Jum'at, 20 September 2013 13:33 wib
Ilustrasi. (Foto: JSS.com)
JAKARTA – Pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS)
memang masih mengalami kendala terkait siapa yang nantinya akan
mengerjakan. Kepastian pendanaan proyek tersebut masih belum jelas,
antara dari anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) atau
membebankan pada pemrakarsa dengan BUMN.Meski belum menemukan jalan keluar, Kementerian Kerja Raya Malaysia berjanji mengajak para pengusaha Malaysia untuk melakukan investasi JSS. Pasalnya, pihak swasta mempunyai kesempatan di dalam konsorsium pembiayaan JSS.
"JSS nantinya akan kita sampaikan ke pengusaha Malaysia," ujar Menteri Kerja Raya Malaysia Datuk Fadillah bin Haji Yusuf, saat konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Sebagaimana diketahui, dalam proyek JSS terjadi perbedaan pendapat mengenai pembiayaannya. Beda pendapat tersebut justru terjadi di internal pemerintah, yakni pada mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Agus Marto menginginkan peran pemerintah dalam pembangunan JSS, namun Hatta justru menginginkan 100 persen pembiayaan diserahkan ke swasta agar tidak membebani APBN. Karena itu, pemerintah akhirnya membentuk Tim-7 untuk mengevaluasi kepatutan siapa yang nantinya membangun JSS.
Tetapi studi belum rampung dilakukan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan sanggup mengerjakan proyek pembangunan JSS. Kesanggupan tersebut tidak sebatas sampai pada feasibility study atau uji kelayakan proyek, melainkan hingga keseluruhan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menjelaskan, kesanggupannya BUMN mengerjakan proyek JSS dapat dilakukan asal beberapa syarat dapat dipenuhi. Dengan demikian, maka proyek JSS benar-benar tidak menggunakan dana dari APBN
No comments :
Post a Comment