Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi dana (dalam hal ini investor) dengan yang diberi dana
(emiten). Jadi, surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan
bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli hutang perusahaan penerbit
obligasi.Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada
tanggal-tanggal yang telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya
menebus nilai hutang tersebut pada saat jatuh tempo dengan
mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang terhutang. Pada
umumnya, instrumen ini memberikan bunga yang tetap secara periodik. Bila
bunga dalam sistem ekonomi menurun, nilai obligasi naik, dan
sebaliknya, jika bunga meningkat, nilai obligasi turun.
Perbedaan antara saham dan obligasi sangatlah jelas. Saham merupakan
bukti pemilikan, dan obligasi merupakan bukti hutang. Perbedaan antara
keduanya adalah pada aspek jatuh temponya. Obligasi walaupun jangka
panjang, tetap memiliki masa jatuh tempo (kecuali perpectual bonds yang
kini hampir musnah), sedangkan saham tidak memiliki jatuh tempo.
Varian jenis-jenis obligasi nyaris tak terbatas. Rumpun aktiva
keuangan yang disebut obligasi bisa dikelompokkan berdasar tipe emiten,
berdasar maturity atau masa jatuh temponya, berdasar agunan, berdasar
ada atau tidaknya indeksasi pelunasan berdasarkan variasi penetapan
tingkat bunga, berdasarkan kail ada atau tidaknya hak penukaran atau
konversi, dan sebagainya.
Dipasar modal Indonesia saat ini, diperdagangkan dua jenis obligasi,
yaitu obligasi biasa dan konversi. Dalam kelompok obligasi biasa,
terdapat variasi yang cukup beragam, yaitu: yang diterbitkan oleh BUMN
dan perusahaan swasta, obligasi yang memiliki tingkat bunga tetap dan
mengambang,obligasi yang memiliki agunan atau penanggung dan yang tidak,
dan seterusnya.
Bagi investor, ada dua hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu
tingkat risiko dan potensi keuntungan. Untuk mengetahui risiko, bisa
digunakan peringkat obligasi tersebut sebagai acuan.
Berkaitan dengan perdagangan obligasi, dikenal istilah-istilah berikit:
1.Face value atau nilai pari, menunjukkan besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan.
2.Jatuh tempo, merupakan tanggal ditetapkannya emiten obligasi harus
membayar kembali uang yang telah dikeluarkan investor pada saat membeli
obligasi. Jumlah uang yang harus dibayar sama besarnya dengan nilai pari
obligasi. Tanggal jatuh tempo tersebut tercantum dalam sertifikat
obligasi.
3.Bunga atau kupon, merupakan pendapatan (yield) yang diperoleh
pemegang obligasi. Periode waktu pembayarannya dapat berbeda-beda,
misalnya ada yang membayar sekali dalam tiga bulan, enam bulan, atau
sekali dalam setahun.
Dalam melakukan investasi dengan membeli obligasi, investor wajib
mengerti dan menyadari benar mengenai manfaat dan risiko yang terkandung
dalam instrumen obligasi.
No comments :
Post a Comment