesehatan untuk menjaga kebugaran. 
Kesemuanya itu dalam kaitan anda untuk memikirkan apa yang diebut 24) Ukur kebugaran anda dan tingkatkan stamina dengan latihan ; 25) Cari olah raga yang anda sukai dan membuat anda merasa nyaman ; Pikirkan dalam
Melangkah dengan kebiasaan tetap cekatan 26) Gabungkan nilai-nilai arobik dalam melatih otot-otot penting ; 27) Jangan tahan akit berlama-lama cari tahu penyebab dan obatnya.
Kesemua hal diatas harus didukung dengan memikirkan „Makanan sehat“ untuk 28) Jaga tenaga anda dengan makan kecil dan teratur ;  29) Perhatikan tanda-tanda stres cari pengobatan. 
Dengan bertindak mencari pertolongan untuk mengetahui stres dan ketegangan kerja dapat menciptakan gangguan baik dari depresi ringan sampai kejatuhan total, maka ungkit ingatan anda untuk memikirkan apa yang disebut dengan „Beristrahat dan tidur yang baik“ 30) Jika anda merasa letih, cobalah ambil tidur siang ejenak, hal itu akan sangat memulihkan anda. 
Ketujuh, yang terkait dengan kesiapan dalam mencapai keunggulan. Berarti tidak ada pilihan yang lebih baik dari tujuan kesempurnaan, mencari prestasi puncak dan hanya puas akan hasil terbaik. Jadikan diri anda kritik yang terbaik, memperhatikan kesalahan anda dan mencari hasil yang sempurna.
Dalam usaha mencari kesempurnaan, cobalah anda bisa renungkan kembali dengan pertanyaan seperti 1) Apakah aya menilai kualitas kerja saya etiap hari ? ; 2) Apakah aya bekerja dengan metode meningkatkan hasil ? ; 3) Apakah aya menerima dan menanggapi kritik secara
baik ? ; 4) Apakah aya memenuhi standar yang saya tetapkan endiri ? ; Apakah saya ingat dengan hasil kerja lampau yang baik ? 
Mewujudkan menjadi yang terbaik dalam kesiapan untuk menerima kritik diri sendiri dan menaikkan standar anda, serta siap menerima tantangan untuk menginsprasi keunggulan. Jadi  pikirkan hal-hal yang terkait dengan 32)Anggap elalu ada cara yang lebih baik menggunakan kemampuan anda ; 33) Baik keempurnaan mekipun terlihat mustahil ; 34) Terima tugas baru sebagai ujian yang harus dilewati ; 35) Nilai pekerjaan (1-100) setelah selesai secara tegas ; 36) Jangan menjadi pemberi tugas keras tapi eorang penuntut yang menolong lain bekerja dengan baik.
Kedelapan Mempercepat Belajar yang terkait dengan mendidik diri anda, belajar bahasa, belajar memanfaatkan komputer, menggunakan ilmu, untuk itu ingatlah dalam pikiran anda yang terkait dengan 1) 37) Jika anda merasa butuh latihan lebih, tanyalah yang anda perlukan ; 38) Pelajari pula keahlian yang tidak terkait dengan tugas ; 40) Minta latihan yang dapat digunakan dan laksanakan hasilnya.  
Kesembilan Berpikir Effektif yang terkait kemampuan menggunakan logika, berpikir lateral (baca buku Edward de Bono) dan berpikir dengan menghayati (intuisi), untuk berpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu melalui apa yang disebut dengan 1) 41 Cari informasi yang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan ; 42) Jangan samakan ide-ide liar, jauh dan tidak praktis dengan kreativitas ; 43) Dukung orang dalam proes berpikir untuk memberikan kendali pada intuisi dan logika mereka
Kesepuluh Memperbaiki Daya Ingat merupakan aset berharga dan dapat terus dibangun, diperlukan usaha-usaha untuk menguji daya ingat, untuk itu 44) Periksa selalu ingatan anda, eringkali jelas tapi tidak akurat ; 45) Ambil latihan untuk mengingat jika hal itu terjadi mengecewakan anda ; 46) Buat sistem arsip yang baik untuk hal yang anda baca dan ingin simpan. 
Kesebelas Cara Membaca Ideal dimana ada kemampuan anda „Membaca lebih cepat dan memahami lebih cepat serta memilih subyek, untuk perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan 47) Baca tip tip berguna dari bisnis dan negara lain ; 48) Buat target waktu dalam membaca dan penuhi target itu ; 49) Hafalkan beberapa fakta dan gambar dari apa pun yang anda baca ; 50) Buang hal tidak perlu secara teratur sehingga mudah diatur.
Keduabelas menulis dan berbicara lebih lancar merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam usaha anda untuk itu perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan 51) Tanya teman yang dipercaya untuk membaca dan menilai tlisan anda ; 52) Periksa kualitas tulisan anda dengan membacanya ; 53) Latih berpidato tanpa melihat catatan atau menggunakan jam untuk melihat waktu yang terpakai ; 54) Ambil suatu titik di sekitar 2/3 bagian penonton untuk kontak mata ; 55) Gunakan slide profesional via komputer untuk presentasi terbaik 
Ketigabelas menjadi lebih efektif, untuk itu dibutuhkan kemampuan untuk meningkatkan kreatifitas, dalam hal ini perhatikan hal-hal yang terkait dengan 56) Dukung setiap orang mempunyai ide dan ekspresikan secara bebas ; 57) Perhatikan ide-ide inovatif yang dapat membuat perbahan yang lebi baik.
Keempatbelas kemampuan pemanfaatan waktu, untuk itu dibutuhkan kemampuan anda dalam hal-hal yang terkait dengan  ukur pemakaian waktu, menjadwalkan waktu, dan mngisi waktu sehingga perlu diperhatikan 58) Periksa seberapa efisien anda dengan waktu pada akhir setiap hari ; 59) Susun daftar kerja harian berdasarkan prioritas dan kerjakan satu demi satu 
Kelimabelas bekerja produktif, dalam kemampuan mengukur hasil, menjaga kualitas dan membuat perkembangan kedalam hal-hal yang terkait dengan 60) Cari dan pastikan jalan yang lebih baik 61) Minta kolega untuk memberi dukungan perkembangan produktivitas anda ; 62) Tekankan bahwa kualitas adalah target utama
Keenambelas memilih prioritas, untuk menilai kepentingan, mengatasi batas waktu, memilih spesialisasi, maka perlu diperhatikan 63) Sisihkan apa yang tidak perlu dalam sebuah file, kemudian buang isinya ; 64) Selesaikan tuga sebelum memulai yang berikutnya ; 65) Selesaikan tugas dengan waktu yang telah dietujui ; 66) Jangan bergantung pada senioritas, menangkan dengan keahlian murni. 
3. PENUTUP
Dapatkah anda membayangkan bahwa kebutuhan untuk membangun daya kemauan yang kuat dapat melahirkan suatu keinginan sehingga menjadi satu kebiasaan baru untuk memikirkan seberapa jauh anda dapat mengingat dalam memanfaatkan kekuatan potensi anda. 
Bila itu terbayangkan, cobalah anda renungkan sikap dan perilaku untuk mewujudkan apa yang anda pikirkan yang tekait dengan kesiapan anda menerima kebutuhan satu perubahan pada diri anda.
Dengan demikian kebutuhan meningkatkan keahlian anda dalam rangka memanfaat potensi diri bergantung pada keinginan atas kekuatan niat anda untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, wujud keinginan terebut digerakkan oleh usaha-usaha dalam : 
Memahami yang terkait dengan uang, dalam usaha untuk terus belajar mengerti angka, mengerti arus kas, mengerti akuntansi yang sejalan dengan kemampuan untuk meningkatkan hal-hal yang terkait dengan 67) Asuh kemampuan berhitung anda dengan kejadian keuangan pribadi ; 68) Buat rencana dalam kata sebelum dengan angka ; 69) Selalu periksakan perhitungan anda dengan orang lain ; 70) Jika anda tidak dapat paham suatu konep, akuilah.
Memahami untuk mengurangi stres, untuk itu knali batas kemampuan anda dan ambil langkah mengurangi stres, ketika hal itu mengancam prestasi untuk meningkatkan efektifitas anda. Untuk itu pahamilah hal-hal terkait untuk mengenali gejala, mengatasi kecemasan, memecahkan kesulitan, memanfaatkan stres dan belajar untuk santai. 
Sejalan dengan pikiran tersebut, renungkan hal-hal yang terkait dengan 71) Bekerjalah secara efektif daripada mengambil waktu lebih panjang ; 72) Diskusikan masalah pribadi dengan pendengarbijak ; 73) Atasi cemas dengan menulis perkiraan masa depan baik dan buruk ; 74) Analisa alasan akan penundaan dan hadapi mereka apa adanya. Lalu buat batas waktu untuk mengatasinya. ; 75) Terima tantangan dengan semangat dan sikap positif ; 76) Cari metoda relaksasi yang cocok dan gunakanlah
Memahami menilai atas perkembangan, adalah penting meningkatkan efektivitas. Hal ini memerlukan untuk mencari fakta, menganalisa sukses dan manfaatkan perbandingan. Sejalan dengan apa yang anda pikirkan, maka renungkanlah hal-hal yang terkait dengan 77) Ingat selalu untuk memeriksa fakta untuk memastikan nilai akuritasnya ; 78) Jika anda memasang standar pribadi tinggi pertahankan dan penuhi itu ; 79) Analisa data dengan seksama untuk memahi kenyataannya. 
Memahmi meraih sukses, berarti anda memikirkan untuk mengambil setiap kesempatan untuk meningkatkan diri anda dan cari bantuan lainnya untuk memajukan perkembangan anda.
Oleh karena itu, renungkan mengenai yang terkait dengan menilai ulang tujuan melalui membuat pertanyaan dan menjawab, terhadap hal-hal yang terkait dengan 80) Galilah jawaban untuk menghindari kekeliuran ; 81) Tanggapi  serius keberatan sebelum terbukti salah ; 82) Latih setiap orang dengan metode investasi yang baik ; 83) Biasakan mengambil langkah secepat mungkin ; 84) Beri batas waktu untuk diskusi tapi fleksibel jika dirasa belum cukup. 
Dalami dengan Mencari mentor, berusaha belajar melalui mentor yang memiliki pengalaman yang beragam dan banyak daripada anda adalah kinci meningkatkan prestasi dan meraih kesuksesan.
Sejalan dengan pikiran diatas hal-hal yang terkait dengan 85) Tetaplah berhubungan dengan orang yang pernah memberi nasehat ; 86) Belajar dari buku dan oleh pemimpin yang sukses.
Oleh karena itu menjadi kebutuhan untuk belajar dari yang lain, mencari teman dalam usaha untuk 87) Cari rekan yang menambah tnaga anda ; 88) Jangan malu untuk mendekati lainnya untuk membantu pengaturan
Memahami dalam membangun hubungan, berarti tidak hanya apa yang anda tahu, tapi siapa yang anda tahu memberi perbedaan sukses dan kegagalan, untuk itu anda perlu menyimpan catatan, mengingat kontak, menjaga hubungan.
Oleh karena itu, pikirkan hal-hal yang berhubungan dengan 89) Usahakan bertemu teman yang bekerja di tempat lain (organisasi formal) ; 90) Temui kontak anda untuk pembicaraan di luar pekerjaan ; 91) Dukung pertemuanlangung dengan telepon dan e-mail ; 92) Bantulah kontak anda ketika memerlukan bantuan ; 93) Perlakukan tim ebagai kumpulan erat kolega-kolega dan jaga hubungan itu untuk berkelanjutan. 
Memahami dalam mengambil pimpinan, berarti semakin banyak anda menunjukkan dan melatih keahlian memimpin, semakin besar kemungkinan untuk sukses.
Dengan pikiran diatas, maka pikirkan mencari kesempatan dan memberi pendapat akan mendorong untuk mengetahui hal-hal yang terkait dengan 94) Pilih waktu yang tepat untuk memimpin dan lakukan dengan tegas ; 95) Begitu anda memimpin ajak orang mengikuti ; 96) Tolak sebuah peran kecuali anda bermaksud untuk menuasainya ; 97) Hindari penggantian pendapat anda hanya untuk mengikuti mayoritas.
Memahami dalam Mempengaruhi lainnya, usahakan bahwa meyakinkan orang untuk menerima pandangan, ide dan rencana anda adalah kunci sukses, oleh karena itu debat, negosiasi dan konfrontasi jangan berharap pendapat anda akan diterima setiap saat. Tapi raihlah persetujuan yang dapat diterima bersama. 
Sejalan dengan pikiran diatas perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan 98) Taruh posisi anda dengan jelas tetapi selalu ingat akan pihak lainnya ; 99) Ambil istiharat saat diskusi menjadi terlalu panjang dan keadaan memanas.
Memahami pentingnya rencana masa depan, pikirkan bahwa orang yang merencanakan karir biasanya lebih berhasil daripada mereka yang membiarkan perjalanannya berubah.  Oleh karena itu menjadi penting melihat masa depan, kemunkinan menggati pekerjaan dalam usaha menuju puncak tujuan.
Sejalan apa yang anda pikirkan diatas renungkan hal-hal yang berkaitan dengan 100) Coba meraih lebih dari yang diharapkan anda mungkin mencapainya ; 101) Jika tidak mencapai target karir, buat yang baru dan mulai kembali. 
Dibawah ini dibuat sebagai model untuk MENILAI KEMAMPUAN ANDA dengan membuat pertanyaan dengan diberi skor, dan anda tandai pada angka sebagai pilihan 1. Tidak Pernah ; 2.Kadang kala ; 3. Sering kali ; 4.Selalu.
1.              Saya mengukur kemampuan secara metodis dan menilai penggunaanya …… 1  - 2  -  3  -  4.
2.              Saya membuat encana karir jangka panjang dan merivisinya saat diperlukan. …. 1  -  2  -  3  -  4
3.              Saya mengatasi tugas rutin dan mengerjakan tugas baru dengan percaya diri ……. 1  -  2  -  3  -  4.
4.              Saya melihat kesempatan tanpa takut akan resiko yang tekandung …………………  1  -  2  -  3   -  4.
5.              Saya gunakan kekuatan mental untuk menghasilkan rencana maju ke depan ……….  1  -  2  -  3  -  4.
6.              Saya mendapat kerjasama dan kontribusi yang dibutuhkan dari orang lain ….   1  -  2  -  3  -  4.
7.              Saya berolahraga untuk menjaga kebugaran dan berat ideal saya ………………….   1  -  2  -  3  - 4.
8.              Saya makan dan tidur teratur menghindari kerja di luar batas ………………………….    1  -  2  -  3  -  4.
9.              Saya bekerja menuju keunggulan dan melatih area dimana saya merasa kurang ………  1  -  2  -  3  -  4.
10.         Saya berasrat menang dengan melampaui saingan dalam setiap aspek penting ……….   1  -  2  -  3  -  4.
11.         Saya meluangkan waktu untuk menguasai latihan dan ilmu baru dan berguna ………..   1  -  2  -  3  -  4.
12.         Saya melaksanakan teknik mental teratur untuk membantu berpikir efektif …………   1  -  2  -  3  -  4.
13.         Saya dapat menyebut yang perlu diingat dengan siap dan tanpa kesulitan. …………..    1  -  2  -  3  -  4.
14.         Saya berlatih meningkatkan membaca cepat tanpa kehilangan pemahaman …………….    1  -  2  -  3  - 4.
15.         Saya mencari respon tulisan dan pembicaraan dan menanggapi etiap kritik ……………      1  -  2  -  3 – 4
16.         Saya senang diberi kesempatan tampil dan berbicara dengan umum …………..      1  -  2  -  3  -  4
17.         Saya mencari ide dari lainnya dan mengembangkan ide baru saya sendiri ……………….       1  -  2  -  3  - 4
18.         Saya mengatur waktu secara sistimatis  dan mengurangi waktu terbuang …….       1  -  2  -  3  - 4
19.         Saya mempunyai dan menggunakan ukuran pasti untuk produktivitas pribadi ………      1  -  2  -  3  - 4
20.         Saya membuat daftar prioritas dan mengatur kerja saya sesuai dengan daftar itu ……..    1  -  2  -  3  - 4
21.         Saya pakai perhitungan kompeten dan pengetahuan  finansial ke dalam aktifitas ………..    1  -  2  -  3  - 4
22.         Saya atasi hal negatif seperti gelisah, rasa bersalah dan stres berkepanjangan ………….    1  -  2  -  3  - 4
23.         Saya menemukan cara untuk relaksasi dan menggunakannya secara efektif ..  1  -  2  -  3  - 4
24.         Saya anggap sukses sebagai baru loncatan meraih yang lebih jauh dan besar …….  1  -  2  -  3  -  4.
25.         Saya menganalisa masalah secara seksama, tapi juga bertindak cepat dan yakin .. 1  -  2  -  3  -  4
26.         Saya mencari saran penasehat dekat untuk masalah pribadi dan bisnis ………………….  1  -  2  -  3  -  4
27.         Saya menjaga daftar kontak berguna yang digunakan sebagai sarana kunci ..1  -  2  -  3  -  4
28.         Saya ambil kesempatan bertindak sebagai pemmpin grup dengan suka rela ……………  1  -  2  -  3  -  4
29.         Saya gunakan teknik yang terbukti dan persiapan matang dalam negosiasi ………..   1  -  2  -  3  -  4
30.         Saya gunakan semua media yang ada untuk berkomunikasi efektif …………..   1  -  2  -  3  -  4
31.         Saya mencatat ambisi saya dan memeriksa perkembangan meraihnya …….  1  -  2  -  3  -  4
32.         Saya coba menghilangkan masalah yang mengham- bat jalan meraih keunggulan …..  1  -  2  -  3  - 4

Analisa : 32-63 = Anda jauh dari mencapai keunggulan
64 – 95 = Anda telah setengah jalan dalam penggunaan seluruh kekuatan anda . 96 – 128 = Anda mempunyai kehidupan kerja yang padat dan efektif. Tapi anda dapat meraih lebih.

Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
82. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR  DALAM LOMPOTAN BERPIKIR
1. PENDAHULUAN
Menggerakkan kemampuan berpikir dalam wujud yang dibutuhkan untuk merealiasikan wawasan dan imajinasi anda dalam hidup ini ada dalam diri anda sendiri dengan memanfaatkan Otak dan Hati dalam proses berpikir secara sitimatik dan dan non-sistimatik. 
Sejalan apa yang kita pikirkan yang berifat non-sismatik artinya tekanan berpikir dengan menghayati sebagai langkah untuk melaksankan dalam lompatan berikir, untuk itu diperlukan satu kekuatan apa yang disebut dengan „Percaya Diri“.
Apa yang terpikirkan oleh anda bahwa wujud dari lompatan berpikir adalah berpijak kepada langkah-langkah seperti wujud dari melaksanakan „Dasa Lomba“ sebagai penggerak untuk memotivasi kedalam Percaya diri. 
Bertolak dari wujud kemampuan dasa lomba, anda dapat membayangkan kemampuan apa yang disebut dengan 1) Lari 100 meter dimana anda bersiap-siap untuk mencapai tujuan yang telah digariskan ; 2) Lonjat jauh dimana anda merencanakan menuju kepada tindakan yang akan anda lakukan ; 3) Tolak peluru mengevaluasi kekuatan yang anda miliki ; 4) Lompat tinggi menetapkan suatu ketinggian yang belum anda pikirkan ; 5) Lari 400 meter bagaimana anda mengatasi kelangsungan misi anda ; 6) Lari gawang melompati satu gawang setiap kalinya dalam kehidupan ini ; 7) Lempar cakram memantapkan hati dan jiwa ; 8) Lompat galah mengatasi kegagalan dalam kehidupan ; 9) Lempar lembing menghadapi lingkaran badai perubahan ; 10) Lari 1.500 meter lintasan yang terbentang tak habis-habisnya.
Yang menjadi pertanyaan bagi anda seberapa jauh lompatan pikiran yang kita utarakan diatas menjadi satu kekuatan dalam komitmen diri untuk melangkah agar terjadi kekuatan pikiran anda dapat termotivasi demi dari setiap langkah yang anda pikirkan menjadi wujud dari daya kemauan kedalam satu keinginan untuk mencapai potensi diri anda kedalam sumber keberhasilan dan kemandirian anda. 
2. DASA LOMBA MENJADI KEKUATAN PERCAYA DIRI
Bertitik Tolak dari lompatan berpikir yang kita utarakan diatas dengan memperhatikan landasan dasa lomba sebagai suatu pendekatan sebagai suatu usaha „Mencari Hakikat Kepercayaan Diri“
Kepercaaan diri adalah sesuatu yang harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan egala yang kita kerjakan. Oleh karena itu Kepercayaan Diri sejati ada kaitannya dengan kehidupan lahiriah anda. Ia terbentuk bukan dari apa yang anda perbuat, namun dari keyakinan diri, bahwa yang anda hasilkan memang berada dalam batas-batas kemampuan dan keinginan pribadi. 
Jadi kepercayaan diri berawal dari tekad pada diri sendiri, untuk melakukan segala yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Ia terbina dari keyakinan diri sendiri, bukan dari karya-karya kita walaupun karya-karya itu brhasil.
Yang perlu anda ingat bahwa rasa percaya diri saya berakar pada fakta, bahwa saya telah melakukan seperti yang saya tekatkan. Bila rasa percaya diri itu dilandaskan pada jati diri anda, bukan pada suatu keberhasilan, anda telah menciptakan sesuatu yang tidak bisa  direnggut oleh apa pun atau oleh siapa pun. 
Dengan begitu rasa percaya diri itu tidak bisa disama-ratakan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Oleh karena itu rasa percaya diri itu lahir dari keadaran bahwa jika saya memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang akan saya lakukan. Jadi rasa percaya diri sejati saya lahir dari keinginan dan tekad.
Sejalan dengan pikiran diatas, timbul dalam pikiran anda yang terkait dengan „Cara menghentikan hambatan pribadi dan mulai meyakini angan-angan anda“ Belajarlah dari ungkapan seperti „Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian“ 
Agar menjadi orang yang berhasil anda harus siap melakukan uatu pekerjaan yang pada awalnya mungkin tidak memberi hasil yan begitu baik. Anda harus bersedia menjadi si bodoh dulu, sebelum akhirnya mampu jadi si pandai. Oleh karena itu pikirkan oleh anda bahwa apakah anda menghambat diri sendiri dengan menunda berbuat sesuatu ?
Jadi jika anda harus menunggu datangnya rasa percaya diri sebelum melakukan hal baru atau mengejar angan-angan, anda mungkin harus menunggu selamanya. Dengan pikiran itu renungkan bahwa semakin anda tunda upaya mengejar inpian semakin tipis rasa percaya diri yang akan anda miliki. Bersama dengan itu kekhawatiran mengenai bisa tercapainya tujuan itu malah akan semakin menguat, sehingga anda akan merugikan diri sendiri, bila harus mencapai keberhasilan dulu sebelum diri anda merasa tenteram. 
Ingatlah bahwa namun pikiran sayangnya, anda sendiri menyayangi diri sendiri dengan cara yang sama. Anda sayang pada diri sendiri kalau telah berhasil mencapai sesuatu, bukan karena telah melakukan sesuatu dengan begitu anda membayangkan kini saya bnar-benar merasa tenteram.
Bertolak dari pikiran diatas, timbul pertanyaan dalam diri anda yang terkait dengan „Bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri seketika ?“ Caranya cukup mudah bila anda dapat memikirkan bahwa 1) Dengan menciutkan angan-angan anda ; 2) Dengan membatasi diri sendiri tentang apa yang benar-benar anda butuhkan ; 3) Dengan mengerjakansemua yang biasa-biaa saja ; 4) Dengan menghindari orang-orang atau situasi yang menantang anda ; 5) Dengan berkata pada diri sendiri „masa bodoh“ 
Sejalan dengan pikiran diatas, ingatlah bahwa lahirnya rasa percaya diri sendiri adalah dari kepercayaan atas kewibawaan anda endiri serta komitmen untuk bekerja keras dalam meraih yang anda inginkan. Anda mungkin tidak tahu atau merasa tidak pasti bagaimana mendapatkannya.
Tetapi bila anda tahu dan yajin bahwa anda aka melakukan apapun meki sedikit demi sedikt dan dengan begitu banyak kesalahan, bahkan disertai rasa takut yang mendalam, sebenarnya anda telah memenangkan rasa percaya diri itu. Di saat itu pula anda akan mulai mengikatkan diri dengan sumber kekuatan pribadi yang sangat kuat lebih dari apa yang anda bayangkan.
Yang menjadi pikiran anda adalah “Mengapa sulit untuk membuang kebiasaan kurang berbangga diri ?” Ungkitlah pikiran bahwa 1) pernahkan anda merasa mendapat keberuntungan, walau tanpa keyakinan diri ? ; 2) Atau tanpa sengaja terpikir adanya kemungkinan bahwa menomor-duakan kepercayaan diri lebih baik daripada menonjolkannya ? ; 3) Atau jadi penasaran mengenai ruginya kalau tiba-tiba anda harus membatasi rasa percaya diri ? 
Bagaimana anda renungkan pikiran yang mengungkapkan bahwa salah satu sebab kita amat sulit mengubah kebiasaan buruk adalah karena kebiasaan itu ternyata justru membira kita banyak manfaat atau hasil tertentu. Meskipun bukan merupakan manfaat yang benar-benar diharapkan atau epenuhnya kita sadari, percayalah manfaat itu memag ada.
Meskipun demikian akhirnya anda akan enyadari juga bahwa manfaat yang anda temukan itu bernuansa negatif, bukan manfaat. Semua itu tidak akan mengisi batin atau menyuurkan jiwa anda. Malah hanya akan menihilkan kekuatan anda bukan memberdayakannya. Karena itu meskipun melepas kebiasaan dan peranan buruk itu perlu tekad, namun jika rasa percaya diri sejati telah anda raih, ia dapat memberi manfaat yang jauh lebih besar lagi. 
3. PENUTUP
Memanfaatkan berpikir dengan kekuatan menghayati dapat diditumbuh kembangkan sejalan dengan apa yang kita pikirkan yang disebut dengan dorongan „Lompatan Berpikir“ artinya kita meyakini suatu pendekatan yang disebut kita mampu menangkap „Kekuatan Dasa Lomba“ yang menggerakkan dari setiap langkah lompotan untuk menjadi pemicu dalam proses menguatkan akan „Percaya Diri“ sebagai suatu kebutuhan dalam setiap anda untuk bertindak yang dituntun oleh sikap dan perilaku anda. 
Sejalan pokok pikiran diatas, maka dengan menguasai kekuatan tiga jenis kepercayaan diri yang kita ungkapkan disini yang menyangkut apa yang disebut dengan :
Pertama, Tingkah laku yang perlu untuk mendapatkan perhatian yang disebut dengan 1) Keyakinan atas kemampuan sendiri untuk melakukan sesuatu ; 2) Keyakinan atas kemampuan untuk menindaklanjuti segala prkarsa sendiri secara konsekuen ; 3) Keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala kendala ; 4) Keyakinan atas kemampuan anda memperoleh bantuan. 
Kedua, Emosi berarti dengan kepercayaan diri emosional anda akan memiliki keyakinan diri yang kuat untuk menguasai diri anda. Dalam hal ini perhatikan hal-hal yang terkait dengan 1) Keyakinan terhadap kemampuan anda untuk mengetahui perasaan anda sendiri ; 2) Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan anda sendiri ; 3) eyakinan terhadap kemampuan untuk menyatukan dii dengan kehidupan orang-orang lain dalam pergaulan yang positif dan penuh pengertian ; 4) Keyakinan terhadap kemampuan untuk memperoleh rasa sayang, pengertian dan perhatian dalam segala situasi, khususnya di aat mengalami kesulitan.
Tiga,  Kerohanian dalam hal ini kedewasaan rohaniah menjadi sangat penting dari ketiga kepercayaan diri, oleh karena itu kiranya perlu untuk dipahami, dihayati dan diamalkan sebagai satu kekuatan yang diebut 1) Keyakinan bahwa semesta ini adalah uatu misteri yang terus berubah, dan bahwa etiap perubahan dalam keemestaan itu merupakan bagian dari suatu perubahan yang lebih besar lagi ; 2) Kepercayaan atas adanya kodrat alami sehingga segala yang tidak terjadi tak lebih dari kewajaran belaka ; 3) Keyakinan pada diri sendiri dan pada adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Tinggi, yang maha tahu atau apa pun ungkapan rohan kita Maha Pencipta semestaini.


Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
81. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
      DALAM SAYA DAPAT LEBIH BAGUS
  
1. PENDAHULUAN
Mewujudkan saya dapat lebih bagus ditentukan anda meyakini benar bahwa “Hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sendiri”. Oleh karena itu, jangan pernah terbetik  meremehkan kekuatan sikap anda. Cara anda mengatasi situasi-situasi sulit merupakan hasil langsung dari cara anda memandang segala sesuatu.
Dengan demikian bayangkan dalam pikiran anda bahwa setelah semua keahlian, pertengkaran, keberhasilan dan kegagalan anda, yang tersisa pada diri anda adalah sikap (mengkomunikasi suara hati anda) anda dalam usaha menghadapi krisis hari esok atau krisis berikutnya
Jadi pada akhirnya, semuanya adalah soal sikap, oleh karena itu, ingatlah jika dalam menjalani hidup ini anda hanya menunggu dan melihat apa yang diberikan kehidupan pada anda, anda juga harus siap menerima apa pun yang diberikan kepada anda. Baik ataupun buruk. Atau anda dapat mengatur jalan kehidupan anda agar sesuai dengan yang anda inginkan.
Oleh karena itu, ungkitlah daya ingat anda memperbaiki hasil yang telah anda capai. Jangan pernah membandingkan diri anda dengan orang lain yang telah mereka capai. Untuk itu tantanglah diri anda dalam memberi suatu motivasi untuk terus bersemangat dalam mencapai apa yang anda inginkan. 
Sejalan apa yang anda pikirkan diatas, maka ingatlah dalam pikiran anda bahwa jangan katakanapa yang telah anda lakukan, melainkan tunjukkan apa yang dapat anda lakkan, sehingga anda dapat menjadi seorang yang kehidupannya mengungkapkan segalanya. Kita semua harus membiarkan tindakan kita menunjukkan siapa diri kita ebenarnya.
Jadilah seseorang yang kehidupannya dapat dicontoh oleh semua orang yang mengenal anda, sehingga anda jangan terjebak dalam dunia penuh dengan topeng kepalsuan. Berilah makna pada diri anda dan segala sesuatu yang anda kerjakan.

2. BERGERAK MAJU SAMPAI SAYA MENANG 
Dalam permainan kehidupan, sesungguhnya tidak ada yang menjadi pemenang. Kita berkompetisi hanya dengan diri kita sendiri, pikiran kita, target, dan impian yang telah kita tetapkan.
Kita semua harus punya sebuah permainan untuk memandu kita bergerak menuju target yang sudah kita tetapkan bagi diri sendiri. Jangan mengira anda bisa begitu aja mengarungi kehidupan dan memetik hasilnya. Bersiaplah memainkan permainan kehidupan anda. Ingat bahwa orang yang mudah menyerah tidak akan pernah menang dan para pemenang tidak akan pernah menyerah. 
Oleh karena itu, ungkitlah daya ingat anda bahwa hanyaka karena saya mendengarkan denyut hati tetapi bukan berarti saya peduli apa yang dipikirkan orang lain, sehingga saya punya kecenderngan untuk tidak menaruh perhatian ketika orang lain membicarakan hal-hal yang tdak begitu penting bagi saya. Dari luar saya mungkin tampak mendengarkan, tetapi yang ada di kepala saya adalah cerita yang sama sekali berbeda.
Apa yang terpikirkan adalah satu kekuatan bergerak maju sampai saya menang, dengan demikian sikap aya terhadap keberhasilan akan menunjukkan kepada saya di mana ebenarnya posisi saya dalam perjalanan saya. Tidaklah penting di mana titik awal anda karena pada akhirnya semua ini adalah soal seberapa besar anda mengingkan tujuan dan impian yang sudah anda tetapkan menjadi suatu kenyataan. 
Jadi satu kekuatan pikiran, menuntut apa yang disebut dengan tak ada batasan, tidak ada alasan, begitu pula tidak ungkapan seperti tidak ada kalau atau tidak ada tetapi, yang ada hanyalah suatu sikap yang dapat menuntun anda dalam perjalanan hidup ini. Itu berarti keberhasilan akan datang ketika anda memutuskan untuk melakukan segala yang diperlukan untuk mencapainya. Tidak cara yang benar tetapi juga tidak ada cara yang salah. Anda akan tahu bahwa anda telah salah melakukannya ketika anda tidak mendapatkan hasil apa pun.
Dengan mengungkapkan pikiran diatas, maka para pemenang berusaha keras sepanjang perjalanan waktu, berkonsentrasi pada target mereka, dan melakukan semua yang perlu dilakukan untuk memperoleh hasil. Tetapi seorang pecundang hanya duduk dan menunggu segala sesuatu terjadi mereka tanpa pernah berusaha keras. Oleh karena itu bertekadlah menjadi seorang pemenang dalam hidup ini. Tumbuhkan sikap demikian „Aku siap bekerja keras“. 
Jangan berharap anda dapat meraih hasil yang anda inginkan pada minggu-minggu pertama. Seperti petani menunggu sawahnya siap dipanen, curahkan waktu dan usaha anda, maka anda akan menuai hasil dari jerih payah anda. Jadi apa yang anda pikirkan bahwa kemustahilan adalah sesuatu yang tidak seorangpun dapat lakukan sampai seseorang melakukannya. Semua ini berarti saya mampu melihat bahwa hal yang mustahil sebagai sebuah kemungkinan.
3. PENUTUP
Dengan kemampuan mengungkit kekuatan pikiran anda, maka saya akan terus mengatakan ini bahwa meraih target-target yang anda tetapkan bagi diri sendiri itu tidak mudah. Namun jalan yang sulit inilah yang akan membawa anda pada terwujudnya impian dan sasaran anda. 
Anda dapat membayangkan memang mudah terpikirkan memfokuskan diri pada dalih-dalih mengapa anda tidak akan pernah bisa meraihnya atau pada hal-hal yang merintangi jalan anda. Hanya saja bila anda menggunakan hal-hal ini sebagai dalih kelak itu emua akan menjadi sesuatu yang benar-benar menghentikan anda.
Jadi dalam pikiran anda bahwa setiap orang akan, dan pernah, dalam menghadapi rintangan, termasuk anda. Perbedaannya adalah orang yang berhasil tidak memfokuskan diri pada rintangan itu. Intinya bahwa rintangan adalah hal yang anda lihat ketika pandangan anda teralih dari sasaran. 
Jadilah diri sendiri dan berpeganglah pada apa yang anda percayai. Percayalah pada saya , begitu anda menyimpang dari aturan ini, anda tidak akan bisa sungguh-sungguh dapat menikmati keberhasilan anda.

Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
76. KEBIASAAN  PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
      DALAM BERPIKIR KETAATAN VERSUS MAKSIAT
 1. PENDAHULUAN
Sejalan dengan kekuatan „berpikir keaatan“, maka anda dapat membayangkan apa yang tampak tidak selalu seperti yang sejatinya.Kenalilah tabiat dunia dengan hatimu. Kekayaan, kedudukan terhormat, dan prestise dalam sosial hanyalah bagian yang sangat kecl dari kekuasaan-Nya yang tiada terbatas. 
Ingatlah bahwa masa kemuliaan dunia itu terbatas dan anda tidak bisa mencegah saat masa itu bisa, sehingga sempurnakan penggerak unsur jiwamu sebagai alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal agar engkau menemukan-Nya lebih dekat daripada apa pun.
Oleh karena itu, kekuatan berpikir ketaatan bila dapat kita tumbuhkan mampu untuk tidak tertipu pada yang tampak, sehingga ada daya kemauan untuk tanggalkan kebanggaanmu pada kemuliaan duniawi dengan usaha menyempurnakan kesadaran untuk menuntun kedalam usaha meninggalkan kebiasaanmu yang bergantung kepada makhluk  sebab akan membuatmu suntuk dan takluk yang mendorong menjadi candu. 
Bertolak dari ungkapan pikiran diatas, sadarilah bahwa dalam pikiran ini ada apa yang disebut dengan „Balasan Ketaatan“ yaitu bila engkau ingin cepat sampai kepad-Nya bersegeralah menuju-Nya. Jangan tunda amalmu sebab dia senantiasa mengiringinya dengan balasan.
Dengan begitu cukuplah sebagai alasan Allah atas ketaatanmu ketika dia meridoimu sebagai pelaku ketaatan, sehingga ini tidak terbayangkan oleh kita, sebab kita sering menganggap ketaatan adalah pilihan kita semata. 
Oleh karena itu, belajar kepada para Rasul dan nabi-Nya, begitu banyak dalam surat dan ayat yang dapat kita pelajari dalam Al Quran dimana para teladanan itu selalu mengungkapkan rasa cukupnya balasan dari Allah.
2. KETAATAN VERSUS MAKSIAT 
Bertitik tolak pemikiran yang kita ungkapkan diatas, maka bagaimana kekuatan pikiran ini dapat mendalami untuk kita pahami apakah ada hubungan dengan anggota badan untuk menjadikan kedewasaan kita berpikir.
Jadi apakah mengetuk dinding jiwa dalam usaha apa sebaiknya sudah kita pikirkan bahwa apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki oleh agama dan yang dicintai-Nya ? Disinilah letak kunci seberapa jauh kita dapat meningkatkan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual untuk dapat menuntun hal-hal yang terkait dengan :
1)         Anggota badan yang berupa MATA, diciptakan oleh Allah untuk meneliti dan mengenangkan kerajaan langit dan bumi agar dijadikan sebagai suri teladan hidupnya dan digunakan untuk melakukan ketaatan. 
2)         Anggota badan yang berupa TELINGA diciptakan kita sanggup mendengar keluhan orang-orang yang teraniaya, orang-orang yang kelaparan, sengsara dan mampu mendengar kata-kata hikmat yang banyak berisi ilmu pengetahuan.
3)         Terhadap lisannya juga dapat diberikan pemikiran yang demikian artinya mendekatkan diri kepada Allah itu dengan menggunakan lisanku ini. 
4)         Terhadap harta kekayaan juga membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam.
Kita dapat membayangkan dalam kekuatan untuk dapat mengungkit daya ingat atas hal-hal yang kita utarakan diatas menjadi daya kemauan dalam mewujudkan bagaimana dapat dipercepat usaha-usaha yang baik-baik dengan milik-milik-Nya itu dan merenungkan pula agar supaya amalan yang akan dikerjakan dapatlah didasarkan pada keikhlasan hati yang semurni-murninya. Dengan cara berpikir tersebut seberapa jauh kita dapat melepaskan diri dari kebiasaan pikiran yang bersifat maksiat. 
3. PENUTUP
Mengetuk dinding jiwa dalam usaha-usaha membangun daya kemauan yang kuat dengan kekuatan „kesadaran, kecerdasan dan akal“ kedalam kebiasaan pikiran untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam proses berpikir  „KETAATAN disatu sisi dan disisi lain mampu lepas dari pikiran „MAKSIAT“
Dalam mengungkapkan tersebut akan ditentukan oleh kemampuan anda untuk selalu selalu meningkatkan kedewasaan dalam prikir rohaniah, sosial, emosional dan intelektual dima setiap manusia mulai sjak terbitnya matahari sampai terbenamnya memeriksa seluruh anggotanya yang tujuh yakni MATA, TELINGA, LISAN, KEMALUAN, PERUT, TANGAN dan KAKI, kemudian seluruh tubunya, apakah pada saat itu masih tidak sedang mengandung kemaksiatan. 
Oleh karena itu, renungkanlah dalam mengetuk dinding jiwa dimana sekiranga masih ada kemaksiatan yang sedang dilakukan, hendaklah seketika itu juga ditinggalkan. Andaikata hari kemarinnya melakukan hendaklah disusuli / ditutupi oleh perasaan perasaan menyesal dan berhasrat untuk meninggalkan selama-lamanya.

77. DALAM  USAHA MENUJU PERJALANAN HIDUPKEBIASAAN  PIKIRAN MENJELAJAH
       SUARA ATRSEJAHTERA.
1. PENDAHULUAN
Pikirkanlah, bahwa jangan bersahabat dengan orang yang kondisinya tidak membangkitkan semangatmu dan perkataannya tidak mengantarkan pada Allah
Oleh karena itu ingatlah selalu bahwa tidak ada yang tidak saling mempengaruhi dalam kehidupan ini. Karena itu terimalah dunia sebagai mana adanya. Tetapi pilihlah bagian terbaiknya meski engkau juga haus mengakui bagian terburuknya. Jadi ketuklah dinding jiwamu agar engkau secara sadar dapat meningkatkan kekuatan kesadaran, kecerdasan dan akal agar mampu mengukur keadaanmu agar bisa bijak menempatkan diri dalam pergaulan.
Bila dirimu masih termasuk pribadi yang labil dan mudah terpengaruh sebaiknya pilihlah teman yang bisa mengantarkanmu pada kesadaran untuk hidup dalam keseimbangan dan prinsip yang teguh. Jadi bisa jadi perilaku temanmu baik, tetapi pembicaraannya tidak sesuai dengan keadaanmu. Sepenuhnya bukan sebab temanmu tapi sebab dirimu yang tidak pandai memilih pergaulan. 
Oleh karena itu, jangan merasa puas dengan keadaanmu sebab puas terhadap diri sendiri sering kali membuat kita lupa diri. Jadi ingatlah bahwa perhatianmu pada PUJIAN dan KELEBIHANMU bisa membuat apa yang kita sebut dengan „TERPERDAYA“.
Sejalan apa yang kita bicarakan diatas, mengingatkan kita pada suatu kenyataan seperti tidak disebut sedikit amal yang bersumber dari kalbu yang zuhud, sebaliknya tidak dapat disebut banyak amal yang bersumber dari kalbu yang tamak. 
Dengan belajar ungkapan diatas, maka belajarlah ikhlas dalam beramal. Sebab keikhlasan  bagaikan mataair jernih yang menyuburkan. Hati yang ikhlas bagaikan tanah subur. Sekecil apa pun benih mudah tumbuh dan berkembang. Lebih dari itu buahnya pastilah sempurna. Engkau akan merasakan nya sepanjang usia.
Jauhilah sikap tamak karena sikap tamak bagaikan „air limbah“ yang mematikan.
Ungkitlah ingatanmu bahwa amal yang baik hasil dari kondisi spritual yang baik. Sementara kondisi spiritual yang baik bersumber dari kemampuannya menerima berbagai kedudukan yang Dia berikan. Jadi ingatlah bahwa keadaan lahir kita sangat berkaitan dengan batin kita. Jadi yang terungkap dalam perilaku kita adalah gambaran yang tersembunyi dalam hati kita. Hanya orang-orang yang mau mengaktifkan „RASA“ yang bisa menikmati limpahan keselaran hidup.     
2.  GARISKAN TUJUAN
Cobalah ungkit pikiran anda bahwa perjalanan hidup anda apakah memiliki tujuan. Jika tujuan hidup memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan, mengapa manusia tidak menentukan tujuan hidup mereka ? Mengapa kita takut menuangkan diatas kertas putih sambil menliskan rencana dan tujuan hidup kita ? Mengapa kita takut pada cahaya yang menerangi jalan kehidupan kita ?
Oleh karena itu, cobalah anda renungkan kembali, alasan anda untuk tidak memikirkannya. Dalam hal ini ada kemungkinan dengan alasan apa yang disebut 1) Rasa takut ; 2) Tidak percaya diri ; 3) Kebiasaan menunda ; 4) Tidak ada perhatian ; 5) Tidak berpengetahuan.
Dengan memperhatikan alasan-alasan tersebut, lebih lanjut timbul pertanyaan “mengapa harus punya tujuan? Jawabannya adalah 1) Peran untuk kontrol diri ; 2) Percaya diri ; 3) Kepribadian yang berkembang ; 4) Kemampuan mengelola waktu ; 5) Nikmatilah kehidupan anda.
Bagaimana anda menentukan tujuan hidup ?  Yang perlu anda pahami pertama meletakkan landasan berpikir yang mencakup 1) Mendewasakan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual ; 2) Tegakkan kepribadian anda sjalan dengan titik 1. diatas ; 3) Sikap dalam profesi anda yang mencakup masa depan ; 4) Menyingkapi hal yang terkait dengan materi ; 5) Menyingkapi hal yang terkait dengan kesehatan.
Sejalan dengan renungan anda atas landasan kekuatan pikiran diatas, berusahalah anda gerakkan pikiran untuk keseimbangan kelima pondasi diatas, untuk itu pikirkan yang terkait dengan 1) Selalu sadar pada apa yang anda kerjakan ; 2) Tanyakan kepada diri sendiri ; 3) Kapan? ; 4) Bagaimana? ; 5) Apa yang harus dilakukan?
Dengan memperhatikan hal-hal yang kita bicarakan diatas, maka dalam merumuskan untuk Menentukan Arah Perjalanan, sejalan ketika ada keharmonisan antara nilai-nilai, perhatian, kinginan dan tujuan hidup kita, dengan begitu daya kemauan yang kuat melahirkan daya dorong sebagai faktor pnggerak untuk mewujudkan tujuan dan keinginan anda, maka lihatlah pula hal yang terkait dengan pikiran mengenai Tujuan Berkesinambungan dan Tujuan yang Berhenti.
Yang kita maksudkan Tujuan Yang Berhenti adalah seperti mengurus badan / diet atau berhenti merokok dsb. Sedangkan Tujuan Yang berkesinambungan adalah seperti merencanakan masa depan anda, meningkatkan posisi anda dsb.
Untuk mempertajam kemampuan pikiran kita, maka tujuan dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1) Yang kita sebut dengan tujuan jangka pendek ; 2) Tujuan jangka menengah ; 3) Tujuan jangka panjang. Rumuskan tujuan tersebut yang dikaitkan dengan waktu. Dalam hal ini dapat anda gunakan apa yang disebut dengan kebiasaan berpikir dalam analisis SWOT.
Yang perlu diingat adalah prinsip-prinsip yang harus dipahami dan dijalankan secara konsisten yang kita sebut prinsip dengan 1) Tentukan keinginan dengan niat yang bai ; 2) Merumuskan tujuan yang realistis dan dapat dicapai ; 3) Gerakan kekuatan ambisi anda ; 4) Gerakkan terus dalam pikiran atas tujuan anda ; 5) Membuat keputusan ; 6) Tulislah secara baik dan sistimatis atastujuan anda ; 7) Menentukan batas waktu ; 8) Menyadari potensi diri ; 9) Pelajari kendala-kendala yang akan dihadapi ; 10) Maju ; 11) Perbaiki rencana anda; 12) Konsisten.
Dengan demikian dari apa yang kita utarakan diatas, berarti anda mampu untuk mengarah ke tujuan, dengan mengariskan tahap-tahap mencapai tjuan dan jalan mencapai tujuan anda.
3. PENUTUP
Dengan daya kemauan yang kuat mendorong anda untuk memikirkan usaha menuju perjalanan hidup sejahtera berarti anda memikirkan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selagi hidup, maka disitu diperlukan seperangkan pengetahuan yang terkait dengan apa yang anda pikikan dalam menerapkan manajemen waktu karena waktu bagi anda menjadi kehidupan.
Oleh karena itu kembangkan pengetahuan anda menjadi keterampilan yang diwujudkan dari pengalaman anda sehingga anda dapat menangkap apa yang anda pikirkan untuk mewujudkan arti keberhasilan sejati anda.
Jadi ingatlah apa yang anda kerjakan hari ini adalah hasil pikiran anda sendiri, sehingga membangun mental yang kuat menentukan kekuatan pikiran anda untuk memilih perjalanan hidup ni menuju ke surga anda dan atau neraka anda dalam memandang dunia ini.
Dengan demikian renungkan tujuan perjalan hidup anda, maka disitu terletak adanya kemauan yang kuat untuk berserah pada takdir dan anugrah sehingga timbul kemauan anda untuk menggerakkan unsur jiwa untuk mengetuk kesadaran dan perubahan.
Bermula mengerakkan KESADARAN dalam keinginan berdasarkan niat yang kuat atas segala PERSEPSI anda yang mendorong daya ingat anda kedalam apa yang kita sebut dengan KEBUTUHAN PRIBADI dengan kemauan untuk behijrah kepada Allah, maka akan mendorong keinginan anda kedalam apa yang kita sebut dengan KEKUATAN MELETAKKAN FONDASI KEHIDUPAN YANG SEIMBANG seperti yang telah kita utarakan pada bagian terdahulu merupakan kunci mewujudkan apa yang kita pikikan untuk melakukan perubahan atas diri kita.

78. KEBIASAAN PIKIRAN  MENJELAJAH SUARA ATRDALAM  KECEMASAN DAN KEMARAHAN  
1. PENDAHULUAN 
Renungkan dalam pikiran anda bahwa pemeliharaan jasmani dan rohani hendaklah seimbang, jangan berat sebelah bahkan lebihkan kepentingan jiwa. Karena keadaan jiwa itulah terjadi orang bertinggi berendah. Jiwa itulah  yang dapat mengangkat ketingkat yang lebih tinggi. Kepada jiwa itu Tuhan memberikan kekuasaan yang dapat menguasai bumi dan alam sekelilingnya.
Oleh karena itu, pahamilah bahwa nafsu menguntit selalu, sehingga untuk meredamnya bangkitkan daya kemauan anda dalam kemampuan untuk mengelola kecemasan dan kemarahan melalui kemampuan pikiran dalam ketaatan dan berpikir positif, maka disitu kunci dalam usaha anda untuk memahami ungkapan seperti “jangan engkau mengulurkan tangan untuk menerima sesuatu dari makhluk kecuali jika engkau melihat bahwa yang memberi adalah Allah” 
Dengan memperhatikan pikiran diatas, luangkan waktu anda untuk selalu memikirkan apa yang disebut dengan „Terus melangkah dalam berserah“  artinya tidak ada yang tidak saling mempengaruhi dalam kehidupan ini. Karena itu terimalah dunia ini sebagaimana adanya. Jadi jangan merasa puas dengan keadaanmu, sebab puas terhadap diri sendiri sering kali membuat kita lupa diri. Parhatianmu pada pujian atas kelebihanmu bisa membuat “terperdaya”. Apalagi bila yang memujimu adalah orang yang seebenarnya tidak menjalani apa yang engkau jalani.
Sejalan dengan apa yang kita pikirkan diatas ingatlah hidup di dunia sifat sementara, jangan engkau lupa untuk memikirkan musibah yang terjadi karena buah pikiranmu sendiri karena kcemasan dan kemarahan yang tidak engkau sadari menjadi malapeta dalam perjalanan hidup abadimu.
2. PENYAKIT KECEMASAN
Dapatkah anda keluar dari situasi diri anda dalam menghadapi penyakit kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran anda sendiri karena kekuatan jasmani dan rohani mereka selalu berputar tak henti-hentinya bagaikan alat yang merayap di belakang tujuan tersebut. Di sana berhimpun seluruh sifat-sifat khas manusia, yang hina dan yang mulia.
Ingatlah hanya kadang-kadang alat tadi ditetesi minyak pelumas guna melicinkan pergeserannya dan mencegah timbulnya bunga api yang diakibatkan oleh pembakarannya. Sedangkan syaraf manusia dalam, dalam pertarungan sengit memperebutkan harta benda itu, kebanyakan telah kehilangan unsur kelembutan tadi, mereka selalu dicekam oleh perasaan cemas hingga terbakar dan akhirnya masuk ke liang kubur.
Itulah satu kenyataan yang dihadapi manusia yang telalu mengagungkan dunia dan benda yang berdampak penyakit emosi yang disebut cemas.
Apakah artinya itu bagi anda dalam menempuh perjalanan hidup abadi, temukanlah diri anda memandang dunia, renungkan “cara menyempurnakan rahmat ialah kasih sayang Tuhan kepada anda dengan ketaatan anda. Datang ketaatan dengan keimanan dan keimanan dengan pengetahuan”
Jadi kosongkanlah hati kalian dari kei nginan-keinginan duniawi sekuat kemampuan kalian, sebab barang siapa menjadikan dunia itu sebagai cita-citanya yang paling besar Allah akan melebarkan jalan bagi kehilangannya dan menjadikan kemiskinan di depan matanya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai cita-citanya yang paling besar maka Allah akan mengumpulkan baginya segala urusannya dan menjadikan rasa puas dalam hatinya.
Belajar dari kenyataan tersebut diatas, pahamilah bahwa dalam Islam terdapat ajaran-ajaran yang baik dalam menntukan hidup manusia terhadap dunianya yang mencakup seperti 1) Mengarahkan jiwa ; 2) Menanamkan pada jiwa itu sifat menjauhi dari hal-hal yang buruk ; 3) Menanamkan keyakinan terhadap harga dirinya sebagai manusia untuk tidak melakukan perbuatan hina ; 4) Menanamkan perasaan benci terhadap sikap serakah.
Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka menghilangkan penyebab kecemasan, cobalah anda renungkan kembali : apabila anda terkena suatu musibah yang membuat anda kuatir, apa yang akan anda lakukan ? Apakah anda akan membiarkan rasa kuatir itu melemahkan anda atau anda dapat meubahnya menjadi kekuatan ? Untuk itu 1) Tanyakan pada diri anda sendiri akibat paling buruk apa yang mungkin menimpa anda ; 2) Bersiaplah untuk menerimanya apabila hal tersebut akhirnya benar-benar terjadi ; 3) Kemudian bertindaklah dengan tenang untuk memperbaiki kondisi terburuk itu.
Cobalah anda bayangkan kembali dalam mengungkit daya ingat anda bahwa menyesali kegagalan-kegagalan masa lalu dan menangisi rasa sakit dan kesalahan-kesalahan itu dalam pandangan islam merupakan fenomena-fenome kufur kepada Allah dan tidak meyakini kekuasaan-Nya.
Logika iman mewajibkan untuk melupakan segala macam musibah ini secara keseluruhan dan memulai kehidupan yang lebih dekat kepada pengharapan, memperbanyak amal dan keberanian. 
Bertolak dari pemikiran diatas, maka temukan kekuatan pada diri anda untuk membuat kecemasan sebagai kekuatan, caranya melangkah dalam tiga pemikiran yang disebut 1) Belajar menemukan faktanya  ; 2) Analisa fakta itu ; 3) Ambil keputusan dan brtindaklah berdasarkan keputusan itu
Dengan mengungkapkan apa yang kita pikirkan diatas, maka sebagaimana sifat ragu-ragu itu merobek-robek reputasi sebagai manusia laki-laki sehingga ia pun merupakan kebusukan bagi iman, oleh karena itu kita harus mempelajari posisi kita dalam kehidupan dengan cermat dan menggariskan karena kita buat masa depan dengan argumen yang nyata, kemudian menerjang ke muka tanpa menghiraukan akibat dan rasa takut. Dan kita harus percaa bahwa Allah menyukai kemauan keras kita sebab Dia sangat membenci orang-orang yang pengecut dan memelihara orang-orang yang bertawakal. Jadi gerakkan pikiran anda bahwa aspek kecemasan sebagai racun kehidupan.
3. PENYAKIT KEMARAHAN 
Apakah anda memiliki satu atau lebih wajah kemarahan yang tidak baik dalam diri anda ? Yang mana ?
  • Bagaimana ekspresi kemarahan anda dalam hal mempengaruhi oran yang berani bagi anda, meskipun anda merasa baik-baik saja ?
  • Apakah kemarahan mempengaruhi kesenangan atau ferforma anda di rumah, di tempat kerja, atau di arena ollahraga ?
  • Apakah kesehatan, kesejahteraan atau kualitas hidup anda terganggu akibat kemarahan anda ?
  • Seberapa seringkah anda marah dengan pola-pola kemarahan khas anda yang terlihat pada hasil quisioner yang telah anda isi ?
  • Seberapa hebatkah kemarahan anda, dan seberapa lama ? 
Sebagai langkah pertama, yang anda pikirkan berdasarkan hal-hal diatas, maka masih ragu apakah kemarahan benar-benar masalah bagi anda ? Oleh karena itu, merancang jalan baru, perlu anda pikirkan hal-hal di balik topeng untuk mengetahui mengenai apa yang disebut dengan pemicu, pikiran, perasaan, ekspresi kemarahan, Jadi renungkan dalam pikiran anda atas hasil yang dirasakan sehingga anda dapat membayangkan dari kewaspadaan diri menju pengeksperesiaan kemarahan yang baru.
Langkah kedua, yang anda pikirkan adalah menidentifikasi dan bersiap-siap menghadapi pemicu kemarahan. Oleh karena itu pahamilah hal-hal yang terkait dengan pemicu kemarahan. 
Untuk itu renungkan dalam daya kemauan anda untuk memahami ekspresi terhadao diri sendiri, apakah anda adalah musuh terbesar bagi anda sendiri.
Jadi ketika oran lain gagal memenuhi ekspresi kita, maka bagaimana hal-hal di sekitar anda harus berjalan, untuk itu kita pikirkan mengubah ekspresi kedalam bayangan pikiran anda menjadi satu kekuatan usaha-usaha mengubah hasil. Wujudnya diperukan latihan-latihan secara teratur dengan mengajukan pertanyaan seeperti : 1) Kapankah terakhir kali anda merasa benar-benar marah atau sangat frustrasi terhadap diri sendiri ? 2) Dengan siapa anda merasa benar-benar marah belakangan ini ? 3) Bisakah anda mengingat terakhir kali anda kehilangan kendali karena sesuatu seperti mobil, komputer, dan seterusnya untuk dipikirkan. 
Langkah Ketiga, pikirkan untuk mengidentifikasi kemarahan sejak dini dan meredakan gejolaknya, melalui meningkatkan kemampuan dalam mewaspadai kemarahan.
Sejalan dengan pikiran diatas, maka usahakan mengiliminasi atas faktor-faktor yang memperhebat kemarahan untuk meningkatkan daya elastisitas. Untuk mengatasinya pikirkan kelima faktor yang kita sebut dengan „tidur, stres, bahan-bahan kimia, makanan, penyakit, sedikit pencegahan. 
Oleh karena itu, pikirkanlah untuk merumuskan skala kemarahan pribadi kedalam daya kemauan untuk 1) Mulailah dengan berfokus pada sebuah suasana relaksasi sempurna ; 2) Sekarang pilihlah suatu peristiwa yang terjadi belakangan ini yang akhirnya membuat anda benar-benar marah ; 3) Bayangkanlah pertambahan signifikan tingkat gejolak kemarahan anda yang muncul selanjutnya, seraya anda mengisitahap-tahap skala secara berurutan, yang muaranya adalah memuncaknya kemarahan anda.
Dengan mengungkapkan hal-hal yang disebut diatas, maka gerakkan kekuatan pikiran anda untuk menghubungkan kemarahan dengan tindakan yang baru. 
Jadi apa yang naik bisa turun dengan mengelola gejolak kemarahan dengan mengembangkan kmampuan untuk mengatur apa yang disebut dengan napas kehidupan artinya membangun pernapasan diafragmatis untuk mengelola gejolak melalui teknik rlaksasi atau prosedur meditasi dengan berfokus pada pernapasan sebagai pondasi untuk meredakan gejolak untuk mengatur kondisi interal anda. Untuk itu anda harus memahami bagaimanakah pernapasan mempengaruhi gejolak kemarahan yaitu 1) Ketika otak anda mendengar percakapan diri dan mencium ancaman, bahan kimiawi stres dilepaskan dan tingkat pernapasan anda meningkat Ini karena otak anda mengirimkan oksigen lebih banyak lagi ke otot-otot dan ke otak anda sehingga anda bertarung atau mundur. ; 2) Meskipun ernapasan itu bersifat tidak sengaja dan dikontrol oleh sebagian dari batang otak anda. ; 3) Pernapasan semacam ini melibatkan pengenduran otot-otot perut sehingga paru-paru anda bebas untuk mencapai lebar yang sempurna kedalam rongga perut. Dengan demikian anda bisa bernapas dalam-dalam.
Bertolak dari apa yang diutarakan diatas, maka menegangkan otot agar menjadi rileks yang kita sebut dengan sebuah paradoks yang jitu. 
Dengan pikiran tersebut anda merumuskan untuk menyatakan niat anda, melalui khayalan yang membuka jendela mental meuju realitas yang lebih damai artinya bergerak untuk pengalihan segala sesuatu yang dapat membantu kedalam apa yang kita bayangkan mengenai mengecilkan kobaran api kedalam sebuah pemikiran menjadi suatu intergrasi yang kita pikirkan, untuk itu diperlukan kebiasaan untuk melatih diri.
Langkah Keempat, adalah terkait akan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran-pikiran yang memicu kemarahan. 
Oleh karena itu anda harus memikirkan untuk menggali pikiran-pikiran yang memicu kemarahan dengan mengerakkan apa yang disebut dengan percakapan diri yaitu bagaimana pemikiran anda hari ini ? Untuk itu anda mencoba membayang-bayangkan apa yang terpikirkan, setelah itu saatnya untuk menulis ulang ?
Dengan menulis ulang naskah yang kita pikirkan berarti anda kemauan untuk mempelajari dialog batin baru artinya mengganti percakapan diri yang ontraproduktif dengan yang produktif. Jadi gambaran baru itu merupakan hasil pikiran yang menciptakan suatu realitas yang baru, dengan begitu melahirkan dari pikiran ke tindakan. Sejalan dengan itu diperlukan latihan secara berkesinambungan. 
Langkah Kelima, memikirkan dengan daya kemauan yang kuat dengan keinginan tetap tenang dalam situasi panas artiya adanya kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan sikap yang asertif artinya 1) Apa yang yang mesti dihindari dalam wajah-wajah kemarahan dalam komunikasi ; 2) Bagaimana mewujudkan kemarahan menjadi suatu yang produktif dengan penyelesaian masalah yang asertif ; 3) Ketika perbedaan mencuat, maka pikirkan untuk meringankan konflik dengan penyelesaian masalah yang asertif ; 4) pikirkan dalam keinginan tetap pada jalurnya.
Apa yang anda pikirkan bila Ketika kemarahan tertuju pada anda, maka gerakkan kemampuan berpikir anda kedalam apa yang disebut 1) Relakan gejolak amarah anda sendiri ; 2) Tidak menimpali wajah kemarahan orang lain. 
Dengan pikiran diatas brarti anda mampu menghadapi dan mengatasi permusuhan dan agresi, dengan demikian anda mampu untuk mewujudkan apa yang disebut dengan menjaga kearifan sebagai suatu pendekatan menanggapi wajah kemarahan yang tidak lang dan pasif, sehingga tetap berjalan di atas rel seperti yang yang anda pikirkan. Oleh karena itu latihlah kemampuan anda kedalam apa yang anda akan pikirkan secara teratur dan berkesinambungan dalam melatih diri
Langkah Keenam, wujudkan daya kemauan anda untuk berada tetap berjalan di atas rel artinya mempertahankan perilaku baru  dan menghadapi penghalang. Artinya 1) Bayangkan dalam pikiran anda membangun kebiasaan marah yang baru artinya menuntut pelatihan yang berencana, untuk itu diperlukan keterampilan sebelum badai berkecamuk, dengan begitu menjadi satu kekuatan baru karena biasa.
Sebaliknya jika apa yang anda pikirkan itu tergelincir tidak seperti yang anda harpakan, maka renungkan pantang mudur, walaupun mungkin melakukan suatu kekeliruan. Yang menjadi masalah anda untuk kembali memikirkan mencegah ketergelinciran artinya seberapa jauh anda memikirkan bahwa masa depan berada di tangan anda. Jadi ingatlah dalam kemauan anda untuk memikirkan kembali bahwa mengelola kemarahan adalah sebuah perjalanan.
 4. PENUTUP
Kita selalu mendengar ungkapan kata „sakinah“ dan hal ini banyak kita ketemukan dalam kepercaaan dan keyakinan, itu berarti menumbuhkan perasaan iman dalam jiwa berupa rasa tntram yang mengantarkan kepada kekhusukan kepada Allah, percaya kepada ketetapan-Nya dan memohon pertolongan-Nya setiap kali menghadapi perkara-perkara yang  yang dapat menuntunnya.
Oleh karena itu, kita harus mempelajari posisi kita dalam kehidupan dengan cermat dan menggariskan rencana kita buat masa depan dengan argumen yang nyata, kemudian menerjang ke muka tanpa menghiraukan akibat dan rasa takut. 
Kita harus percaya bahwa Allah menyukai kemauan keras kita sebab Dia sangat membenci orang-orang yang pengecut dan memelihara orang-orang yang bertawakal.
Sejalan apa yang kita utarakan diatas, maka bangkitkan daya kemauan agar kebiasaan pikiran untuk menjelajah suara atr dalam menata pengelolaan yang berkaitan dengan kecemasan dan kemarahan sebagai langkah usaha untuk memotivasi dan berinteraksi dengan keyakinan dan kepercayaan anda sebagai langkah untuk memanfaatkan kekuatan pikiran dalam ketaatan dan pikiran positif.
 
 79. KEBIASAAN PIKIRAN  MENJELAJAH SUARA ATRDALAM AMALKANLAH ILMU YANG ANDA MILIKI
       1. PENDAHULUAN
 Ilmu yang paling baik ialah yang paling banyak memberikan manfaat kepada pemiliknya. Taqwa kepada Allah adalah hasil final dari ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, ilmu kepandaian itu ialah sahabat yang setia bagi teman hidup sampai kepada penghabisan umur kita. Sehingga renungkanlah bahwa ingatlah kita kepada kematian adalah suatu cemeti untuk memperbaiki kelakuan kita dan cinta pada orang miskin. 
Allah Subhanahu wa Ta’ala bersaksi terhadap orang yeng diberi-Nya ilmu bahwa Dia telah memberinya kebaikan yang sangat banyak. Allah Ta’ala berfirman „ QS. 2 : 269 „Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).“
Jadi dengan kata lain hikmah ialah ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Oleh karena itu renungkanlah bahwa Ilmu adalah nikmat Allah yang paling mulia.
QS. 4 : 113“ Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.“ 
Bertolak dari ungkapan diatas, maka Ilmu adalah ruh agama Islam dan tiang Iman, siapa mengajarkan ilmu Allah memberi pahalanya, siapa yang mengamalkannya Allah mengajarkannya apa-apa yang tidak ia ketahui.
Dengan demikian renungkan ungkapan seperti „Ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta.
Oleh karena itu, Guna agam 1) Mengeluarkan manusia dari lembah yang gelap gulita kepada yang terang cuaca ; 2) Memberi petunjuk manusia dari Tuhan Yang Maha Kuasa ; 3) Mengajarkan cara-cara untuk memperoleh kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
 2. MELAKUKAN PERUBAHAN DENGAN AMALAN ILMU
Sebelum kita melangkah dengan penguasaan ilmu (informasi), Pengetahuan keterampilan (pengalaman) dan meletakkan landasan yang kuat berupa Niat melakukan perubahan dalam perjalanan hidup ini. Oleh karena itu ingatlah bahwa hadiah dari kehidupan selalu sebanding dengan resikonya, sehingga dalam usaha-usaha untuk melaksanakan perubahan diperlukan ide-ide dalam merencanakan perubahan yang berencana, bertitik tolak dari pemikiran bahwa lupakan masa lalu. Tiap saat adalah awal yang baru sehingga diperlukan seperangkat ilmu dan pengetahuan. 
Melakukan perubahan dengan amalan ilmu diperlukan kebiasaan yang menopang kekuatan hati yang selalu mendapatkan sinar cahaya dari pancaran jiwa yang bersih.
Bertolak dari daya kemauan yang kuat untuk tetap dapat menumbuh kembangkan kebiasaan pikiran yang produktif, maka ingatlah hal-hal ungkapan seperti :
„Pengetahuan itu adalah kapitalku, akal urat agamaku , cinta azasku, rindu kenderaanku, mengingat Allah sahabatku, kepercayaan perbenderaanku, duka temanku, Ilmu senjataku, sabar pakaianku, redha harta rampasanku, lembah lembut kebanggaanku, zulus pekerjaanku, yakin kekuatanku, kebenaran tolanku,, taat penyerahanku. 
Dengan kemaun yang kuat, anda dapat menuntun ilmu dan pengetahuan sebagai suatu pandangan warisan para Nabi, sdangkan harta kekayaan adalah warisan Fir’un dan qarun. Jangan anda lalai dari menuntut ilmu, apabila anda malas menuntut berarti iblis telah berada dipintu hati anda. 
Bertolak dari pemikiran diatas, maka anda terbuka terhadap semua kemungkinan di depan anda dan mengetahui bahwa hanya kebaikan yang dapat muncul dari perubahan. Oleh karena itu, tolong anda menghargai orang yang menjadi diri anda. Menghargai diri sendiri sebagaimana anda sekarang akan memberi keberanian untuk berubah dan bertumbuh lebih lanjut. 
Sejalan dengan pikiran diatas, cobalah anda renungkan dengan memanfaatkan amalan ilmu, maka anda menerima masa lampau anda dan melihat bagaimana masa lampau membentuk hidup anda hari ini. Jadi dalam hal ini bertumbuh melalui rasa sakit memperbaiki karekter anda.
Dan anda dapat membagi perubahan sejalan dengan amalan ilmu dengan orang lain, sambil memberikan harapan ketika mereka mengalami saat-saat yang menantang. Disitulah anda mengharapkan kebaikan baru dalam hidup anda dan menyambutnya ketika kebaikan itu datang sejalan dengan niat anda dalam melaksanakan perubahan dengan memanfaatkan amalan ilmu. 
Bayangkan dalam keinginan anda untuk melakukan perubahan dengan mengamalkan ilmu untuk orang lain, maka disitu anda memahami benar bahwa ILMU adalah memindahkan dari luar ke dalam jiwa sosok sesuatu yang diketahui, sedangkan AMAL ialah memindahkan sosok ilmu dari jiwa ke luar.
Jika ILMU yang ditempatkan pada JIWA tersebut cocok  dengan kenyataan (yang sebenarnya) maka ia adalah ilmu yang sahih / benar.
Tidak sedikit sesuatu yang ditancapkan / ditempatkan pada jiwa merupakan sejumlah sosok tanpa wujud dan tidak memiliki hakikat lalu disangka oleh orang yang menempatkannya itu sebagai ilmu. Ilmu model inilah yang merupakan mayoritas ilmu manusia. 
3. P E N U T U P
Ilmu yang ditempatkan pada jiwa yang cocok dengan kenyataan (ilmu yang benar dalam menjalankan amalan) terbagi dua jenis yaitu sebagai berikut : 
1) Ilmu yang dengannya jiwa menjadi sempurna, yaitu ilmu tentang Allah, tentang asma dan sifat-sifat-Nya. Juga tentang af’al’ perbuatan Allah , tentang Kitab-kitab-Nya perintah dan larangan-Nya.
2) Ilmu yang tidak menyebabkan jiwa menjadi sempurna  yaitu setiap ilmu yang boleh untuk tidak diketahui, seperti ilmu falak dan perbintangan atau ilmu tentang alam gunung da sejenisnya. 
Adapun ilmu yang paling dibutuhkan adalah ilmu tentang Allah dan yang berkaitan dengan-Nya. Sedangkan, bahaya ilmu ialah jika ia tidak sesuai dengan tuntunan agama Allah yang dicintai dan diridhai oleh-Nya, yang hal itu terjadi karena rusaknya Ilmu itu sendiri atau karena rusak (jelek)nya kemauan atau motivasi.
Manakala seseorang memetik Ilmu dari misykat lentera wahyu dan tujuannya untuk Allah dan untuk negeri akhirat, maka ia menjadi orang yang paling benar ilmu dan amalnya. Ia tergolong ke kelompok para imam yang membimbing manusia dengan perintah Allah dan termasuk ke barisan para khalifah Rusullullah di tengah-tengah umatnya. 
Sejalan dengan ungkapan yang kita utarakan diatas, maka bukalah hatimu dengan ilmu bahwa anda terbuka terhadap kesempatan yang Allah letakkan di hadapan anda. Oleh karena itu bayangkan dalam ingatan anda dimana kita sering menyadari apa yang kita perlukan tetapi tidak mengejarnya karena hambatan yang menghalangi kita. Jika kita mendengarkan suara hati kita, suara hati akan memberitahukan bagaimana menembus halangan ini.



Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
80. KEBIASAAN PIKIRAN  MENJELAJAH SUARA ATR
      DALAM KETULUSAN UNTUK MENGHAMBA
1. PENDAHULUAN
Dalam makna ketulusan adalah kesungguhan dan kebersihan hati, serta kejujuran, maka disitu terbuka kebiasaan pikiran yang kuat untuk melaksanakan pikiran dalam „ketaatan“ dalam hubungan dengan manusia dan berpikir „positif“ dalam hubungan dengan manusia.
Dengan mendalami makna berpikir diatas, maka jangan takut untuk mencapai kebenaran, karena tidak ada badai yang berumur seribu tahun. Kebenaran adalah peluang yang paling tajam. Kebenaran tidak dapat digoyang oleh gempa dan tidak dapat dilamun oleh banjir.
Coba renungkan ungkapan „Apabila orang yang suka pamer meminta pahala pada hari kiamat, maka dijawab „Ambillah pahala amal perbuatanmu dari orang yang kamu pameri“ Lalu dijawab lagi „Tidakkah orang-orang memberi keleluasaan di majelis-majelis karena anakmu dan ilmumu?
Sejalan dengan apa yang kita pikirkan diatas, maka bayangngkan dalam ingatan anda bahwa ikhlas adalah pohon yang buahnya adalah kebahagian hidup di dunia dan alam baka.
Oleh karena itu, renungkan apa yang terungkap dalam makna dalam surat dan ayat dibawah ini :
QS. 14 : 24“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
QS. 14 : 25 „pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. 
QS. 14 : 26 „Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
Bertolak dari ungkapan surat dan ayat tersebut diatas, maka bayangkan dalam pikiran dengan daya kemauan yang kuat untuk menangkap bahwa Tahun adalah pohon, sedangkan cabang-cabangnya adalah bulan. Hari-hari adalah rantingnya, jam dan menit adalah dedaunnya, sedang desah-desah nafas merupakan buahnya. Bila desah-desah nafas itu berada dalam ketaatan, maka buah dari pohon tersebut merupakan buah yang baik. 
Sebaliknya apabila butir-butir nafas itu berada dalam kemaksiatan, maka buah pohon tersebut busuk lagi pahit. Manis dan pahitnya buah tersebut akan terbukti nanti kelak pada hari kiamat setelah kematian.
2. DAYA KEMAUAN UNTUK MENGHAMBA 
Apa yang kita perbuat hari ini adalah hasil pikiran kita sendiri, oleh karena itu bayangkan untuk menghamba diperlukan satu kekuatan bahwa „Takut Kepada Allah Swt“ merupakan manifestasi dari rasa taqwa seseorang terhadap penciptanya. Karena taqwa dalam pengertian bahasa memiliki arti perasaan takut akan sesuatu.
Takut kepada Allah bukan berarti akan menjauhkan seorang hamba dari-Nya. Rasa takut kepada Allah akan membuat seorang hamba sering bermunajat dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan memperbanyak melakukan perbuatan-perbuatan yang diridhoi-Nya. 
Dengan demikian kerjakanlah apa yang mesti engkau kerjakan sesuai dengan perintah-Nya. Apapun yang engkau minta kepada-Nya sebenaranya adalah apa yang seharusnya engkau penuhi dari kewajiban kpada-Nya. Bukankah doa adalah perintah-Nya kepadamu, sedang-kan permintaanmu kepada-Nya adalah bentuk usaha kebutuhanmu. Dia telah mengabulkan semua doamu, sebelum kamu berdoa. Sebab dia telah menentukan kehendak-Nya untukmu.
Kemauan untuk menghamba, ingatlah ungkapan Abu Muhammad al-Marwaszi Berkata : „kesengsaraan yang diderita Iblis disebabkan oleh lima karekter yang ia miliki yaitu ia tidak mengaku dosanya, tidak menyesal karenanya, tidak mau menghina dirinya, tidak mau bertaubat dan ia berputus asa dari rahmat Allah“. Abu Muhammad melanjutnya „Sebaliknya „Adam alaihissalam bahagia karena disebabkan lima karekter yang melekat dalam jiwanya yaitu : „ dia mengakui segala dosanya, menyesal karenanya, mau mencela dirinya, mau bertaubat dan tidak putus asa dari rahmat Allah“. 
Dengan demikian, pikirkan Buang Sifat malasmu, jangan biasakan mencari-mencari alasan pembenaran atas kemalasanmu itu. Buat apa engkau menyesali semua bentuk ketaatan yang terlewat, atau kesalahan dan dosa yang telah engkau perbuat, bila kenyataannya engkau tidak bersungguh-sungguh memperbaikinya.
Oleh karena itu, Bukalah Sikap yang pantas bila engkau sengaja mengungkapkan banyak kiasan agar engkau dianggap orang yang arif dan dekat dengan Allah. Jadi Tidak ada upah tanpa kerja, tidak ada pahala tanpa ibadah. Sadarlah bagaimana engkau meraih sesuatu yang engkau inginkan bila cara meraihnya tidak engkau lakukan. 
Jadi Sandarkan Sepenuhnya dirimu kepada-Nya, sebab dengan begitu engkau akan lebih mudah menikmati penghamaanmu kepada-Nya. Biarkan dirimu menyatu dalam irama-Nya agar engkau bisa menikmati kebersa-maanmu dengan-Nya. Hanya dengan menjadikan Allah satu-satunya pengharapanmu, engkau tidak akan mengalami kekecewaan dalam hidupmu.  

3. P E N U T U P
Dengan membangun daya kemauan yang kuat, maka disitu terbuka pintu sejalan niat untuk menghamba kepada sang pencipta, oleh karena itu renungkan baik-baik macam macam nikmat Allah kepada hamba-Nya. Nikmat itu dapat kita kelompokkan menjadi 1) nikmat yang telah didapat oleh seorang hamba dan ia mengetahuinya ; 2) nikmat yang ditunggu-tunggu dan diharapkan ; 3) nikmat yang telah diperoleh oleh seorang hamba, namun ia tidak mengetahui dan tidak menyadarinya. 
Dengan pemikiran diatas, maka bila Allah Swt. Hendak menyempurnakan nikmat-,Nya, maka Dia memperke-nalkan (memberitahukan) nikmat yang ada kepada hamba-Nya dan memberi kepadanya karena syukur yang dilakukannya satu tali pengikat sehingga nikmat tersebut tidak dipakai dalam kemaksiatan tetapi digunakan dalam ketaatan atau amal yang dapat mendatangkan nikmat yang ia tunggu-tunggu, juga Dia menganugerahi kepada petunjuk  tentang cara-cara memutus jalan menggunakan nikmat dalam kemaksiatan sehingga ia terhindar dari darinya.
Bertolak dari niat untuk menghamba dalam kaitan menemukan daya kemauan yang kuat untuk menuntun dalam kekuatan pikiran ketaatan disatu sisi dan melepaskan diri dari pikiran maksiat dalam hubungan kita kepada Allah Swt. Serta disisi lain kita menumbuhkan kekuatan berpikir positif dan melepaskan diri dari pengaruh kebiasaan berpikir negatif dalam hubungan dengan manusia, maka dalam usaha meningkatkan untuk menghamba, diperlukan adanya usaha-usaha menyejukkan hati yang bersih yang tidak disukai Allah Swt adalah untuk kita ingat dalam kehidupan di dunia adalah apa yang disebut dengan : 
1) Syrik (menyekutukan Allah Swt), renungkan apa yang terungkap dalam
QS. 4 : 48“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
2) Pengrusakan, renungkan apa yang terungkap dalam QS. 5 : 64“ Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila`nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Qur’an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. 
3) Kesombongan (takabur), renungkan apa yang terungkap dalam
QS. 16 : 23“ Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
QS. 31 : 18“ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 
QS. 2 : 190“ Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. 3 : 57“ Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. 
4) Pemboros, renungkan apa yang terungkap dalam
QS. 17 : 26“ Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
QS. 17 : 31“ Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. 
QS. 2 : 185“ (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
QS. 2 : 286“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. 
5) Penghianat dan Pendosa, renungkan apa yang terungkap dalam
QS. 8 : 58“ Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.
QS. 63 : 11“ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.







.8.  KEBIASAAN PIKIRAN  MENJELAJAH SUARA ATR
      DALAM  KECEMASAN DAN KEMARAHAN  

1. PENDAHULUAN

Renungkan dalam pikiran anda bahwa pemeliharaan jasmani dan rohani hendaklah seimbang, jangan berat sebelah bahkan lebihkan kepentingan jiwa. Karena keadaan jiwa itulah terjadi orang bertinggi berendah. Jiwa itulah  yang dapat mengangkat ketingkat yang lebih tinggi. Kepada jiwa itu Tuhan memberikan kekuasaan yang dapat menguasai bumi dan alam sekelilingnya.

Oleh karena itu, pahamilah bahwa nafsu menguntit selalu, sehingga untuk meredamnya bangkitkan daya kemauan anda dalam kemampuan untuk mengelola kecemasan dan kemarahan melalui kemampuan pikiran dalam ketaatan dan berpikir positif, maka disitu kunci dalam usaha anda untuk memahami ungkapan seperti “jangan engkau mengulurkan tangan untuk menerima sesuatu dari makhluk kecuali jika engkau melihat bahwa yang memberi adalah Allah”

Dengan memperhatikan pikiran diatas, luangkan waktu anda untuk selalu memikirkan apa yang disebut dengan „Terus melangkah dalam berserah“  artinya tidak ada yang tidak saling mempengaruhi dalam kehidupan ini. Karena itu terimalah dunia ini sebagaimana adanya. Jadi jangan merasa puas dengan keadaanmu, sebab puas terhadap diri sendiri sering kali membuat kita lupa diri. Parhatianmu pada pujian atas kelebihanmu bisa membuat “terperdaya”. Apalagi bila yang memujimu adalah orang yang seebenarnya tidak menjalani apa yang engkau jalani.

Sejalan dengan apa yang kita pikirkan diatas ingatlah hidup di dunia sifat sementara, jangan engkau lupa untuk memikirkan musibah yang terjadi karena buah pikiranmu sendiri karena kcemasan dan kemarahan yang tidak engkau sadari menjadi malapeta dalam perjalanan hidup abadimu.

2. PENYAKIT KECEMASAN

Dapatkah anda keluar dari situasi diri anda dalam menghadapi penyakit kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran anda sendiri karena kekuatan jasmani dan rohani mereka selalu berputar tak henti-hentinya bagaikan alat yang merayap di belakang tujuan tersebut. Di sana berhimpun seluruh sifat-sifat khas manusia, yang hina dan yang mulia.

Ingatlah hanya kadang-kadang alat tadi ditetesi minyak pelumas guna melicinkan pergeserannya dan mencegah timbulnya bunga api yang diakibatkan oleh pembakarannya. Sedangkan syaraf manusia dalam, dalam pertarungan sengit memperebutkan harta benda itu, kebanyakan telah kehilangan unsur kelembutan tadi, mereka selalu dicekam oleh perasaan cemas hingga terbakar dan akhirnya masuk ke liang kubur.
Itulah satu kenyataan yang dihadapi manusia yang telalu mengagungkan dunia dan benda yang berdampak penyakit emosi yang disebut cemas.

Apakah artinya itu bagi anda dalam menempuh perjalanan hidup abadi, temukanlah diri anda memandang dunia, renungkan “cara menyempurnakan rahmat ialah kasih sayang Tuhan kepada anda dengan ketaatan anda. Datang ketaatan dengan keimanan dan keimanan dengan pengetahuan”

Jadi kosongkanlah hati kalian dari kei nginan-keinginan duniawi sekuat kemampuan kalian, sebab barang siapa menjadikan dunia itu sebagai cita-citanya yang paling besar Allah akan melebarkan jalan bagi kehilangannya dan menjadikan kemiskinan di depan matanya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai cita-citanya yang paling besar maka Allah akan mengumpulkan baginya segala urusannya dan menjadikan rasa puas dalam hatinya.

Belajar dari kenyataan tersebut diatas, pahamilah bahwa dalam Islam terdapat ajaran-ajaran yang baik dalam menntukan hidup manusia terhadap dunianya yang mencakup seperti 1) Mengarahkan jiwa ; 2) Menanamkan pada jiwa itu sifat menjauhi dari hal-hal yang buruk ; 3) Menanamkan keyakinan terhadap harga dirinya sebagai manusia untuk tidak melakukan perbuatan hina ; 4) Menanamkan perasaan benci terhadap sikap serakah.
Sejalan dengan apa yang kita utarakan diatas, maka menghilangkan penyebab kecemasan, cobalah anda renungkan kembali : apabila anda terkena suatu musibah yang membuat anda kuatir, apa yang akan anda lakukan ? Apakah anda akan membiarkan rasa kuatir itu melemahkan anda atau anda dapat meubahnya menjadi kekuatan ? Untuk itu 1) Tanyakan pada diri anda sendiri akibat paling buruk apa yang mungkin menimpa anda ; 2) Bersiaplah untuk menerimanya apabila hal tersebut akhirnya benar-benar terjadi ; 3) Kemudian bertindaklah dengan tenang untuk memperbaiki kondisi terburuk itu.

Cobalah anda bayangkan kembali dalam mengungkit daya ingat anda bahwa menyesali kegagalan-kegagalan masa lalu dan menangisi rasa sakit dan kesalahan-kesalahan itu dalam pandangan islam merupakan fenomena-fenome kufur kepada Allah dan tidak meyakini kekuasaan-Nya.

Logika iman mewajibkan untuk melupakan segala macam musibah ini secara keseluruhan dan memulai kehidupan yang lebih dekat kepada pengharapan, memperbanyak amal dan keberanian. 

Bertolak dari pemikiran diatas, maka temukan kekuatan pada diri anda untuk membuat kecemasan sebagai kekuatan, caranya melangkah dalam tiga pemikiran yang disebut 1) Belajar menemukan faktanya  ; 2) Analisa fakta itu ; 3) Ambil keputusan dan brtindaklah berdasarkan keputusan itu.

Dengan mengungkapkan apa yang kita pikirkan diatas, maka sebagaimana sifat ragu-ragu itu merobek-robek reputasi sebagai manusia laki-laki sehingga ia pun merupakan kebusukan bagi iman, oleh karena itu kita harus mempelajari posisi kita dalam kehidupan dengan cermat dan menggariskan karena kita buat masa depan dengan argumen yang nyata, kemudian menerjang ke muka tanpa menghiraukan akibat dan rasa takut. Dan kita harus percaa bahwa Allah menyukai kemauan keras kita sebab Dia sangat membenci orang-orang yang pengecut dan memelihara orang-orang yang bertawakal. Jadi gerakkan pikiran anda bahwa aspek kecemasan sebagai racun kehidupan.

3. PENYAKIT KEMARAHAN

Apakah anda memiliki satu atau lebih wajah kemarahan yang tidak baik dalam diri anda ? Yang mana ?

·      Bagaimana ekspresi kemarahan anda dalam hal mempengaruhi oran yang berani bagi anda, meskipun anda merasa baik-baik saja ?
·      Apakah kemarahan mempengaruhi kesenangan atau ferforma anda di rumah, di tempat kerja, atau di arena ollahraga ?
·      Apakah kesehatan, kesejahteraan atau kualitas hidup anda terganggu akibat kemarahan anda ?
·      Seberapa seringkah anda marah dengan pola-pola kemarahan khas anda yang terlihat pada hasil quisioner yang telah anda isi ?
·      Seberapa hebatkah kemarahan anda, dan seberapa lama ?

Sebagai langkah pertama, yang anda pikirkan berdasarkan hal-hal diatas, maka masih ragu apakah kemarahan benar-benar masalah bagi anda ? Oleh karena itu, merancang jalan baru, perlu anda pikirkan hal-hal di balik topeng untuk mengetahui mengenai apa yang disebut dengan pemicu, pikiran, perasaan, ekspresi kemarahan, Jadi renungkan dalam pikiran anda atas hasil yang dirasakan sehingga anda dapat membayangkan dari kewaspadaan diri menju pengeksperesiaan kemarahan yang baru.

Langkah kedua, yang anda pikirkan adalah menidentifikasi dan bersiap-siap menghadapi pemicu kemarahan. Oleh karena itu pahamilah hal-hal yang terkait dengan pemicu kemarahan.

Untuk itu renungkan dalam daya kemauan anda untuk memahami ekspresi terhadao diri sendiri, apakah anda adalah musuh terbesar bagi anda sendiri.

Jadi ketika oran lain gagal memenuhi ekspresi kita, maka bagaimana hal-hal di sekitar anda harus berjalan, untuk itu kita pikirkan mengubah ekspresi kedalam bayangan pikiran anda menjadi satu kekuatan usaha-usaha mengubah hasil. Wujudnya diperukan latihan-latihan secara teratur dengan mengajukan pertanyaan seeperti : 1) Kapankah terakhir kali anda merasa benar-benar marah atau sangat frustrasi terhadap diri sendiri ? 2) Dengan siapa anda merasa benar-benar marah belakangan ini ? 3) Bisakah anda mengingat terakhir kali anda kehilangan kendali karena sesuatu seperti mobil, komputer, dan seterusnya untuk dipikirkan.

Langkah Ketiga, pikirkan untuk mengidentifikasi kemarahan sejak dini dan meredakan gejolaknya, melalui meningkatkan kemampuan dalam mewaspadai kemarahan.

Sejalan dengan pikiran diatas, maka usahakan mengiliminasi atas faktor-faktor yang memperhebat kemarahan untuk meningkatkan daya elastisitas. Untuk mengatasinya pikirkan kelima faktor yang kita sebut dengan „tidur, stres, bahan-bahan kimia, makanan, penyakit, sedikit pencegahan.

Oleh karena itu, pikirkanlah untuk merumuskan skala kemarahan pribadi kedalam daya kemauan untuk 1) Mulailah dengan berfokus pada sebuah suasana relaksasi sempurna ; 2) Sekarang pilihlah suatu peristiwa yang terjadi belakangan ini yang akhirnya membuat anda benar-benar marah ; 3) Bayangkanlah pertambahan signifikan tingkat gejolak kemarahan anda yang muncul selanjutnya, seraya anda mengisitahap-tahap skala secara berurutan, yang muaranya adalah memuncaknya kemarahan anda.

Dengan mengungkapkan hal-hal yang disebut diatas, maka gerakkan kekuatan pikiran anda untuk menghubungkan kemarahan dengan tindakan yang baru.

Jadi apa yang naik bisa turun dengan mengelola gejolak kemarahan dengan mengembangkan kmampuan untuk mengatur apa yang disebut dengan napas kehidupan artinya membangun pernapasan diafragmatis untuk mengelola gejolak melalui teknik rlaksasi atau prosedur meditasi dengan berfokus pada pernapasan sebagai pondasi untuk meredakan gejolak untuk mengatur kondisi interal anda. Untuk itu anda harus memahami bagaimanakah pernapasan mempengaruhi gejolak kemarahan yaitu 1) Ketika otak anda mendengar percakapan diri dan mencium ancaman, bahan kimiawi stres dilepaskan dan tingkat pernapasan anda meningkat Ini karena otak anda mengirimkan oksigen lebih banyak lagi ke otot-otot dan ke otak anda sehingga anda bertarung atau mundur. ; 2) Meskipun ernapasan itu bersifat tidak sengaja dan dikontrol oleh sebagian dari batang otak anda. ; 3) Pernapasan semacam ini melibatkan pengenduran otot-otot perut sehingga paru-paru anda bebas untuk mencapai lebar yang sempurna kedalam rongga perut. Dengan demikian anda bisa bernapas dalam-dalam.

Bertolak dari apa yang diutarakan diatas, maka menegangkan otot agar menjadi rileks yang kita sebut dengan sebuah paradoks yang jitu.

Dengan pikiran tersebut anda merumuskan untuk menyatakan niat anda, melalui khayalan yang membuka jendela mental meuju realitas yang lebih damai artinya bergerak untuk pengalihan segala sesuatu yang dapat membantu kedalam apa yang kita bayangkan mengenai mengecilkan kobaran api kedalam sebuah pemikiran menjadi suatu intergrasi yang kita pikirkan, untuk itu diperlukan kebiasaan untuk melatih diri.

Langkah Keempat, adalah terkait akan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran-pikiran yang memicu kemarahan.

Oleh karena itu anda harus memikirkan untuk menggali pikiran-pikiran yang memicu kemarahan dengan mengerakkan apa yang disebut dengan percakapan diri yaitu bagaimana pemikiran anda hari ini ? Untuk itu anda mencoba membayang-bayangkan apa yang terpikirkan, setelah itu saatnya untuk menulis ulang ?

Dengan menulis ulang naskah yang kita pikirkan berarti anda kemauan untuk mempelajari dialog batin baru artinya mengganti percakapan diri yang ontraproduktif dengan yang produktif. Jadi gambaran baru itu merupakan hasil pikiran yang menciptakan suatu realitas yang baru, dengan begitu melahirkan dari pikiran ke tindakan. Sejalan dengan itu diperlukan latihan secara berkesinambungan.

Langkah Kelima, memikirkan dengan daya kemauan yang kuat dengan keinginan tetap tenang dalam situasi panas artiya adanya kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan sikap yang asertif artinya 1) Apa yang yang mesti dihindari dalam wajah-wajah kemarahan dalam komunikasi ; 2) Bagaimana mewujudkan kemarahan menjadi suatu yang produktif dengan penyelesaian masalah yang asertif ; 3) Ketika perbedaan mencuat, maka pikirkan untuk meringankan konflik dengan penyelesaian masalah yang asertif ; 4) pikirkan dalam keinginan tetap pada jalurnya.

Apa yang anda pikirkan bila Ketika kemarahan tertuju pada anda, maka gerakkan kemampuan berpikir anda kedalam apa yang disebut 1) Relakan gejolak amarah anda sendiri ; 2) Tidak menimpali wajah kemarahan orang lain.

Dengan pikiran diatas brarti anda mampu menghadapi dan mengatasi permusuhan dan agresi, dengan demikian anda mampu untuk mewujudkan apa yang disebut dengan menjaga kearifan sebagai suatu pendekatan menanggapi wajah kemarahan yang tidak lang dan pasif, sehingga tetap berjalan di atas rel seperti yang yang anda pikirkan. Oleh karena itu latihlah kemampuan anda kedalam apa yang anda akan pikirkan secara teratur dan berkesinambungan dalam melatih diri
Langkah Keenam, wujudkan daya kemauan anda untuk berada tetap berjalan di atas rel artinya mempertahankan perilaku baru  dan menghadapi penghalang. Artinya 1) Bayangkan dalam pikiran anda membangun kebiasaan marah yang baru artinya menuntut pelatihan yang berencana, untuk itu diperlukan keterampilan sebelum badai berkecamuk, dengan begitu menjadi satu kekuatan baru karena biasa.

Sebaliknya jika apa yang anda pikirkan itu tergelincir tidak seperti yang anda harpakan, maka renungkan pantang mudur, walaupun mungkin melakukan suatu kekeliruan. Yang menjadi masalah anda untuk kembali memikirkan mencegah ketergelinciran artinya seberapa jauh anda memikirkan bahwa masa depan berada di tangan anda. Jadi ingatlah dalam kemauan anda untuk memikirkan kembali bahwa mengelola kemarahan adalah sebuah perjalanan.

4. PENUTUP

Kita selalu mendengar ungkapan kata „sakinah“ dan hal ini banyak kita ketemukan dalam kepercaaan dan keyakinan, itu berarti menumbuhkan perasaan iman dalam jiwa berupa rasa tntram yang mengantarkan kepada kekhusukan kepada Allah, percaya kepada ketetapan-Nya dan memohon pertolongan-Nya setiap kali menghadapi perkara-perkara yang  yang dapat menuntunnya.

Oleh karena itu, kita harus mempelajari posisi kita dalam kehidupan dengan cermat dan menggariskan rencana kita buat masa depan dengan argumen yang nyata, kemudian menerjang ke muka tanpa menghiraukan akibat dan rasa takut.

Kita harus percaya bahwa Allah menyukai kemauan keras kita sebab Dia sangat membenci orang-orang yang pengecut dan memelihara orang-orang yang bertawakal.

Sejalan apa yang kita utarakan diatas, maka bangkitkan daya kemauan agar kebiasaan pikiran untuk menjelajah suara atr dalam menata pengelolaan yang berkaitan dengan kecemasan dan kemarahan sebagai langkah usaha untuk memotivasi dan berinteraksi dengan keyakinan dan kepercayaan anda sebagai langkah untuk memanfaatkan kekuatan pikiran dalam ketaatan dan pikiran positif.
 



Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
.7 DALAM  USAHA MENUJU PERJALANAN HIDUP
      KEBIASAAN  PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
      SEJAHTERA.

1. PENDAHULUAN

Pikirkanlah, bahwa jangan bersahabat dengan orang yang kondisinya tidak membangkitkan semangatmu dan perkataannya tidak mengantarkan pada Allah.

Oleh karena itu ingatlah selalu bahwa tidak ada yang tidak saling mempengaruhi dalam kehidupan ini. Karena itu terimalah dunia sebagai mana adanya. Tetapi pilihlah bagian terbaiknya meski engkau juga haus mengakui bagian terburuknya. Jadi ketuklah dinding jiwamu agar engkau secara sadar dapat meningkatkan kekuatan kesadaran, kecerdasan dan akal agar mampu mengukur keadaanmu agar bisa bijak menempatkan diri dalam pergaulan.

Bila dirimu masih termasuk pribadi yang labil dan mudah terpengaruh sebaiknya pilihlah teman yang bisa mengantarkanmu pada kesadaran untuk hidup dalam keseimbangan dan prinsip yang teguh. Jadi bisa jadi perilaku temanmu baik, tetapi pembicaraannya tidak sesuai dengan keadaanmu. Sepenuhnya bukan sebab temanmu tapi sebab dirimu yang tidak pandai memilih pergaulan.

Oleh karena itu, jangan merasa puas dengan keadaanmu sebab puas terhadap diri sendiri sering kali membuat kita lupa diri. Jadi ingatlah bahwa perhatianmu pada PUJIAN dan KELEBIHANMU bisa membuat apa yang kita sebut dengan „TERPERDAYA“.

Sejalan apa yang kita bicarakan diatas, mengingatkan kita pada suatu kenyataan seperti tidak disebut sedikit amal yang bersumber dari kalbu yang zuhud, sebaliknya tidak dapat disebut banyak amal yang bersumber dari kalbu yang tamak.

Dengan belajar ungkapan diatas, maka belajarlah ikhlas dalam beramal. Sebab keikhlasan  bagaikan mataair jernih yang menyuburkan. Hati yang ikhlas bagaikan tanah subur. Sekecil apa pun benih mudah tumbuh dan berkembang. Lebih dari itu buahnya pastilah sempurna. Engkau akan merasakan nya sepanjang usia.
Jauhilah sikap tamak karena sikap tamak bagaikan „air limbah“ yang mematikan.

Ungkitlah ingatanmu bahwa amal yang baik hasil dari kondisi spritual yang baik. Sementara kondisi spiritual yang baik bersumber dari kemampuannya menerima berbagai kedudukan yang Dia berikan. Jadi ingatlah bahwa keadaan lahir kita sangat berkaitan dengan batin kita.Jadi yang terungkap dalam perilaku kita adalah gambaran yang tersembunyi dalam hati kita. Hanya orang-orang yang mau mengaktifkan „RASA“ yang bisa menikmati limpahan keselaran hidup.
     
2.  GARISKAN TUJUAN

Cobalah ungkit pikiran anda bahwa perjalanan hidup anda apakah memiliki tujuan. Jika tujuan hidup memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan, mengapa manusia tidak menentukan tujuan hidup mereka ? Mengapa kita takut menuangkan diatas kertas putih sambil menliskan rencana dan tujuan hidup kita ? Mengapa kita takut pada cahaya yang menerangi jalan kehidupan kita ?

Oleh karena itu, cobalah anda renungkan kembali, alasan anda untuk tidak memikirkannya. Dalam hal ini ada kemungkinan dengan alasan apa yang disebut 1) Rasa takut ; 2) Tidak percaya diri ; 3) Kebiasaan menunda ; 4) Tidak ada perhatian ; 5) Tidak berpengetahuan.

Dengan memperhatikan alasan-alasan tersebut, lebih lanjut timbul pertanyaan “mengapa harus punya tujuan? Jawabannya adalah 1) Peran untuk kontrol diri ; 2) Percaya diri ; 3) Kepribadian yang berkembang ; 4) Kemampuan mengelola waktu ; 5) Nikmatilah kehidupan anda.

Bagaimana anda menentukan tujuan hidup ?  Yang perlu anda pahami pertama meletakkan landasan berpikir yang mencakup 1) Mendewasakan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual ; 2) Tegakkan kepribadian anda sjalan dengan titik 1. diatas ; 3) Sikap dalam profesi anda yang mencakup masa depan ; 4) Menyingkapi hal yang terkait dengan materi ; 5) Menyingkapi hal yang terkait dengan kesehatan.

Sejalan dengan renungan anda atas landasan kekuatan pikiran diatas, berusahalah anda gerakkan pikiran untuk keseimbangan kelima pondasi diatas, untuk itu pikirkan yang terkait dengan 1) Selalu sadar pada apa yang anda kerjakan ; 2) Tanyakan kepada diri sendiri ; 3) Kapan? ; 4) Bagaimana? ; 5) Apa yang harus dilakukan?

Dengan memperhatikan hal-hal yang kita bicarakan diatas, maka dalam merumuskan untuk Menentukan Arah Perjalanan, sejalan ketika ada keharmonisan antara nilai-nilai, perhatian, kinginan dan tujuan hidup kita, dengan begitu daya kemauan yang kuat melahirkan daya dorong sebagai faktor pnggerak untuk mewujudkan tujuan dan keinginan anda, maka lihatlah pula hal yang terkait dengan pikiran mengenai Tujuan Berkesinambungan dan Tujuan yang Berhenti.
Yang kita maksudkan Tujuan Yang Berhenti adalah seperti mengurus badan / diet atau berhenti merokok dsb. Sedangkan Tujuan Yang berkesinambungan adalah seperti merencanakan masa depan anda, meningkatkan posisi anda dsb.

Untuk mempertajam kemampuan pikiran kita, maka tujuan dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1) Yang kita sebut dengan tujuan jangka pendek ; 2) Tujuan jangka menengah ; 3) Tujuan jangka panjang. Rumuskan tujuan tersebut yang dikaitkan dengan waktu. Dalam hal ini dapat anda gunakan apa yang disebut dengan kebiasaan berpikir dalam analisis SWOT.

Yang perlu diingat adalah prinsip-prinsip yang harus dipahami dan dijalankan secara konsisten yang kita sebut prinsip dengan 1) Tentukan keinginan dengan niat yang bai ; 2) Merumuskan tujuan yang realistis dan dapat dicapai ; 3) Gerakan kekuatan ambisi anda ; 4) Gerakkan terus dalam pikiran atas tujuan anda ; 5) Membuat keputusan ; 6) Tulislah secara baik dan sistimatis atastujuan anda ; 7) Menentukan batas waktu ; 8) Menyadari potensi diri ; 9) Pelajari kendala-kendala yang akan dihadapi ; 10) Maju ; 11) Perbaiki rencana anda; 12) Konsisten.

Dengan demikian dari apa yang kita utarakan diatas, berarti anda mampu untuk mengarah ke tujuan, dengan mengariskan tahap-tahap mencapai tjuan dan jalan mencapai tujuan anda.

3. PENUTUP

Dengan daya kemauan yang kuat mendorong anda untuk memikirkan usaha menuju perjalanan hidup sejahtera berarti anda memikirkan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selagi hidup, maka disitu diperlukan seperangkan pengetahuan yang terkait dengan apa yang anda pikikan dalam menerapkan manajemen waktu karena waktu bagi anda menjadi kehidupan.

Oleh karena itu kembangkan pengetahuan anda menjadi keterampilan yang diwujudkan dari pengalaman anda sehingga anda dapat menangkap apa yang anda pikirkan untuk mewujudkan arti keberhasilan sejati anda.

Jadi ingatlah apa yang anda kerjakan hari ini adalah hasil pikiran anda sendiri, sehingga membangun mental yang kuat menentukan kekuatan pikiran anda untuk memilih perjalanan hidup ni menuju ke surga anda dan atau neraka anda dalam memandang dunia ini.

Dengan demikian renungkan tujuan perjalan hidup anda, maka disitu terletak adanya kemauan yang kuat untuk berserah pada takdir dan anugrah sehingga timbul kemauan anda untuk menggerakkan unsur jiwa untuk mengetuk kesadaran dan perubahan.

Bermula mengerakkan KESADARAN dalam keinginan berdasarkan niat yang kuat atas segala PERSEPSI anda yang mendorong daya ingat anda kedalam apa yang kita sebut dengan KEBUTUHAN PRIBADI dengan kemauan untuk behijrah kepada Allah, maka akan mendorong keinginan anda kedalam apa yang kita sebut dengan KEKUATAN MELETAKKAN FONDASI KEHIDUPAN YANG SEIMBANG seperti yang telah kita utarakan pada bagian terdahulu merupakan kunci mewujudkan apa yang kita pikikan untuk melakukan perubahan atas diri kita.


Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
6. KEBIASAAN  PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR

      DALAM BERPIKIR KETAATAN VERSUS MAKSIAT



1. PENDAHULUAN



Sejalan dengan kekuatan „berpikir keaatan“, maka anda dapat membayangkan apa yang tampak tidak selalu seperti yang sejatinya.Kenalilah tabiat dunia dengan hatimu. Kekayaan, kedudukan terhormat, dan prestise dalam sosial hanyalah bagian yang sangat kecl dari kekuasaan-Nya yang tiada terbatas.



Ingatlah bahwa masa kemuliaan dunia itu terbatas dan anda tidak bisa mencegah saat masa itu bisa, sehingga sempurnakan penggerak unsur jiwamu sebagai alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal agar engkau menemukan-Nya lebih dekat daripada apa pun.



Oleh karena itu, kekuatan berpikir ketaatan bila dapat kita tumbuhkan mampu untuk tidak tertipu pada yang tampak, sehingga ada daya kemauan untuk tanggalkan kebanggaanmu pada kemuliaan duniawi dengan usaha menyempurnakan kesadaran untuk menuntun kedalam usaha meninggalkan kebiasaanmu yang bergantung kepada makhluk  sebab akan membuatmu suntuk dan takluk yang mendorong menjadi candu.



Bertolak dari ungkapan pikiran diatas, sadarilah bahwa dalam pikiran ini ada apa yang disebut dengan „Balasan Ketaatan“ yaitu bila engkau ingin cepat sampai kepad-Nya bersegeralah menuju-Nya. Jangan tunda amalmu sebab dia senantiasa mengiringinya dengan balasan.



Dengan begitu cukuplah sebagai alasan Allah atas ketaatanmu ketika dia meridoimu sebagai pelaku ketaatan, sehingga ini tidak terbayangkan oleh kita, sebab kita sering menganggap ketaatan adalah pilihan kita semata.



Oleh karena itu, belajar kepada para Rasul dan nabi-Nya, begitu banyak dalam surat dan ayat yang dapat kita pelajari dalam Al Quran dimana para teladanan itu selalu mengungkapkan rasa cukupnya balasan dari Allah.



2. KETAATAN VERSUS MAKSIAT



Bertitik tolak pemikiran yang kita ungkapkan diatas, maka bagaimana kekuatan pikiran ini dapat mendalami untuk kita pahami apakah ada hubungan dengan anggota badan untuk menjadikan kedewasaan kita berpikir.



Jadi apakah mengetuk dinding jiwa dalam usaha apa sebaiknya sudah kita pikirkan bahwa apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki oleh agama dan yang dicintai-Nya ? Disinilah letak kunci seberapa jauh kita dapat meningkatkan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual untuk dapat menuntun hal-hal yang terkait dengan :

1)    Anggota badan yang berupa MATA, diciptakan oleh Allah untuk meneliti dan mengenangkan kerajaan langit dan bumi agar dijadikan sebagai suri teladan hidupnya dan digunakan untuk melakukan ketaatan.



2)    Anggota badan yang berupa TELINGA diciptakan kita sanggup mendengar keluhan orang-orang yang teraniaya, orang-orang yang kelaparan, sengsara dan mampu mendengar kata-kata hikmat yang banyak berisi ilmu pengetahuan.



3)    Terhadap lisannya juga dapat diberikan pemikiran yang demikian artinya mendekatkan diri kepada Allah itu dengan menggunakan lisanku ini.



4)    Terhadap harta kekayaan juga membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam.



Kita dapat membayangkan dalam kekuatan untuk dapat mengungkit daya ingat atas hal-hal yang kita utarakan diatas menjadi daya kemauan dalam mewujudkan bagaimana dapat dipercepat usaha-usaha yang baik-baik dengan milik-milik-Nya itu dan merenungkan pula agar supaya amalan yang akan dikerjakan dapatlah didasarkan pada keikhlasan hati yang semurni-murninya. Dengan cara berpikir tersebut seberapa jauh kita dapat melepaskan diri dari kebiasaan pikiran yang bersifat maksiat.



3. PENUTUP



Mengetuk dinding jiwa dalam usaha-usaha membangun daya kemauan yang kuat dengan kekuatan „kesadaran, kecerdasan dan akal“ kedalam kebiasaan pikiran untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam proses berpikir  „KETAATAN disatu sisi dan disisi lain mampu lepas dari pikiran „MAKSIAT“



Dalam mengungkapkan tersebut akan ditentukan oleh kemampuan anda untuk selalu selalu meningkatkan kedewasaan dalam prikir rohaniah, sosial, emosional dan intelektual dima setiap manusia mulai sjak terbitnya matahari sampai terbenamnya memeriksa seluruh anggotanya yang tujuh yakni MATA, TELINGA, LISAN, KEMALUAN, PERUT, TANGAN dan KAKI, kemudian seluruh tubunya, apakah pada saat itu masih tidak sedang mengandung kemaksiatan.



Oleh karena itu, renungkanlah dalam mengetuk dinding jiwa dimana sekiranga masih ada kemaksiatan yang sedang dilakukan, hendaklah seketika itu juga ditinggalkan. Andaikata hari kemarinnya melakukan hendaklah disusuli / ditutupi oleh perasaan perasaan menyesal dan berhasrat untuk meninggalkan selama-lamanya.





Normal
0
false
false
false
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:”";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
6. KEBIASAAN  PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR

      DALAM BERPIKIR KETAATAN VERSUS MAKSIAT

  
1. PENDAHULUAN



Sejalan dengan kekuatan „berpikir keaatan“, maka anda dapat membayangkan apa yang tampak tidak selalu seperti yang sejatinya.Kenalilah tabiat dunia dengan hatimu. Kekayaan, kedudukan terhormat, dan prestise dalam sosial hanyalah bagian yang sangat kecl dari kekuasaan-Nya yang tiada terbatas.


Ingatlah bahwa masa kemuliaan dunia itu terbatas dan anda tidak bisa mencegah saat masa itu bisa, sehingga sempurnakan penggerak unsur jiwamu sebagai alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal agar engkau menemukan-Nya lebih dekat daripada apa pun.

Oleh karena itu, kekuatan berpikir ketaatan bila dapat kita tumbuhkan mampu untuk tidak tertipu pada yang tampak, sehingga ada daya kemauan untuk tanggalkan kebanggaanmu pada kemuliaan duniawi dengan usaha menyempurnakan kesadaran untuk menuntun kedalam usaha meninggalkan kebiasaanmu yang bergantung kepada makhluk  sebab akan membuatmu suntuk dan takluk yang mendorong menjadi candu.


Bertolak dari ungkapan pikiran diatas, sadarilah bahwa dalam pikiran ini ada apa yang disebut dengan „Balasan Ketaatan“ yaitu bila engkau ingin cepat sampai kepad-Nya bersegeralah menuju-Nya. Jangan tunda amalmu sebab dia senantiasa mengiringinya dengan balasan.



Dengan begitu cukuplah sebagai alasan Allah atas ketaatanmu ketika dia meridoimu sebagai pelaku ketaatan, sehingga ini tidak terbayangkan oleh kita, sebab kita sering menganggap ketaatan adalah pilihan kita semata.



Oleh karena itu, belajar kepada para Rasul dan nabi-Nya, begitu banyak dalam surat dan ayat yang dapat kita pelajari dalam Al Quran dimana para teladanan itu selalu mengungkapkan rasa cukupnya balasan dari Allah.



2. KETAATAN VERSUS MAKSIAT



Bertitik tolak pemikiran yang kita ungkapkan diatas, maka bagaimana kekuatan pikiran ini dapat mendalami untuk kita pahami apakah ada hubungan dengan anggota badan untuk menjadikan kedewasaan kita berpikir.



Jadi apakah mengetuk dinding jiwa dalam usaha apa sebaiknya sudah kita pikirkan bahwa apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki oleh agama dan yang dicintai-Nya ? Disinilah letak kunci seberapa jauh kita dapat meningkatkan kedewasaan berpikir dalam rohaniah, sosial, emosional dan intelektual untuk dapat menuntun hal-hal yang terkait dengan :

1)    Anggota badan yang berupa MATA, diciptakan oleh Allah untuk meneliti dan mengenangkan kerajaan langit dan bumi agar dijadikan sebagai suri teladan hidupnya dan digunakan untuk melakukan ketaatan.



2)    Anggota badan yang berupa TELINGA diciptakan kita sanggup mendengar keluhan orang-orang yang teraniaya, orang-orang yang kelaparan, sengsara dan mampu mendengar kata-kata hikmat yang banyak berisi ilmu pengetahuan.



3)    Terhadap lisannya juga dapat diberikan pemikiran yang demikian artinya mendekatkan diri kepada Allah itu dengan menggunakan lisanku ini.



4)    Terhadap harta kekayaan juga membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam.



Kita dapat membayangkan dalam kekuatan untuk dapat mengungkit daya ingat atas hal-hal yang kita utarakan diatas menjadi daya kemauan dalam mewujudkan bagaimana dapat dipercepat usaha-usaha yang baik-baik dengan milik-milik-Nya itu dan merenungkan pula agar supaya amalan yang akan dikerjakan dapatlah didasarkan pada keikhlasan hati yang semurni-murninya. Dengan cara berpikir tersebut seberapa jauh kita dapat melepaskan diri dari kebiasaan pikiran yang bersifat maksiat.



3. PENUTUP



Mengetuk dinding jiwa dalam usaha-usaha membangun daya kemauan yang kuat dengan kekuatan „kesadaran, kecerdasan dan akal“ kedalam kebiasaan pikiran untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam proses berpikir  „KETAATAN disatu sisi dan disisi lain mampu lepas dari pikiran „MAKSIAT“



Dalam mengungkapkan tersebut akan ditentukan oleh kemampuan anda untuk selalu selalu meningkatkan kedewasaan dalam prikir rohaniah, sosial, emosional dan intelektual dima setiap manusia mulai sjak terbitnya matahari sampai terbenamnya memeriksa seluruh anggotanya yang tujuh yakni MATA, TELINGA, LISAN, KEMALUAN, PERUT, TANGAN dan KAKI, kemudian seluruh tubunya, apakah pada saat itu masih tidak sedang mengandung kemaksiatan.



Oleh karena itu, renungkanlah dalam mengetuk dinding jiwa dimana sekiranga masih ada kemaksiatan yang sedang dilakukan, hendaklah seketika itu juga ditinggalkan. Andaikata hari kemarinnya melakukan hendaklah disusuli / ditutupi oleh perasaan perasaan menyesal dan berhasrat untuk meninggalkan selama-lamanya.






         MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA  YANG BERWIBAWA DAN KUAT
1. PENDAHULUAN
Tulisan ini merupakan cetusan hati dari warga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang selama ini menjadi tuntunan kami dalam berperilaku dan bersikap yang bertolak dari kekuatan pikiran Ketaatan yang menuntun kami dalam hubungan dengan Allah Swt dan kebiasaan pikiran yang bersifat Positif memandang dalam hubungan dengan manusia.
Bertitik tolak dari pemikiran diatas, ada baiknya kami mengutarakan kembali sebelum dan sesudah kepergian Taufig Kiemas untuk mengungkapkan kembali pada saat setelah tiada ada diantara kita cara pendekatan berpikir positif dan sebelumnya ada pula cara pendekatan berpikir negatif mengenai „Empat Pilar Bangsa“ ( PANCA SILA, UUD 1945, NKRI, BHINEKA TUNGGAL IKA), itulah satu kenyataan kita hadapi dalam perjalanan hidup ini apakah ia masa menjadi tua, tua, dewasa dan muda sejalan dengan daur hidup mereka.
Tapi dalam kesempatan ini, Almarhum menjadi inspirasi kami sejalan dengan tuntunan orang tua kami, maka saat berdiri sampai saat ini akan memasuki umur 12 tahun berdirinya LSM GMBI kiranya perlu kami sampaikan mengenai pandangan untuk menanggapi secara positif apa yang diungkapkan oleh Bapak Muhamad Tauiq Kiemas (Alm) dengan Judul „MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA YANG BERWIBAWA DAN KUAT“
Dalam tulisan ini kami mengibaratkan membangun sebuah rumah yang kokok dan mampu bertahan sepanjang zaman dari dampak pengaruh faktor internal dan eksternal. Pengalaman kami mengajarkan selama 12 tahun LSM kami berdiri, menanamkan dan mengajarkan warga kami dan masyarakat di berada dalam lingkungan kami, apa yang menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara.
Untuk mengetahui apa yang kami perjuangkan tertuang dalam „Buku Panduan“ Aktivis Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia, sebagai Pedoman Perjuangan GMBI Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga ; Program Umum Sebagai Garis besar Haluan GMBI ; Moto Perjuangan GMBI Menciptakan Kader Anak Bangsa Bermoral, Pintar, Solid Dan Berani.
Tiga Pegangan Buat Aktivis Dan atau Anggota GMBI
  • Bahagia dan Sa’adah hanya akan dirasakan oleh orang yang membela Keyakinan, Kebenaran dan Keadilan.
  • Kemenangan dan Kejayaan hakiki akan diberikan kepada para pejuang yang rela berkorban, kuat menahan penderitaan dan epapaan.
  • Tegaklah dengan keyakinan dan perjuangan karena makna dan guna hidup terletak pada keyakinan dan perjuangan.
Ikrar Janji Aktivis – Anggota LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia – GMBI
  1. Kami keluarga besar GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) adalah sebagai manusia yang bergabung dalam kumpulan atau disebut organisasi LSM ang percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Kami keluarga besar GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) siap Bela Negara sebagai perwujudan Anak Bangsa yang berdaulat, bermartabat dan merdeka demi terwujudnya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai Harga Mati.
  3. Kami keluarga besar GMBI Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) menyatakan sikap dan berkomitmen bahwa PANCASILA adalah falsafah Berbangsa dan Bernegara sebagai kepribadian yang Berdaulat, Bermartabat, Adil serta menjunjung Keaneka ragaman sesuai Bhineka  Tunggal Ika , Berbeda-beda tapi satu.
  4. Kami, Keluarga Besar GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Akan Taat, Patuh, Loyal terhadap  Lembaga Tertinggi  GMBI sebagai pendiri dan GMBI keseluruhan sebagai wujud mengembangkan sayap mengedepankan perjuangan mengangkat Harkat dan Martabat Masyarakat Bawah Khususnya. Ummnya Masyarakat Indonesia menuju sejahtera atas dasar kekeluargaan gotong royong yang dilandasi Amanah,, Amaliah, dan Istiqomah serta siap dengan segala resiko melaksanakan Amar Maruf Nahi Mungkar (tegakkan kebenaran dan berantas kedholiman  / kejahatan/ penindasan)
  5. Kami, keluarga besar GMBI (gerakan Masyarakat Bawah Indononesia) akan tunduk  serta patuh kepada Aturan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, Program Umum, Peraturan Oganisasi, Keputusan Lembaga tertinggi, Peraturan periundangan-undangan yang berlaku, juga tetap Setia Bela Pancasila , Setia pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, mengutamakan Kerja Keras, Jujur dan Bertanggung Jawab Dalam Melaksanakan Pembaharuan dan Pembangunan Untuk Meletakkan Peran Serta Masyarakat di NKRI sebagai Belanegara.
2. MENYAMAKAN POLA PIKIR















                                        PEMIMPIN
                                DAN PENGIKUT
                           MEMILIKI KEKUATAN
                               JIWA BERMORAL





               MEMBANGUN SISTEM KETERBUKAAN
               DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA





                      P                U                            B                              
                      A                U                            H
                      N                D                             I
                      C                               N .            N
                      A                1             K .            N
                                         9             R .            E
                      S                 4             I  .            K
                      I                  5                             A
                     L                                               
                    A                                                 T.
I.





                                BUDAYA
              BERBANGSA DAN BERNEGARA
Membangun suatu bangunan yang kokoh secara fisik mudah dilihat, tetapi sebaliknya membangun kebiasaan dengan daya kemauan yang kuat bergantung sudut pandang pemikir itu sendiri karena apa yang dapat diungkapkan bergantung keinginan saudara yang tak dapat terlihat adanya.
Oleh karena itu, dalam menanggapi buah pikiran yang selama ini disuarakannya mengenai „Isi UUD 1945“ oleh Bapak M. Taufik Kiemas (Alm) yang baru saja meninggalkan kesan yang mendalam mengenai kepribadian beliau sebagai seorang politikus sejati yang memberikan inspirasi bagi warga GMBI dalam kehidupan organisasi yang kami bina saat ini.
Bertolak dari pikiran itu, kiranya dalam kesempatan kami ingin mengajak agar pokok pikiran yang dilontarkan dapat kita aktualisasikan dengan baik, maka diperlukan satu kesamaan dalam menyamakan pola pikir.
Kehidupan masa kini ke masa depan dibutuhan perubahan pola pikir secara radikal dalam memecahkan masalah daur hidup berbangsa dan bernegara yang sudah terpuruk dan kritis, oleh karena itu diperlukan untuk menyamakan pola pikir dengan tujuan :
 1) Memberikan peluang untuk kita bisa bertukar pikiran tentang menyatukan kesamaan visi dalam bersikap dan misa dalam berperilaku ;
2) Menyatukan kesamaan pandangan dalam merumuskan masalah yang kita hadapi terhadap pelaksanaan demokrasi dan manusia secara utuh ;
3) Mengembangkan kebersamaan dalam komitmen untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan berbangsa dan bernegara ;
4) Merumuskan pemikiran pemecahan untuk tumbuh dan berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5) Tanpa niat dengan keinginan yang ikhlas tidak mungkin kita dapat menemukan titik pandang yang sama untuk mwujudkan cita-cita yang termuat dalam muadimah UUD 1945.
6) Keadaan tersebut mendorong Negara dan bangsa indonesia tidak bisa keluar dari daur hidup yang terpuruk yang disebut dengan masalah yang komplek dan penyakit yang kita sebut dengan „KEMISKINAN“
3.  MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA YANG BERWIBAWA DAN KUAT
Seperti yang telah diungkap dalam gambar bahwa untuk membangun gedung yang yang kokoh yang tidak mudah diterpa oleh gelombang perubahan yang maha dahsyat sekalipun diperlukan pemahaman yang yang mendalam, apa yang kami maksudkan adalah:
Pertama, Pondasi yang kita sebut dengan „Budaya Berbangsa dan Bernegara.
Kedua, Tiang sebagai penyanggah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Isi UUD 1945, yang terdiri dari 1) Pancasila yang tertuang dalam pembukaan / preambul 2) UUD 1945 itu sendiri ; 3) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ; 4) Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga, Plapon sebagi tempat berpijak yang kita sebut dengan Membangun sistem keterbukaan dalam Berbangsa dan Bernegara
Keempat, Atap sebagai pelindung yang digerakkan oleh Kepimpinan, Pemimpin dan Pengikut memiliki kekuatan jiwa bermoral dalam arti memberikan keteladanan.
P O N D A S I
Memahami konsepsi budaya mendorong kita untuk memahami apa arti memasuki abad 21 , suatu abad yang telah ditandai oleh perubahan dari masyarakat industri ke ke masyarakat informasi ke masyarakat pengetahuan.
  • Perubahan tersebut menunjukkan pula, perlunya satu usaha untuk melakukan pendekatan baru dalam mewujudkan daur hidup dalam bersikap dan berperilaku berbasiskan suatu „Konsepsi Budaya“ yang jelas.
  • Merumuskan pendekatan sebagai rumusan konsepsi berdasarkan penguraian kata kedalam makna huruf menjadi kata bermakna. BUDAYA adalah kemampuan seseorang dalam BERPIKIR untuk dapat menggerakkan USAHA-USAHA dalam memanfaatkan kesadran, kecerdasan dan akal untuk menciptakan DAYA CIPTA dalam menjalankan AMANAH yang berlandaskan ke YAKINAN dengan AGAMA yang dianutnya.
  • Yang termasuk unsur-unsur kedalam konsepsi budaya dari suatu komunitas adalah Nilai, Norma, Wewenang dan Ganjar.
  • Merumuskan persfektif konsepsi budaya kedalam keputusan strategik yang mencakup Visi, Misi, Tujuan, strategi, kebijaksanaan
  • Visi Berbudaya adalah kemampan manusia membangun CITRA dalam melaksanakan “prima dalam karsa” dan “sadar dalam karya” dari suatu komunitas sebagai manusia yang unggul berdasarkan pelaksanaan BUDAYA yang memiliki kejelasan formal atas nilai, norma, wewenang dan ganjar mendalam sebagai penuntun menuju ke ARAH  kesiapan yang mampu memasuki setiap perubahan dengan TUJUAN membangun kebiasaan yang produktif.
  • Misi Berbudaya adalah kemampuan manusia dalam suatu komunitas dalam usaha-usaha untuk MEMPERHATIKAN perilaku dalam mengkmunikasikan kehangatan serta MEMBIMBING dalam membangun kepercyaan dan keyakinan dengan pemikiran ANALITIS STRATEGIS melihat masa depan yang bersifat antisipatif dari sudut pandang yang berifat EKSPRESIF dengan pnguasaan wawasan dan imajinasi.
APLIKASI BUDAYA BERBANGSA DAN BERBANGSA (B3I)
  • Meningkatkan persatuan dan kesatuan nasional sambil menghormati secara wajar keanekaragaman dalam rngka persatuan dan kesatuan yang dilambangkan oleh PANCASILA tidak hanya dasar negara secara formal etapi juga telah menempa identitas bangsa kita
  • Pendekatan sebagai rumusan konsepsi bertolak dari unsur kata menjadi kata bermakna BUDAYA (berpikir, usaha-usaha, daya cipta, amanah, amanah, yakin, agama) ; BERBANGSA (berjiwa, etika, rukun, berbudi, aqlak, nurani, gerakan, sosial, adil) ; BERNEGARA (bersatu, emosional, rasional, nasional, eklektis, gabungan, antar, ras, agama) ; INDONESIA (intergrasi, nasional, daerah, organisasi, negara kesatuan, ekonomi, sejahtera, impian, amanah).
  • Dengan pemahaman dari unsur kata, maka dirumuskan kepeutusan strategik kedalam Visi B3I, Misi B3I, Tujuan, Strategi, Kebijaksanaan.
  • B3I adalah wujud sikap dan perilaku sebagai manusia indonesia seutuhnya dalam kemampuan memanfaatkan kesadaran, kecerdasan dan akal kedalam usaha mengaktualisasikan makna BUDAYA BRBANGSA BERNEGARA INDONESIA sebagai pedoman yang harus dianut selaku warga ngara.
  • Bertolak dari pemahaman unsur ( nilai, norma, wewenang, ganjar) dan pengaruh B3I dengan merumuskan Visi B3I dan Misi B3I, maka 45 butir nilai dalam P4 harus dijabarkan kedalam Norma, Wewenang dan Ganjar atas dasar Nilai Pancasila sebagai nilai-nilai utama.
  • Kekuatan melaksanakan B3I ditentukan oleh terbangunnya peran iklim organisasi, peran gaya kepemimpinan dan peran sumber daya manusia dalam suatu sistem.
  • Agar pelaksanaan B3I menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga mendorong sikap dan perilaku sejalan dengan keinginan yang kuat untuk  mewujud Pembangunan dan hak-hak manusia ; Pembangunan dan kebutuhan manusia ; Pembangunan dan pertumbuhan manusia dibutuhkan kekuatan B3I yang di formalkan sebagai satu kekuatan sebagai pedoman.
T I A N G / P I L A R
Tiang sebagai penyanggah, seharusnya tetap tidak berubah harus dipertahankan sepanjang masa. Kenyataan dengan keterbatasan dalam penguasaan dari perumus, maka tidak heran yang memiliki kekuasaan dapat mempengaruhi dalam bersikap dan berperilaku memandang kedudukan tiang / pilar sehingga dengan kekuasan mendorong terjadi perubahan pertama disahkan 19 oktober 1999 ; perubahan kedua disahkan 18 agustus 2000 ; perubahan ketiga disahkan 10 november 2001 ; perubahan keempat disahkan 10 agustus 2002. Yang lebih aneh lagi dalam perubahan mengungkapkan angka kuantitip.
Tiang sebagai penyanggah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Isi UUD 1945, yang terdiri dari 1) Pancasila yang tertuang dalam pembukaan / preambul 2) UUD 1945 itu sendiri ; 3) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ; 4) Bhinneka Tunggal Ika, menjadi tidak utuh, seperti yang diharapkan oleh pendiri.
P L A P O N
Sebagi tempat berpijak, plapon  yang kita sebut dengan Membangun sistem keterbukaan dalam Berbangsa dan Bernegara tidak pernah terwujud disebabkan tidak  setiap keputusan dari kejelasan rumusan masalah yang dapat dikelompokkan dalam masalah kritis, masalah pokok dan masalah insidentel.
Oleh karena itu, dalam sistem terbukaan dapat menuntun fungsi organisasi, kepemimpinan dan manusia agar setiap manusia sebagai warga negara R.I ikut serta dapat memberikan konstribusi yang positif dan berpijak dalam pikiran ketaatan.
A T A P
Sebagai pelindung yang digerakkan oleh Kepimpinan, Pemimpin dan Pengikut memiliki kekuatan jiwa bermoral dalam arti memberikan keteladanan.
Oleh karena itu keteladanan kepemimpinan sebagai potensi yang terpendam harus mampu untuk menggalinya yang berbasiskan pola yang mampu menuntun pengikut dalam menjalankan amalan lahir dan batin yang sejalan dengan kebiasaan pikiran dalam ketaatn dan berpikir postif.
4. P E N U T U P
Usaha-usaha memulai hidup baru berbasiskan sistem keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi manusia terbuka pancasila perlu dikobarkan sebagai suatu kebutuhan yang mendesak.
Semakin menjadi kebiasaan kita melepaskan diri dari berbuat maksiat, maka semakin menguat kebiasaan pikiran untuk keluar dari kesedihan pada diri kita, sehingga ingatlah apa-apa yang terungkap dalam :
Qs. 20 : 124” Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta “
QS. 6 : 44 “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
QS. 2 : 38 “Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Bertitik tolak dari pikiran diatas, maka memulai hidup baru berbasiskan sistem keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai suatu pendekatan untuk melakukan perubahan, dapat kita membayangkan bahwa pikiran bagaikan tanaman. Kita harus memelihara , menyirami bahkan jika diperlukan kta harus memangkasnya.. Jiwa pikiran kita seperti ladang yang subur. Jika memasukkan benih pikiran sebagai sistem keterbukaan dalam alam sadar, baik benih negatif maupun positif maka memungkinkan pikiran dengan kuat menguasai diri untuk mempengaruhi alam bawah sadar, kemudian sikap mental dan perbuatan.
Begitu juga halnya memperjuangkan sistem keterbukaan dalam usaha untuk memulai hidup baru dalam rangka membangun bangsa dan negara, diperlukan kekuatan pikiran yang dapat menumbuhkan pikiran ketaatan dan positif, maka disitu terletak kekuatan untuk melepaskan diri pikiran negatif dan maksiat yang selalu akan mengganggu jalan pikiran bagi orang-orang yang menginginkan status quo yang tidak ingin adanya perubahan karena dalam pikirannya ingin tetap KKN tumbuh subur yang memberikan peluang untuk kepentingan kelompok dan dirinya.
Jadi dengan membangun kekuatan sistem keterbukaan memberikan daya tahan untuk tidak bersekutu dengan perasaan iri, sombong, serakah, benci, marah, rendah diri yang kesemuanya menjadi racun jiwa yang mendorong kepada pikiran yang bersekutu dengan sikap status quo.
Oleh karena itu dengan membangun sistem keterbukaan, sekuat hati mencoba menggantikannya dengan perasaan-perasaan kasih, cinta, santun, sabar, rendah hati, optimis, jujur, menempati janji dan sebagainya. Jika pikiran kita sudah jelas dan memiliki nilai yang tegas, dengan sendirinya ia akan mengusir pikiran-pikiran yang berlawanan dengannya, itu berarti dengan membangun berbasiskan sistem keterbukaan mendorong daya kemauan yang kuat untuk mendukung keinginan dalam berbangsa dan bernegara.

No comments :

Post a Comment